Homicide Love 2

1.3K 208 49
                                    

| Homicide Love 2


Presepktif Naruto.

___________________________________

Singkat saja.

Naruto awalnya tidak terlalu tertarik dengan Hinata Hyuuga atau bahkan tak pernah sadar dengan sosok bernama Hyuuga Hinata. Meski berprestasi, sosok Hinata itu timbul tenggelam, bisa sangat di ingat di sepanjang musim semi yang penuh dengan berbagai olimpiade dan bisa sangat terlupakan di sepanjang musim dingin karena kegiatan musim dingin di sekolah cenderung pasif. Tapi saat itu, Uchiha Sasuke membuat Naruto bertemu Hinata di saat musim gugur, tidak ada yang spesial dari pandangan pertama. Point seorang gadis dinilai cantik itu biasa saja menurut Naruto, point terlihat lugu dan manis juga biasa. Mantan-mantan Naruto itu banyak jenisnya, dari yang benar-benar gadis nakal sampai yang lugu tapi benar-benar bodoh. Ya setidaknya Naruto itu tipe penjelajah, yang memang gemar berkencan.

Sasuke dan Hinata bertetangga, keluarga mereka memiliki hubungan yang erat sebagai klan satu rukun. Sasuke tidak nyaman karena terlalu sering di jodoh-jodohkan dengan Hinata hanya karena keluarga mereka dekat, padahal Sasuke sendiri sudah memiliki kekasih bernama Sakura. Maka dari itu, Sasuke mengenalkan Hinata pada Naruto. Agar keduanya sama-sama memiliki kekasih.

Naruto melakukan pendekatan seperti pada gadis-gadis lain, semuanya berjalan lancar, hingga akhirnya Naruto tertarik. Jenis rasa tertarik yang biasa, tidak betul-betul penasaran dan merasa Hinata layak di jadikan seorang kekasih. Akhirnya mereka berdua resmi menjadi sepasang kekasih di akhir musim gugur.

Dan ternyata Hinata cenderung membosankan, terlalu penurut, terlalu baik dan segala sifatnya membuat Naruto merasa jenuh. Hampir tak pernah ada kesalahan fatal atau bahkan hal-hal yang harusnya ada di sebuah hubungan. Hinata tidak pernah marah, tidak pernah itu artinya sama sekali tidak pernah protes. Hidup gadis itu penuh sekali dengan hal-hal positif, bukan berarti Naruto tidak menyetujui hal-hal positif itu. Tapi, Ayolah? Naruto tidak tahan bagaimana Hinata bersikap lembut padanya saat ia bahkan sering melakukan kesalahan, maksudnya, Hinata berhak marah dan Naruto akan menerima itu.

Naruto masih ingat, waktu itu ia lupa menjemput kekasihnya di sebuah stasiun, saat itu Hinata pulang lebih dulu dari acara liburan keluarganya. Naruto yang memintanya karena saat itu Naruto merengek, ia ingin bertemu Hinata di saat liburan musim panas. Naruto benar-benar merindukan kekasihnya karena ia sendiri tak pergi liburan kemana pun, bahkan ia tak tertarik ikut keluarganya mengunjungi Akita.

Hinata menyetujui permintaan Naruto, namun Naruto harus menjemputnya di stasiun karena gadis itu pulang dengan kereta. Naruto menyetujuinya dengan senang hati, tapi Naruto ceroboh karena ia tertidur di rumah dan berakhir terlambat menjemput. Saat itu Naruto sudah memikirkan bagaimana Hinata akan meledak-ledak dan memarahinya. Lelaki bersurai pirang itu melajukan motornya terburu-buru, bahkan benar-benar khawatir Hinata akan menunggu terlalu lama.

Diperkirakan, saat itu Hinata menunggu selama tiga jam. Siapa yang tidak akan marah di buat menunggu selama itu?

Tapi kenyataanya, saat sampai stasiun. Hinata melambaikan tangannya dari jauh dengan senyuman lebar saat melihat Naruto. Lelaki itu sudah akan meminta maaf berkali-kali tapi tak terlontar saat wajah Hinata tak merasa keberatan sama sekali.

"Naruto-kun, apa terjadi masalah?" Hinata bertanya ketika jarak mereka satu meter saling berhadapan, Naruto menggeleng pelan masih dalam keadaan terengah karena ia benar-benar berlari. Naruto segera menghampiri kekasihnya dan melihat bagaimana Hinata membawa beberapa camilan dalam totebagnya, ada makanan khas Miayazaki juga di dalamnya.

"Maaf, sayang. Aku, tertidur." Tutur Naruto, saat mendengar alasan itu, Hinata tidak menunjukkan emosi apapun. Ia mengangguk maklum dan memberikan totebag berisi makanan di tangannya pada Naruto.

Kumpulan Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang