Esok harinya Namjoon pergi ke perusahaan Hoseok
“Lama tak bertemu kakak ipar”
“Cih siapa yang kau panggil kakak ipar”
“Kau lah siapa lagi.. oh ya kudengar kau akan segera menikah”
“Hm”
“Kapan?”
“8 Hari lagi dan tak usah basa basi Namjoon apa yang ingin kau bicarakan”
“Aku meminta restumu untuk menikahi Chaeyon”
“Apa kau serius ingin menikahinya?”
“Aku serius setelah kepergiannya kemarin aku sadar bahwa aku mencintainya”
“Baguslah akhirnya kau sadar juga dengan perasaanmu itu”
“Iya.. Tunggu jadi benar kau yang menyembunyikan Chaeyon selama ini” Hoseok hanya tersenyum menjawabnya
“Kapan kau akan menikahi Chaeyon?”
“3 hari lagi”
“Apa!”
“Kau tenang saja semua persiapan dari tempat sampai minuman yang disediakan sudah aku atur semua,kau tinggal datang saja”
“Bagaimana mungkin kau menyiapkan semua itu dalam tiga hari”
“Kau pasti kenal kan siapa Kim Namjoon”
“Sialan”
“Oh satu lagi pernikahan itu akan tetap terlaksana kecuali kau ingin merasakan yang namanya malu”
“Maksudmu?”
“Aku sudah menyebar undangan pernikahanku dan Chaeyeon mungkin sekarang sudah 90% dibagikan”
“Dasar gila”
“Aku benar benar gila jika menyangkut Chaeyon karena aku mencintainya”
“Baiklah aku merestuimu menikahi Chaeyon tapi jika kau menyakitinya kau tau kan apa yang akan aku lakukan padamu”
“Tenang saja aku akan menjaganya sepenuh hatiku”
“Bagus aku pegang kata katamu jika kau mengingkarinya aku tidak segan segan membunuhmu Kim Namjoon”
Deg
“Halo sayang kau mau bertemu denganku.. sekarang.. kau dimana... baiklah aku akan menjemputmu.. i love you sayang...”
“Ehem”
“Hoseok aku pamit cintaku ah maksudku Chaeyon aku akan menemuinya .. permisi”
“Dasar bodoh”Setelah Namjoon keluar dari ruangannya Hoseok menampilkan smirknya sambil menggelengkan kepala
Di luar Namjoon hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar memikirkan ancaman dari Hoseok
“Sialan... Jung Hoseok tidak pernah main main dengan ucapannya”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr CEO | Kim Namjoon☑️
Fanfic"Aku mau kau mengakhiri semua ini" "Kau yang mulai jadi kau juga yang mengakhiri" "Kau mau aku yang mengakhirinya?" "Hm" "Bagaimana kalau aku tidak mau?" "Maka kau tidak akan bisa lari dariku"