“Hey Rahmina sok alim!!! Kamu tu ya, kalau misal mau nakal tu nakal ajaa… ngapain pula kamu pakai acara pencitraan segala?! Mau jadi anak kesayangan guru hahh??” Teriak temanku pada kala itu. Jujur saja,aku sedih sekali mendengarnya.
Karena ketika aku berusaha untuk memperbaiki diri,selalu ada saja yang mengomentari. Inilah,itulah…bahkan ejekan yang terlontar dari mulut mereka terkadang pun terdengar "nylekit" dihati. Namun,bukan aku namanya kalau hanya diam saja.
“Udah lah, dari pada sibuk nilai perilaku orang,padahal belum tau isinya gimana,,mending kalian juga hijrah deh,ga usah terlalu menikmati zona nyaman yang ada disini. Inget ya katanya Pak Ustad, sekarang ini masa-masa emas kita,jadi jangan disia-siain tuh” ujarku pada mereka.
Begitulah teman-temanku,mereka berubah semenjak kenaikan kelas...
Menyedihkan sekali rasanya,,
Ada yang berubah,
Ada yang bertahan...
Namun yang jelas,kebaikan pun mesti dipertahankan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Berusaha Mampu -Kisah hijrah- ✅ ( TERBIT)
General Fiction🌨️ Terbit ✔️🌨️ ( Part Belum ada yang dihapus ) Kehidupan seorang Rahmina pun begitu berubah ketika dirinya berada di pesantren. Tantangan demi tantangan pun berusaha ia lewati,karena ia sadar bahwa perjuangan memang harus dilakukan sesering mungki...
