What if

1.5K 188 5
                                    

Original Author : Keijoshie










Chapter 13

What if









Mew pov

Aku sekarang sedang berada di mall, bersama sahabatku Boat dan pacarnya Mild untuk datang ke toko roti yang lagi trend disini. Kita penasaran dengan rasanya dan kenapa bisa trend.

"Wow ini benar-benar fluffy didunia nyata", kagum Boat.

"Babe ayo beli 2, aku ingin mama juga merasakannya, siapa tau mama suka", bujuk Mild.

"Tentu mama akan suka, permisi pak saya mau beli ini 2"

"Aku juga beli 2"

"2? Kenapa Mew? Bukankah dirumah hanya ada kamu dan bibi?"

"oh, yang satu akan ku berikan kepada Gulf, pasti dia akan suka"

"Gulf? Oh pria yang selalu kau ceritakan itu?" Tanya Boat dan aku hanya mengabaikannya sambil membayar roti tersebut.

"Wow sahabatku bergerak dengan cepat, apa kau sedang berpacaran dengannya sekarang?"

"Mungkin, tidak, aku tidak tau, sekarang aku hanya ingin menjadi temannya, maksudku menjadi salah satu orang yang nyaman baginya. Bukankah sudah aku bilang sebelumnya, dia introvert. Dan bagaimana jika dia tidak suka laki-laki?"

"Bukankah katamu dia berteman dengan dua dokter terkenal, yang salah satunya berpacaran dengan temanmu di fakultasmu?"

"Ai'Boat, bukan berarti temannya suka dengan pria, dia juga suka dengan pria"

"Aku tau, tapi jika dia benar suka denganmu juga? Kamu tau, hati bisa berganti tiba-tiba"

"Aish, sudahlah, aku akan pergi dulu"

"Err, hati-hati, good luck buat Gulfmu"

Setelah meninggalkan mereka, tiba-tiba aku melihat ibu Gulf sedang membawa banyak tas belanja. Jadi aku menghampiri dan menolong nya untuk membawa beberapa tas belanjaannya.

"Hello bibi"

"Oh hello Mew"

"Apa anda mau pulang? Mari saya bantu"

"Erm ya, apakah tidak apa-apa?"

"Ya bibi" kataku dan mengambil beberapa tas belanjaan dari tangannya.

"Mobil bibi masih ditempat parkir, apakahkamu mau pulang juga? Biar bibi beri tumpangan sebagai ucapan terimakasih bibi"

"Erm ya bibi, terimakasih"

Kemudian, aku dan bibi pulang kerumah. Kata bibi Gulf sedang ada kelas ketika dia pergi ke pusat perbelanjaan, sehingga bibi sendiri dirumah.

Bibi juga mengatakan banyak hal tentang Gulf, dan dia berterimakasih aku telah menjadi teman Gulf.

Sekarang aku berfikir bahwa bibi tipikal orang yang open minded tentang percintaan antara dua pria, seperti ibuku. Well mungkin karena bibi bersahabat dengan ibuku, sehingga mereka sama. Tapi bagaimana reaksi bibi ketika dia tau bahwa aku berusaha mendekati Gulf karena aku suka padanya?

Karena terlalu serius, aku sampai tidak sadar bahwa kita telah sampai dirumah. Bibi memarkirkan mobilnya ditempat parkir sebelum aku keluar dari mobil dan membantunya membawa barang belanjaan ke dalam rumahnya.

"Terimakasih Mew, uhm bisakah kamu membantu bibi untuk meletakan ini ke meja makan?"

"Tentu bibi", aku meletakkan beberapa tas belanjaan di meja makan dan juga dua box roti yang ku beli tadi.

[Remake] Introvert meets Extrovert [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang