bagian 4

66 8 0
                                    

#Satri_Ngeselin_Itu_Gus_Ku

Part4

"Lah, kok pada diem?"tanya ning Fatimah karena melihat abang nya dan mbak santri hanya diam dari tadi.

"Endak kok dek, kan abang lagi fokus nyetir, nanti kalau bicara gak bisa fokus nyetir dong,"jawab Gus Ilham kepada adik nya.

"Oo,"ujar ning Fatimah sambil mengangguk-ngangukan kepalanya.

Setelah itu hanya ada keheningan di dalam mobil, karena ning Fatimah yang tertidur di dalam pangkuan Hanifa.

10 menit kemudian sampai lah mereka di pasar yang agak jauh dari pesantren.

"Ayo,"ajak gus ilham sambil melepas sabuk pengamannya.

"Gus, ning Fatimah tidur,"ujar Hanifa dengan keberanian yang telah dikumpulkannya.

" O yasudah kalau begitu, bias Fatimah saya yang gendong,"ujar gus Ilham sambil meralih ke jok belakang karena Hanifa dan ning Fatimah duduk di jok belakang.

"Enggeh gus," Jawab Hanifa dengan gemetar.

"Kenapa kamu gemetar?"tanya gus ilham yang terheran-heran dengan sikap mbak santri yang satu ini.

"Endak gus"jawab Hanifa dengan pandangan yang selalu menunduk.

"Ya sudah kalau begitu, kamu ikuti saya,"suruh gus ilham sambil mengambil alih ning Fatimah dari Hanifa, dan menggendongnya.

"Ngeh gus,"jawab Hanifa dengan sopan.

Mereka pun mulai menulusuri jalan-jalan di pasar, mulai dari pasar ikan, pasar sayur, dan bumbu-bumbu untuk memasak. Di tengah memilih bumbu-bumbu tiba-tiba ning Fatimah terbangun.

"Udah sampai ya bang?"tanya Fatimah kepada abang nya.

" Udah dek, malahan hampir selesai,"ujar gus Ilham kepada adek nya.

Ditengah memilih-milih bumbu, pedagang itu bertanya.

"Ustad nikah muda ya?anak nya imut banget ustad, istri nya pun gelis pisan,"tanya perdangan tersebut, sambil membungkus belanjaan mereka.

"Hah,"kaget gus Ilham dan Hanifa bebarengan.

"Endak kok, ini adik saya, yang itu mbak khodamat,"jawab gus ilham sambil menunjuk Hanifa.

"Udah selesai semuanya?"tanya gus, jawab Hanifa dengan pandangan yang masih menunduk.

"Tapi cocok loh ustad, yang satu ganteng yang satu cantik, cocok pisan ey,"canda pedagang tersebut.

"Kalau sudah semua, kita pamit ya kang," Ucap gus ilham dengan sopan.

"Iya, Hati-hati ustad,"ucap pedangang tersebut kepada gus Ilham.

Di perjalanan pulang, tak sengaja ning Fatimah melihat penjual eskrim.

"Abang, mau eskrim,"rengek ning Fatimah kepada abangnya.

"Gak boleh makan es krim pagi-pagi dek, nanti sakit perut,"ujar ning Ilham kepada adik nya.

Bukan ning Fatimah namanya kalau gak bisa bujukin abang tersayang nya.

"Pokoknya kalau gak di beliin es krim, Fatimah gak mau pulang,"ujar Fatimah dengan kekeh kepada abangnya.

"Iya-iya abang beliin, oh iya mbak khadamat mau?"tanya gus Ilham kepada Hanifa.

" Engg..,"belum selesai Hanifa menjawab, udah di potong ning Fatimah.

"Mau lah, secara kak  Hanifa paling suka es krim," Ujar ning Fatimah dengan girang.

"Emm baik, adek tunggu di sini dulu ya, biar abang yang beli,"ucap gus Ilham kepada adek nya.

" Oke abangku sayang,"ujar ning Fatimah sambil tersenyum penuh kemenangan.

’Aduh gimana ni, kok aku jadi grogi ya, deket-deket sama gus ilham,’ujar Hanifa dalam hati.

Dan disaat gus ilham menuju kearah ning Fatimah duduk, tiba2 perut Hanifa sakit, dan penglihatannya pun sedikit rabun.

Dan brak Hanifa pun jatuh pingsan.
Dan disaat yang bersamaan gus Ilham sampai di situ, dan..

Bersambung

Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya ya, ikutin terus ey.
Oh ya btw author lg sakit loh, tapi demi readers ku, aku usahain buat ngetik, semangat nya mana! 2 part buat hari ini❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Santri Ngeselin Itu Gus KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang