Meet You (Mingyu)

7 2 0
                                    

"Hay kakak bebs...."Y/n yang centil itu menyapa Mingyu kakak seniornya.

"Oh, astaga apa yg kau lakukan?" dibalas dengan tatapan aneh.

"Ah, aku? Aku hnya menyapamu syang" elaknya.

"Hem" berlalu meninggalkan nya.

Sesusah itukah untuk menaklukkan mu sayang? Sudah berapa cara ku lakukan tapi tak satupun berhasil, bahkan di lirik olehmu saja tidak pernah

"Hallo everybody, how are you today?" Teriak Y/n menggetarkan ruang kelas pagi ini.

"Oh nona tolong pelankan suaramu sedikit saja, tidak kah kau tau skrng masih terlalu pagi untuk mendengarkan kau bersenandung" omel salah satu siswa di kelas.

"Hehehe, kau tau aku bagaimana. Dan kau masih mempertanyakan? Oh ayolah, justru itu aku harus membangunkan semangat kalian di pagi ini" bela Y/n.

Triingggg..
Bel yg menandakan masuk kelas bagi seluruh siswa harus mengikuti apel setiap paginya

"Oh ayolah ini hanya apel, kenapa atributnya harus selengkap ini?" Gerutu Y/n sambil melalui salah satu guru piket.

"Eh.. eh.. kamu? Kemari!" Perintah dari satu guru krna Y/n hanya melewatinya bgtu sja.

"Kemana atribut mu? Kenapa setiap harinya kau selalu saja melanggar? Apa kau tidak bosan selalu berurusan degan guru piket setiap harinya?" marah Gurunya.

"Ayolah pak, seperti bapak tidak tau anak muda saja" dasar Y/n.

"Heh? Bapak pernah muda ya, lain kali kau harus menaati peraturan yg ada. Seluruh guru di sekolah ini bosan selalu menasehati mu... Bla... Bla... Bla.." ocehnya.

"Eh, kakak ganteng ja gan lari dong. Masa cewe secantik ini kau lewati begtu saja" sambil mengedipkan salah satu matanya pada Mingyu.

Mingyu adalah kakak senior Y/n yang sangat tampan dan terkenal dingin. Sungguh susah mendekatinya.

"Huff" helaan nafas selalu terdengar setiap Y/n itu menarik perhatian.

"Eh eh.. Y/n kau mau kemana? Bapak belum selesai menasehati mu" teriak guru itu, krna Y/n degan santainya mengejar senior itu.

Cobaan apa lagi yang kau berikan padaku tuhan, rasanya Baru satu tahun diriku nyaman di sekolah ini. Yaps sebelum nona centil satu itu mncul sebagai adik kelas ku, walau bisa di bilang dia cantik bak model2 catwalk. Tpi sifatnya tak sesuai dgn wajahnya. Izinkan aku bernafas untuk 2 tahun kdepan ya tuhan, aku masih menginginkan sebuah kenyamanan. Seperti itulah yang Mingyu keluhkan didalam hati.

Brakk....
Dia melemparkan tasnya begitu saja di atas meja. Terlihat Mingyu sedikit kesal.

"Astaga, kau? Tdak biasanya kau seperti ini?" tegur temannya.

"Hem, seperti biasa cewek itu selalu menggangguku. Membuat hariku semakin suram sja" keluh Mingyu.

"Oh ayolah bro, coba buka sedikit hati dan matamu itu. Dia begitu cantik apakah kau Tidak tertarik?"

"Ciih... Buat apa cantik di wajah tpi hatinya seperti itu" Mingyu tidak sependapat dengan temannya itu.

"Ayolah jgn hanya karena dia yg selalu mengejar mu bukan berarti hatinya tidak cantik kan?"

"....."

"Ingat ini don't judge by the cover. Siapa tau hatinya sesuai dgn wajahnya, indah d pandang" tiba-tiba saja teman Mingyu seperti seorang motivator terkenal.

"Hem, ya ya ya" balasnya degan malas

Teeeeettttt.....
Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa berlomba-lomba kluar dri kelasnya masing2.

IMAGINE SEVENTEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang