"Aduh, kalau jalan liat-liat dong, Kang," cerocos Hanifa. "ih, udah salah, bukannya minta maaf malah nerobos gitu aja.
Di sepanjang jalan, Hanifa hanya mengomel tidak jelas. Sesampainya di asrama, Hanida langsung duduk di ranjang masih sambil mengomel tak jelas, membuat temannyq, Aina dan Wilda keheranan.
"Wil, kenapa tuh si Hanifa?" tanya Aina kepada Wilda.
"Ana juga gak tau," sahut Wilda.
"Samperin, yuk!" ajak Wilda yang dibalas anggukan oleh Wilda.
"Eh, Fa!"
"Eh, kucing lompat-kucing lompat." Hanifa terkejut. "Kalian ngagetin aja, sih!" Wilda dan Aina pun tertawa.
"Kenapa, sih, Tuan Putri?!" tanya Wilda.
"Ini, loh. Tadi, kan, aku pergi ke perpustakaan, tadi waktu pulang, gak sengaja nabrak kang santri."
"Terus permasalahannya apa?" tanya Aina.
"Kang santrinya itu, loh. Nyebelin banget, udah tau salah, bukannya minta maaf, malah nyelonong aja. Kan, sebel."
"Hahaha." Tawa Aina dan Wilda pun pecah.
"Ih, kok, jadi ketawa, sih?!"
"Abisnya anti lucu, jangan terlalu sebek, nanti bisa jadi cinta," tambah Wilda.
"Aduh, amit-amit cinta sama kang santri kaya gitu."
Di tengah asiknya mereka mengobrol, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"Iya, sebentar!" sahut Aina. "bentar, ya. Ana buka pintu dulu." Aina pun kaget melihat siapa yang datang.
"Faaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Ngeselin Itu Gus Ku
Novela Juvenilseorang remaja yang sedang menuntut ilmu di pondon pesatren talabul ilmi, yang dikenal pandai dan humoris yang membenci atau kesel kepada kang santri yang ternyata gusnya, seperti apa kelanjutan kisah satri yang dikenal dengan nama Hanifa, ikutin te...