Setelah upacara dibubarkan para murid pun langsung pergi menuju ke kantin, ada yang sekedar ngadem, ada juga yang membeli makanan untuk mengganjal perut mereka.Disalah satu meja, tepatnya meja paling ujung dekat jendela terdapat Fani,Dinda dan Angel.
"Kalian mau pesen apa?gue pesenin deh"tawar Angel.
"Gak biasa biasanya lo mau mesenin kita,ada apa nih?"tanya Dinda
"Ah elah lo din, gue tu cuma lagi mau aja. Cepet mau pesen apa, sebelum gue berubah pikiran untuk gak jadi mesenin kalian!"
"Gue batagor sama lemon tea aja"jawab Fani.
"Gue samain aja"ucap Dinda.
"Oke. Tunggu bentar ya!"ucap Angel seraya pergi menuju tukang batagor.
Setelah kepergian Angel, tak lama kemudian datang Rio,Roy,Banu,Doni. Mereka tiba tiba duduk dimeja Fani dan Angel.
"Hai Fani"sapa Rio sambil mengedipkan sebelah matanya
"Lo ngapain disini hah?! mau buat masalah lagi sama gue? pergi jauh jauh sana"usir Fani
"Emang ini meja punya lo apa?"ucap Rio nyolot
"Ya bukan sih. Tapikan lo bisa cari tempat yang lain. Dan asal lo tau gak ada yang ngijinin lo buat duduk disini ya!"kata Fani
"Udah Fan, biarin mereka duduk disini. Ga malu apa lo marah marah diliatin banyak orang gini?"sela Dinda.
Dan benar saja kini meja mereka tengah ditatap oleh seisi kantin SMA Bangsa.Tatapan mereka seolah berkata ngapain tuh Rio duduk sama Fani, ada hubungan apa mereka?.
"Ngapain lo semua liat liat hah?! minta dicongkel mata kalian? pergi sana!" bentak Rio menggema di seluruh kantin
Dan merekapun akhirnya melanjutkan aktivitas mereka kembali.Tak lama kemudian Angel datang membawa nampan berisi pesanan batagor yang dipesan Fani dan Dinda.
"Pesanan datangg"ucap Angel yang seperti pelayan cafe.
"Makasih ya nyet"kata Fani
"Anjir lo, udah dipesenin malah ngatain lagi, kurang ajar banget lo"ucap Angel sambil menjitak kepala Fani sehingga membuat sang empu meringis sakit.
"Hehe iyaiya maaf"ucap Fani sambil mengelus kepalanya yang habis kena jitak
Hanya dibalas gumaman oleh Angel. Lalu mereka makan dengan tenang.Di satu sisi, Rio menatap Fani yang berada didepannya dengan kagum.Walaupun Fani seorang badgirl. Dia tetap bisa menjaga etikanya.Fani yang merasa ditatap pun mendongak dan mendapatkan tatapan teduh dari Rio. Mereka saling tatap.Mata mereka terkunci satu sama lain cukup lama.Hingga akhirnya Fani yang memutuskan tatapan mereka dengan melihat kearah lain.salting?
"Heh! kalian daritadi tatap tatap an mulu! kenapa?takut kehilangan satu sama lain?"kata Doni.
"Apaan sih lo, gue gak suka ya sama cowok tengil kayak dia!"
"Gue juga ogah kali sama dia"jawab Rio
"Awas kemakan omongan sendiri"ucap Banu dingin.Ya dia sedari tadi memperhatikan tingkah keduanya.Dia tau suatu saat mereka pasti akan bersatu.Dilihat dari tingkah laku mereka
"Udah. Kalian gamau pesen makan?gue pesenin nih, daripada ngeliatin cewek cewek makan mending kalian ikut makan!"tanya Roy
"Yadeh, pesenin gue bakso sama es jeruk"kata Doni.
"Samain aja semua"kata Rio
"Oke.Ditunggu"ucap Roy seraya beranjak pergi menuju tukang bakso.
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya pesanan mereka datang. Merekapun makan dengan tenang. Tak ada yang bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIFANI
Fiksi RemajaTentang dia yang telah merampas habis hatiku, memenuhi semua ruang hingga tak ada lagi kekosongan yang melanda. Dia datang dihidupku dan memberi warna dalam hidupku. Dan pada akhirnya salah satu dari mereka pergi. Kenapa pergi?mau tau?tunggu kelanj...