His Non-Stop Mouth

1.6K 210 1
                                    

Original Author : Keijoshie




Chapter 10

His Non-Stop Mouth





Gulf Pov





"Hanya saja aku benar-benar selesai dengan para siswa junior yang tidak tahu bagaimana menghormati profesor kami."

"Kamu tahu itu kan? sebagai Hazer aku harus mengajar mereka pelajaran, tetapi mereka buruk untuk itu dan mengutuk ku ketika mereka berlari setelah aku mengatakan kepada mereka untuk membuat 50 push up, hanya 50 demi Tuhan."

"Aku pasti akan meminta P'Arthit untuk menghukum para jumior itu besok pada pertemuan Hazer berikutnya."



Mew pergi berkunjung ke rumah ku lagi, apa yang baru ia selalu di sini setiap hari. Dan sekarang dia mengoceh tentang kehidupan Hazernya.

Dan aku yang tidak tahu tentang perpeloncoan di sini hanya mendengarkan, menganggukkan kepala ku seolah-olah aku memahaminya saat aku makan macarons yang telah dia beli.





"Fck!! Kepala profesor kami tentang perpeloncoan tidak akan mengizinkan kami untuk melakukan beberapa kegiatan di luar, karena ia mengatakan ia tidak ingin orang lain salah mengira karena menyiksa orang. Seolah-olah kita menyiksa mereka, semua hukuman mereka hanya kerja keras, tidak ada yang mati tentang kegiatan itu, tidak seperti kita memukuli mereka."

"Mungkin profesor mu hanya khawatir, kamu tahu orang lain di luar kampus mungkin salah paham", ujar ku

"Tapi tetap saja... ughhh"









"Gulf!!!! Aku punya kabar bagus!! Aku sangat bahagia sekarang!!"

"Erm, apa itu?"

"Aku seorang Head Hazer sekarang!!! Head Hazer!! Aku berjanji kepada P'Arthit, dia tidak akan menyesal memilihku"

"Well, ya, selamat"

"Hey, mengapa kamu kelihatan tidak senang?"

"Aku... bangga padamu, sungguh"

"Oh, tunggu, ayo kita order pizza untuk merayakannya"

"Satu kotak pizza sudah cukup untuk kita berdua dan tolong tetap tenang"







Ya, setiap minggu, tidak, maksud ku, setiap hari, dan setiap kelas setelahnya Mew selalu berkunjung ke rumahku. Bercerita tentang apa yang dia temui hari ini, aku merasa seperti aku diary manusia sekarang dan bahkan dalam teks dia akan berteriak-teriak.

Jika dia ada di pesta bersama teman-temannya dan aku di rumah karena aku tidak ingin pergi jika dia mengajakku, aku malah selalu berakhir dengan percakapan teks dengannya ketika dia mengoceh tentang teman-temannya, dan bagaimana dia merasa tidak begitu bahagia karena aku tidak ada di sana dan itu sebabnya dia berbicara kepada ku melalui telepon.

Seriusaku tidak tahu bagaimana cara agar dia tutup mulut. Dia sangat banyak bicara,dan aku hanya menjadi pendengar yang baik. Aku ingin tahu apakah teman-temannyamerasa kesal dengan mulutnya yang tidak berhenti?

.
.
.
.
.
.








TBC

700 Vote = lanjut

06.08.2020

[Remake] Introvert meets Extrovert [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang