Chapter 8 || Brothers?

1.3K 112 0
                                    

Aera sedang menunggu bus di halte sekolah, karena kakak-kakaknya masih ada kelas tambahan
.
Tangan Aera dicengkram kuat oleh seseorang, kemudian seseorang itu memberi Aera obat bius sehingga Aera kehilangan kesadarannya
.
Aera terbangun, yang pertama kali dilihatnya adalah ruangan semacam gudang yang dipenuhi kardus-kardus bekas
.
BRAK!
.
Pintu gudang tersebut terbuka lebar, terdapat Herin, Ningning, dan Lami di depan pintu tersebut
.
"Hai b*tch" Sapa Herin
.
Untung saja mulut Aera tidak disumpel oleh sapu tangan, jadi ia bisa membalas perkataan Herin. Tetapi jika ia membalas, Herin akan semakin marah
.
Mereka bertiga berjalan mendekat dipimpin Herin di depannya, mereka hampir menjambak rambut Aera tetapi dering telepon mengalihkan perhatian mereka bertiga
.
***
.
"Kita pulang!" Teriak Yangyang saat sampai di mansion mewah milik bapaknya
.
"Kalian bareng Aera?" Tanya Taeil
.
"Enggak kita ada kelas tambahan, bukannya dia udah pulang?" Tanya Jisung
.
"Dia belum pulang daritadi" Sahut Jungwoo
.
"Kok bisa?" Tanya Jeno bingung
.
"Herin" Celetuk Renjun tepat sasaran
.
"Kenapa Herin?" Tanya Jaehyun
.
"Dia nyulik Aera, coba lu telpon Lami sung"
.
Jisung pun menelepon Lami, dan men-load speaker agar abang2 nya bisa mendengar 
.
"Halo Lam?" Sapa Jisung
.
"Kenapa sung?"
.
"Aera ada sama kamu gak?"
.
"E-enggak ada"
.
"Lepasin gw anjeng!" Ya itu Aera yang berteriak
.
"Aera!"
.
"Jangan teriak goblok! Ning urusin dulu"
.
"Bang! Di gudang dket sekol- hmmphh" Lanjut Aera
.
Lami memutuskan sambungan teleponnya dengan Jisung
.
"Aera bilang, di gudang deket sekolah. Kesana ayuk cepet!"
.
Mereka ber-21 menuju gudang dekat sekolah Aera
.
Jeno mendobrak pintu gudang tersebut dan melihat Herin hampir menampar Aera
.
"Stop!" Ketus Jeno
.
"J-jeno" Gugup Herin
.
Haechan dan Mark menuju tempat Aera, keadaanya berantakan. Rambut acak-acakkan, lebam di tangan, dll
.
Herin dkk langsung pergi, tetapi sebelun pergi. Herin memberi signal kepada orang suruhannya yang berjumlah tidak sedikit menghajar mereka semua
.
Mungkin mereka berjumlah sekitar 30-40 an
.
Terjadilah peperangan.. antara 21 abang-abang Aera dan orang suruhan Herin
.
"Jisung!" Aera berlari menuju tempat Jisung, ia terkulai lemas di jalan
.
"Tai lu! Maju sini" Kesal Aera
.
Karena kesal, ia menendang anu orang suruhan Herin dan menendang muka orang tersebut
.
Aera kemudian membantu Jisung, "Kamu gapapa cung? Kalo gabisa gausa dipaksa biar aku aja"
.
"Masih bisa kok Ra"
.
Pandangan Aera teralih pada orang suruhan Herin yang ingin memukul Jaehyun dari belakang
.
Aera berlari menuju Jaehyun dan menendang orang tersebut hingga ia tersungkur
.
Jaehyun pun terkejut akan kedatangan Aera dan orang suruhan Herin yang tersungkur di tanah
.
Aera menaruh kaki di punggung orang tersebut kemudian menekannya ke bawah
.
"Hati-hati!" Pesan Aera sebelum pergi meninggalkan Jaehyun
.
***
.
"Kan udah aku bilang, langsung kabur aja tadi. Liat kan pada babak belur semua nih" Tegur Aera
.
"Ya maap"
.
"Sini yang merasa paling muda ke Aera" Ucap Aera
.
Lucas pun maju ke depan Aera, Jisung memukul lengan Lucas. Aera menoyor kepala Lucas
.
"Muda darimana"
.
"Udah biar cepet, Jisung kesini" Aera mengobati luka-luka Jisung dilanjutkan dengan abang-abangnnya yang lain
.
***
.
Aera sedang berkutat dengan alat-alat dapur. Pagi-pagi sekali ia sudah terbangun dan berinisiatif membikinkan sarapan untung abang-abangnya
.
Hari ini W-E-E-K-E-N-D!!!
.
"Kok lu udah bangun Ra?" Tanya Kun dengan muka bantalnya
.
