"Aku sudah di depan rumah."
Dengan berhati-hati, gadis 22 tahun itu keluar dari kamarnya melalui jendela dengan membawa satu buah ransel dan hoodie putih melekat di tubuhya.
Pesan yang baru saja masuk ke ponselnya menandakan bahwa ini adalah waktunya.
Waktu untuk melawan sang appa.
Waktu untuk bebas.
Tak butuh waktu lama, gadis itu berhasil keluar dari rumah nomor 628 dengan penjagaan oleh puluhan pria berotot di sekelilingnya. Namun ia cukup pintar untuk mengelabui pria-pria itu.
Ia langsung menghampiri sebuah supercar yang terparkir tak jauh dari rumahnya. Mobil dengan fitur convertible itu kini menantinya. Gadis itu melemparkan tasnya ke dalam dan ia masuk dengan cara melompati pintu mobil. Melupakan fungsinya yang dapat dibuka dengan cara baik-baik.
"Kau siap?" Tanya manusia berkacamata hitam di malam hari ini. Lebih tepatnya, manusia di balik stir kemudi.
Gadis itu mengangguk dan menatapnya, "Let's go!"
Tanpa pikir panjang, sang sopir memindahkan persneling dan menginjak gas nya dalam-dalam. Membuat mobil itu seakan terbang di langkah pertamanya. Tak lupa, ia menekan tombol untuk menutup kembali atap mobil supercar yang sudah ia modif ini.
"Kita mau kemana malam ini?" Tanya gadis muda tadi. Sang sopir hanya diam sambil berpikir. Ia menggerakkan kesepuluh jarinya bergantian menepuk-nepuk stir mobil.
"Hum, kau mau kemana, princess? I'll take you there."
"How about Central Bank in downtown?"
Senyuman miring pun tercipta di kedua bibir gadis itu.
"Sounds a good idea. Kajja, let's set this downtown on fire, baby."
-
"Hands up!"
Seluruh manusia yang berada di dalam bank tiba-tiba terkejut dan rusuh seketika saat dua orang bertopeng memasuki bank dengan riffle dan twin glock yang menodong mereka.
Saling dorong dan berteriak ketakutan menjadi latar suasana saat ini. Dua penjahat itu maju ke meja teller dan langsung melemparkan sebuah kantong kain besar.
"Masukkan semua uangnya!"
Dor!
Sebuah tembakan terlepas dari salah satu twin glock penjahat yang lebih pendek dari yang satunya. Peluru itu melesat dari kalibernya menuju pojokan dinding bagian atas, dimana sumber daya seluruh bank berasal. Membuat bank terbesar di kota itu langsung gelap total.
Seluruh manusia disana reflek tiarap karena mendengar tembakan pertama tadi. Satu-satunya cahaya yang ada disini adalah lampu senter kecil yang berada di riffle salah seorang penjarah tadi. Itupun digunakan untuk menerangi seorang teller cantik yang terpaksa memasukkan seluruh uang itu ke dalam tasnya.
Tak butuh waktu lama, mereka berhasil mendapatkan uang dengan jumlah yang cukup besar.
Tanpa mereka sadari, manager bank yang juga ada disana menelpon 911 diam-diam. Ia tidak berbicara melainkan hanya membuka sambungan itu hingga suara sang penjahat terdengar oleh polisi di seberang sana.
Dalam gelap, mereka keluar dari bank itu perlahan sambil berjaga-jaga dengan senjata api yang ada di tangan keduanya.
Mereka pun memasuki mobil yang mereka gunakan dan pergi dari sana. Mereka melepas topeng yang menutup seluruh wajah itu. Tertawa lepas dan sangat senang karena mereka berhasil membawa kabur uang senilai jutaan dollar itu.
Gadis di balik kemudi tersenyum kecil melihat manusia yang duduk di sampingnya terlihat sangat senang. Tak berapa lama, gadis itu merasakan dagunya ditarik dan dilumat secara cepat dan bergairah oleh gadis itu.
Tak butuh waktu lama, hanya beberapa lumatan yang mereka lancarkan karena masih dalam keadaan menyetir. Dan juga, mereka mendengar suara sirine yang mengejar supercar mereka.
"Tight your belt, baby."
Menurut, dia langsung mengencangkan sabuk pengaman dan mengambil kedua twin glock miliknya.
Mobil itu mengebut membelah jalanan yang ramai. Walau sudah malam hari, nyatanya masih banyak manusia yang melewati jalan arteri di kota yang padat ini.
Mobil-mobil polisi itu semakin mengejar mereka dan semakin cepat pula supercar itu melaju diatas aspal.
Di depan ada sebuah lampu merah. Dan inilah yang menjadi kesempatan mereka.
"Di lampu merah pertama." Aba-aba manusia di balik kemudi diangguki gadis itu. Ia mengokang glock nya beberapa kali dan bersiap.
"In 3.."
Jendela mobil mereka mulai terbuka.
"...2..."
Mereka sudah sampai di lampu merah yang tengah menyala hijau. Dan di keramaian itulah, sang sopir membelokkan tajam stir nya ke arah kiri penuh. Membuat supercar itu ber-drift tajam ke arah yang sama. Gadis twin glock tadi menembakkan pistolnya keluar jendela dan mengarahkannya tepat ke ban mobil polisi-polisi itu.
Ada sekitar 10 mobil, ia kehabisan waktu di drift-an pertama dan itu membuat sang sopir harus memutarnya 360 derajat sekarang. Saat itu, tangan kiri gadis itu langsung terangkat lurus ke arah jendela kiri melewati dada sang sopir dan menembaki sisa mobil yang tersisa.
Dan saat mobil polisi sudah tidak berkutik, supercar itu kembali pada jalurnya dan memotong perempatan mengambil arah kiri. Keluar dari jalan arteri dan pergi menembus gelapnya kota yang ramai ini.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Downtown Baby [YUmji]
FanfictionLet's set this downtown on fire, baby. [Completed] ©HeroesLegacy2020