“Miyeon aku pulang duluan ya ada urusan oh ya didalam ada yang menunggumu”kata Yuju
“Siapa?”
“Kau lihat saja sendiri aku sedang buru buru bye sayang” Miyeon akhirnya masuk keruangan yang dia pakai
“K..ka..kau?” Bagaimana dia tidak terkejut jika bos besarnya itu ada disana duduk di kursi sambil menatapnya dengan intens
“Sialan kenapa hanya duduk saja membuatnya tampak sexy dan akhh otakku ini sepertinya konslet”
Mendapati Miyeon yang sudah berdiri di hadapannya Namjoon segera membawanya pergi tentu saja hal ini membuat Miyeon terkejut“Kim Namjoon kau mau membawaku kemana?”
“Ikut saja apa susahnya”
“Tu..tunggu aku ambil tas dulu”
Dan sekarang mereka berdua keluar dari gedung mendapati banyak orang yang menatap Miyeon Namjoon semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Miyeon dan membawanya mendekat seakan akan menandakan bahwa Miyeon adalah miliknya
“Apa yang kau lakukan?”bisiknya
“Stt diam”
Tanpa mereka ketahui saat mereka sudah diluar gedung ada paparazi yang diam diam memotret keduanya
“Kau belum jawab pertanyaanku.. kau mau mengajakku kemana?”
“Rumah”
Mereka pun menaiki mobil Namjoon yang sudah berada di depan gedung
“WOW”“Kenapa.. jangan jangan kau baru melihat mobil seperti ini.. oh atau kau juga mau lihat mobilku yang lain dan pastinya mobilku itu tidak ada yang murah”
“Cih dasar sombong.. dan kenapa kau tadi dengan seenaknya memelukku.. oh kau pasti mencari kesempatan kan?”
“Memang kau mau terus terusan ditatap pria pria tadi dengan tatapan lapar lagian siapa suruh memakai pakaian seperti itu kau itu harusnya berterimakasih padaku karena aku melindungimu”
“Lagian salahmu juga yang menarikku tiba tiba dan apa katamu pakaian seperti itu.. begini begini juga pakaian dari perusahan mu sendiri bangsat”
“Kenapa kau ini cerewet sekali padaku bukankah kau terkenal sebagai CEO yang dingin”
“Benar juga sebenarnya apa yang terjadi padaku”
Setelah itu diperjalanan hanya diisi keheningan sampai mereka tiba di mansion keluarga Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr CEO | Kim Namjoon☑️
Fanfiction"Aku mau kau mengakhiri semua ini" "Kau yang mulai jadi kau juga yang mengakhiri" "Kau mau aku yang mengakhirinya?" "Hm" "Bagaimana kalau aku tidak mau?" "Maka kau tidak akan bisa lari dariku"