"Loh, bang? Udah bangun aja. Iya nih lagi bikin sarapan buat kalian semua" Jawab Aera memfokuskan pandangannya di sarapan yang dimasaknya
.
"Pagi bang Kunnn!" Sapa Chenle riang dengan suara lumba-lumbanya
.
"Pagi Le" Sapa Bang Kun balik
.
***
.
Tawa terdengar dari meja makan, mereka semua sedang sarapan sambil tertawa mendengar lawakan Lucas, Haechan, dan Hendery
.
Kecuali, Aera
.
Dia di belakang sedang memakan makanannya sambil melamun, tadi ia ingin duduk di kursi makan meja makan tetapi Doyoung bilang ia makan di belakang saja
.
Abang-abang Aera kadang aneh gitu, sifatnya bisa perhatian, cuek, kejam, dll. Jadi bingung Aera ini gais
.
Setelah makan, membereskan piring, Aera berjalan menuju kamarnya
.
***
.
Aera pergi menuju mall untuk menenangkan pikirannya, menggunkan mobil.
.
Setelah selesai berbelanja, Aera menuju mobilnya kemudian pulang
.
Ponsel Aera berdering, ternyata yang menelefonnya Chenle
.
"Apa Le?" Tanya Aera
.
"Dimana Ra? Bang Tiwai nyariin"
.
"Ini mau pulang"
.
BRAKK!!
.
"AERA! Suara apaan tuh? Jangan bilang?!" Panik Chenle
.
"Halo, ini dengan Chenle?" Tanya seseorang di ujung sana tempat Aera
.
"Iya! Ini siapa ya? Kakak saya dimana?" Tanya Chenle panik
.
"Kakaknya kecelakaan, saya bawa ke Rumah Sakit Medika ya. Kalian nyusul ke RS saja"
.
"Iya! Makasih!"
.
Chenle memutuskan panggilan telefonnya, dan segera menuju rumah sakit bersama abang-abangnya yang lain
.
Abang-abang Aera pun bingung, 'Kenapa nih anak kok mau ke rumah sakit?'
.
Saat sampai di rumah sakit, Chenle berlari menuju resepsionis
.
"Sus, pasien yang baru saja kecelakaan kamar no berapa ya?" Tanya Chenle
.
"Lantai 2 no 255"
.
Chenle berlari menuju lift
.
"Siapa yang sakit sih le?" Tanya Taeyong
.
"Aera kecelakaan bang!"
.
***
.
Semua abang-abang Aera masuk ke ruangan VIP Aera, mereka memilih untuk tidak memberitahukan soal Aera ini kepada Irene dan Suho
.
"Hmm" Aera perlahan-lahan membuka matanya, hal yang pertama kali ia liat adalah 21 abang-abangnya melingkari kasur rumah sakit Aera
.
"Masih sakit Ra?"
.
"Kok bisa kecelekaan?"
.
"Jelasin ke kakak Ra"
.
"Sakit gak Ra?"
.
"Udah gapapa kan Ra?"
.
"Masih sakit?"
.
"Kakak khawatir Ra"
.
"Maaf ya gabisa jagain kamu"
.
"STOPP!! Aera pusing ditanyain melulu, mending nanya nya pas Aera udah sembuh" Gerutu Aera kesal
.
"Maaf ya Ra, gara gara gw lu jdi masuk rumah sakit" Ucap Chenle diselimuti rasa bersalah
.
"Gapapa le, lagian bukan salah lu juga. Salah mobil putih yang nabrak gw tuh, masa ya gw lagi nyantai-nyantai jalanin mobil gw tiba-tiba dia ngebut trus-" Cerocos Aera panjang lebar yang akhirnya dipotong oleh Taeil
.
"Istirahat dulu yang bener Ra, baru cerita" Tegur Taeil
.
"Maap bang"
.
***
.
"Mau makan Ra?" Tanya Haechan
.
"Iye bang, makanan rumah sakitnya mana yak?" Tanya Aera
.
"Di nakas Ra, bisa makannya? Kan tangan lu diinfus gitu" Tanya Haechan yang unfaedah
.
Udah pasti kagak bisa lah Haechan syanggggg, gemes banget gue
.
Aera menggeleng, "Gabisa lah"
.
"Yaudah bang Xiaojun! Nah bang Xiaojun suapin Aera ya, Haechan pengen ke kantin nyusul Jaemin, Renjun, sma Jeno" Ujar Haechan kemudian meninggalkan ruangan Aera
.
Xiaojun tanpa mengeluh, menuju kasur Aera dan duduk di bangku yang disediakan
.
Xiaojun menyuapi Aera tanpa berbicara sedikit pun
.
Di ruangan Aera terdapat, Lucas, Xiaojun, Yangyang, Ten, dan Kun
.
Lucas dan Ten sedang tidur, Yangyang sedang bermain hp sambil senyum senyum sendiri, Kun hanya bengong. Sedangkan Jaemin, Renjun, Jeno, Jisung, Chenle, Mark sedang di kantin. Dan yang lainnya pulang ke rumah untuk mengambil baju
.





























Tbc.
-sugarplummm_

Brothers? | Nct ot21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang