UL ~ B

2.6K 408 8
                                    

Pagi yang cerah mengawali hari libur stacy dengan ceria. Harusnya hari ini ia masuk pagi ke toko. Tapi Stacy telah meminta izin untuk meliburkan diri karena permintaan Bibi Drew mengenai pertemuannya dengan menjadi pengaruh besar bagi panti.

"Stacy."

"Ya, Bi."

"Beliau baru saja menghubungiku. Sebentar lagi akan sampai ke sini."

Tentu saja Stacy paham siapa yang dimaksud. "Baik, Bi."

Tak ada penyambutan khusus yang dilakukan karena Bibi Drew mengatakan pria itu tidak mau merepotkan pihak panti. Lagi pula dia cukup sibuk meski di hari libur. Mungkin ini hanya formalitas untuk berkenalan sedangkan pria itu lebih dulu melihat dirinya.

"Sepertinya sudah datang. Kau tunggu di sini saja." Bibi Drew langsung berjalan ke luar begitu mendengar deru kendaraan berhenti di pekarangan.

Kegugupan dalam sekejab menyelimuti tubuhnya. Stacy juga mendadak berdebar. Pacuan jantungnya dua kali lebih keras dari kinerja normal. Ia tak berniat beranjak, masih berpijak meski tungkai kakinya terasa bergetar.

Derap langkah terdengar. Sepatu pantofel yang berpijak lebih dominan daripada langkah kaki Bibi Drew. Suara itu makin mendekat dan makin membuat Stacy ketar-ketir. Terdengar jika sang bibi mempersilakan masuk menemuinya. Sampai suara bariton tegas menginterupsi gerak tubuhnya.

"Hai, senang akhirnya kau mau bertemu denganku."

Topangan kedua kaki Stacy seketika melemah. Ia memundurkan dua langkah lalu tiba-tiba tubuhnya nyaris limbung. Beruntung pria berjas formal itu segera mendekat meraih pinggangnya agar tidak terjatuh.

"Sepertinya kau terlalu terpesona olehku sampai terkejut seperti ini," godanya serius mendekatkan wajah.

Sontak gerak tubuh Stacy seperti dialiri kekuatan karena berhasil mendorong tubuh tegap yang kini tampak terkejut akan tindakannya. Pria itu hanya tersenyum maklum menghadapi sambutan tak sopan dari wanita di depannya.

"Kau?"

Pria itu berdeham sejenak. "Perkenalkan, aku Armando Thompson. Pemilik sah lahan tempat berdirinya bangunan ini. Senang berkenalan denganmu, Miss Stacy Zamora."

Yang Stacy rasakan adalah kebencian melihat wajah tampan di hadapannya. Apa Tuhan masih belum cukup memberikan ujian berat padanya?

.
.
.
.

*Kamis, 07 Agustus 2020
EL alice

Unlimited Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang