❛❛A friend is someone who gives you total freedom to be yourself.❜❜
—Jim Morrison
🖤
Hari-hari sekolah terasa membosankan.
Tidak ada yang spesial dan semua berjalan baik-baik saja. Adel bahkan semakin giat belajar untuk mempersiapkan ujian yang sebentar lagi akan datang.
Tinggal setengah tahun lagi. Maka setelah itu habis sudah masa sekolah —tergantikan dengan masa perkuliahan yang terlihat menyenangkan di matanya namun pada kenyataannya, penderitaan semua akan dimulai dari sana.
Ia tidak tahu saja, Cakra yang selama ini terlihat santai-santai sambil genjreng gitar ternyata sama pusingnya dengan mahasiswa pada umumnya. Tapi yang namanya Cakra, ia adalah seseorang yang tak mau terlihat bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja di depan orang lain.
Ini hari Sabtu. Hari untuk berleha-leha bagi seorang Adelia Ryonalea.
Kan sudah dibilang, hari sekolah itu membosankan untuk sekedar diceritakan. Jadi mari kita skip saja.
Adel tampak gabut di ruang tengah. Badannya ia telungkupkan di sofa, dengan tangan dan kakinya mengambang begitu saja di ujung sofa.
Ia membuka media sosial, men-scroll-nya lalu menutup, membuka media sosial lain, men-scroll lagi lalu kemudian menutup lagi. Tidak ada notifikasi apapun di hpnya saat ini.
Memang siapa yang hendak menghubunginya? Adel menertawakan diri sendiri yang saat ini bingung harus melakukan apa.
Nyess
"Ayam, buset dingin!" Adel terlonjak saat Cakra menempelkan gelas berisi es lemon tea di kakinya yang untung saja tidak menendang kepala Cakra yang pada saat itu berniat untuk menjahili adiknya.
"Gabut cie"
Adel mendengus.
Tidak merespon ucapan Cakra. Ia ingin beranjak duduk namun Cakra baru saja menduduki setengah badannya yang pada saat itu dirinya masih dalam keadaan telungkup di sofa. "Sakit, anying. Minggir dulu!"
"Lagian, tiduran di sofa." Cakra masih menduduki setengah badan adiknya itu.
"Minggir dulu! Gue mau duduk!"
"Eh, eh.. sejak kapan ngomongnya lo-gue-end sama kakak sendiri?!"
"Ya abisnya situ ngeselin!" Adel masih mencoba untuk mengangkat tubuh Cakra yang saat ini mendudukinya, membuat ia harus berusaha sekuat tenaga menyingkirkan badan bongsor itu.
"Nggak bakal kuat dek, hahaha" tawa Cakra, menggelegar.
"Kampret! Mama, kakak nih!"
"Ngadu ae ngadu" Cakra masih cekikikan, "Orang mama lagi ke pasar juga, haha"
"Ish, minggir nggak kamu?!"
"Nggak maoo"
Bruuk
"Mampus hahahaha," kini giliran Adel yang menertawakan kakaknya yang kini jatuh terjerembab ke bawah. "Siapa bilang nggak kuat? awokawokwok"
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
Nonfiksi❛❛To someone I've never met before, I love you.❜❜ - Adelia Ryonalea, cewek 17 tahun yang menyukai idol bernama Na Jaemin. Adel sepertinya sudah bucin akut terhadap sang idol. Kecintaannya terhadap Jaemin membuatnya buta dan menutup hati bagi siapa s...