Deokyeom

8 2 0
                                    

Langit sungguh mencurahkan kesedihannya sore ini. Menutupi air mataku yang mengalir deras tak terbendung. Bagaimana aku bisa tersenyum jika Pria yang aku cintai itu meninggalkanku hanya untuk wanita yang menurutku tidak lebih baik dariku.

Aku berjalan perlahan dibawah guyuran hujan yang tiada hentinya. Menatap langit yang tidak ada pertanda untuk berhenti, tubuhku basah kuyup kini, "Aku harus mencari tempat meneduh" kataku sambil terus menyeka air diwajah, entah itu air mata atau air hujan, keduanya sudah bercampur menjadi satu.

Tempat pemberhentian Bus ini adalah tempat yang pas untuk berteduh sejenak. Bukan hanya aku yang ada disini, cukup ramai orang berteduh.

Ku pasang headseat di telingaku agar aku tidak mendengar kebisingan yang mungkin saja tercipta disela suara hujan. Disebalahku duduk seorang Pria misterius yang menggunakan Hodie hitam dan masker. Seperti seorang idol saja, itulah yang Aku fikirkan. Sejenak aku melupakan kesedihanku.

Beberapa kali aku melihatnya. Mata kami sempat bertemu untuk beberapa detik hanya untuk memastikan satu sama lain. Kutambah volume musiknya agar Pria aneh itu tak mengajakku bicara. Kusibukkan diriku dengan ponsel entah apa yang aku cari.

Sekilas aku lihat kalau Pria itu terus memperhatikanku. Membuat aku takut saja. Beberapa saat hujan menghentikan tangisannya hingga semua orang berhasil melarikan diri dari tempat berlindung. Begitupun denganku, aku bergegas meninggalkan tempat itu, terutama Pria aneh itu.

Langkahku sungguh cepat, nafasku mulai tidak beraturan. Yang aku takutkan sungguh terjadi Pria itu mengikuti. Langkahnya semakin cepat mengikuti tempo langkah yang aku buat. Semakin cepat.... Semakin cepat.... Semakin cepat.

Brrrruakk aku jatuh.

"Aiss Sial. Kakiku terkilir." sambil melihat kaki.

Pria itu mendekat dengan cepatnya. Berlari kearahku segera mungkin.

"Gwencana?." sapanya.

Aku tidak menjawab pertanyaannya, terlalu takut aku untuk bicara. Bagaimana kalau Pria ini penculik?, atau orang jahat lainnya?. Tamatlah aku.

"Y/n?." tanyanya.

Terbelalak mataku. Bagaimana bisa Pria itu tahu namaku. Tidak mungkin kan jika Pria itu penguntit. Ohh ayolah kondisiku sedang tidak baik sekarang. Aku baru saja putus cinta.

"Y/n. Gwencana?." tanyanya lagi setelah tidak ada jawaban.

"Eh. Siapa?." Tanyaku lirih.

Pria itu membuka maskernya Serta topi yang menutupi seluruh wajahnya. Kini semuanya terlihat dengan jelas siapa Pria itu.

"Deokyeom?." aku terkejut.

Terlihat Pria itu tertawa dengan lantang. Menatapku sejenak dan membantu untuk berdiri. Dilihatnya kakiku yang terluka.

"Kakimu terluka." ucapnya.

"Bagaimana kabarmu?. Lama tidak bertemu." Tanyaku cepat tak memperdulikannya.

"Hahah kau belum berubah ya. Kabarku baik, hanya sedikit sibuk saja." sambil tersenyum.

"Ah kau sudah jadi Idol kan?." tanyaku.

"Yaa. Ayok kita cari tempat duduk dulu. Kakimu terluka"

Setelah menemukan tempat duduk dan sudah mengobati lukaku kami mulai mengobrol.

"Kau menangis?." tanyanya.

"Tidak"

"Kau berbohong kan?. Ayolah kita sudah lama saling mengenal."

"Aku baru saja putus" tertawa garing.

"Dasar laki-laki br*s*ng. Bagaimana bisa dia meninggalkan gadis sepertimu."

"Bukannya sama denganmu?. Yang meninggalkanku juga." mulai mengenang.

"Waktu itu aku masih bodoh. Sekarang aku cukup menyesal. Aku akan mendapatkanmu kembali. Semuanya sudah aku dapatkan. keinginanku menjadi Idol semuanya sudah terwujud. Terakhir aku ingin mewujudkan harapanku bersamamu lagi." katanya sambil cengengesan. Sikapanya tidak berubah sama sekali.

Deokyeom adalah mantan pacarku sewaktu SMA dulu. Namun Karena dia menjadi traine kala itu. Deokyeom memutuskan hubungannya denganku demi kepentingan agensinya. Janjinya yang akan mencariku setelah menjadi Idol, kini ia tepati.

"Iya. Buatlah aku jatuh cinta lagi padamu Deokyeom." jawabku sambil tersenyum. Deokyeom juga tersenyum.

Kesedihan putus cintaku terbayarkan dengan dia. Seseorang yang mengisi hatiku sejak dulu, siapa lagi kalau bukan " Deokyeom."

~~~~¥£¥£¥£~~~~

Bagaimana ceritanya?. Ini reasl imajinasi penulis yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMAGINE SEVENTEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang