Have a nice dream, dear (Schoup)

9 2 0
                                    

Angin yang semilir menambah dingin malam ini, gelapnya malam berubah remang di temani bulan. Aku duduk dibangku taman menunggu seorang namja yang mungkin saja akan datang. Siapa dia?. " ya dia Pacaraku".

"Sepertinya dia terlambat" gerutuku sambil melihat jam tanganku.

Belum sempat beralih derap kaki samar-samar aku dengar dari kejauhan, suara berat dan sedikit parau keras memanggil namaku.

"Y/n" berulang kali memanggilku.

"Y/n"

"Maaf aku terlambat" suara itu terengah-engah karena ia berlari cukup lama.

"Kau terlambat Sungcheol Oppa" Marah sesaat setelah ia bisa mengatur kembali nafasnya.

"Mianhee eohh?, Jalanan cukup macet." ucapnya sambil meraih tanganku.

"Tapi tenang, Oppa membawkanmu theobokki" melihatkan sekatong kresek theobokki ditangannya sambil cengegesan.

Karena aku sangat menyukainya, jadi rasa amarah yang tadi terbentuk karena menunggu lama cukup terbayarkan.

"Baiklahh.. Oppa aku maafkan" kataku cepat.

Terlihat senyuman diwajahnya. Lalu ia mengajakku untuk duduk kembali.

"Maafkan aku karena sudah membuatmu menunggu. Lain kali aku tidak akan mengulanginya lagi eoh" ucapnya seraya membuka bungkusan itu.

"Arashoo kau sudah berjanji. Oh iya Oppa hari ini eoma menanyakanmu" kataku yang bahkan tidak melihat wajahnya.

"Ada apa?" terlihat ia berhenti sejenak.

"Kapan kau akan datang kerumah?" tanyaku lagi.

"Jika aku siap nanti, aku masih harus menyiapkan semuanya agar eoma mu langsung meyetujui kita" ia terlihat serius kini.

"Aku berjanji padamu yaa. Aku janji akan mengenalkan diriku pada kedua orang tuamu sebagai pacarmu dan aku pastikan kau akan bangga padaku nanti" terlihat senyuman dibibirnya.

"Eohh baiklahh. Aku akan menyuruh eomma bersabar" aku sungguh senang. "Ayok kita makan" ajakku.

Agukkan kecil terlihat disebrang pandanganku itu. Malam ini waktu berlalu cukup lama, aku senang.

Bergandengan tangan dengan Sungcheol Oppa di malam yang cukup dingin membuat aku sedikit hangat. Hehhehe.

"Oppa jika kau jadi idol, lalu banyak wanita yang menyukaimu bagaimna?" tanyaku khawatir.

Sungcheol Oppa adalah traine di salah satu agensi terkenal. Kesibukkannya membuat aku dan dirinya sulit untuk bertemu, jadi saat malam ini kita bisa bersama itu adalah kebahagaiaan untukku.

Hubungan kami sudah terjalin cukup lama. Kita berdua seumuran hanya beda beberapa bulan, namun Sungcheol memintaku memanggilnya Oppa agar lebih romantis.

"Tentu saja aku akan menyukai mereka" jawabnya lalu melihat wajahku yang mulai kesal.

"Tapi aku tetap akan mencintaimu Y/n" lanjutnya.

"Ouwhhh Oppa membuatku merinding owhh" kataku sambil memegang pangkal kepalaku.

"Aku berjanji. Kau wanita ku satu-satunya sungguh!"

Aku hanya mengangguk mendengar rayuan gombalnya. Terkadang Seongchol Oppa akan menjadi lelaki yang sangat tegas dan overprotektif namun ia juga bisa berubah menjadi lelaki manis, lucu, dan sedikit romantis.

Anggukkanku membuat Oppa tersenyum dan mencium keningku dengan hangat. "Percayalah" ucapnya lembut.

Belum sempat aku membalas katanya, Oppa sudah terlebih dahulu mencium bibirku.

Braaacckkkkkkk suara pintu dibuka paksa.

"Kyaa Y/n cepat bangun. Kalau tidak eomma bawakan air" suara keras seperti menggunakan pengeras tergiang di ruangan kamarku.

"Aahhhhh eomma kau menganggu mimpiku kyaaaaaa" Keluhku sambil bangun perlahan.

"Cepatlahhhhhh" balasnya.

Aku tersenyum dan menyentuh bibirku. "Aahh sial.. Hanya mimpi".

~~~~¥£¥£¥£~~~~

😂 ternyata cuma mimpi yaaa...
Kehaluan aku sereceh ini ya ampunn. Gak papa lahh enjoyy.

Jagan lupa vote dan coment yaa..



IMAGINE SEVENTEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang