bagian 2

66 9 1
                                    

#SANTRI_NGESELIN_ ITU_GUSKU


"Faaa!"
"Ada apa sih, triak-triak," ujar Hanifa sambil meletakkan kitab nya.
"Ini loh, ada yang nyariin kamu,"kata Aina menghampiri Hanifa dan Wilda.
"Siapa?"tanya Hanifa lagi.

"Tuh liat aja sendiri," Ujar aina yang berdiri di dekat pintu.
     
Hanifa pun keluar dari  kamar, dan melihat siapa yang mencari dia.

"Eh mbak dalem, ada apa mbak?"tanya Hanifa sambil menyalimi mbak dalem.

" Maaf,sebelum nya, karna mengganggu istirahatnya,"ujar mbak dalem karna merasa tak enak.

"Gak papa mbak, sebenarnya ada apa
mbak?"Tanya Hanifa lagi.

"Ukhti disuruh kedalem, sama umi!"ujar mbak dalem.

"Oh, baik mbak, terimakasih atas atas informasinya mbak," Ujar Hanifa sambil tersenyum ramah.

"Kalau begitu, ana pamit dulu, assalamu'alaikum".ujar mbak dalem sambil berlalu dari asmara yang ditempati Hanifa dan kawan-kawannya.

"Waalaikumsalam, "jawab Wilda, Aina, dan Hanifa serempak.

" Oh ya, kalau gitu ana pamit dulu ya, mau ke dalem, kan gak sopan kalau Umi nunggu nya kelamaan,"ujar Hanifa kepada Aina dan Wilda.

Dan setelah bersih, Hanifa pun langsung menuju ke dalem.
"Assalamu'alaikum,"ujar Hanifa sambi mengetuk pintu dalem.

" Waalaikumsalam, "jawab Umi sambil membuka pintu dan tersenyum ramah.

" Maaf umi, ada apa panggil Hanifa? "Tanya Hanifa sambil menunduk.

"Ayo masuk dulu nak!"ujar umi sambil menarik pergelangan tangan Hanifa.

"Ngeh umi," Jawab Hanifa dengan sopan, sambil mengikuti umi dibelakang.

"Bener ini, buku kamu Hanifa?" Tanya umi,sambil tersenyum dan memperlihatkan buku yang bertuliskan Hanifa Khanza Putri.

"Bener, umi!" Jawab Hanifa, dengan eksperimen setengah kaget.

"Bukannya itu buku diary aku ya! Kok bisa sama umi?tanya Hanifa kepada umi,tak lupa dengan kepala yang terus menunduk.

Umi hanya membalas dengan senyuman" Emm".

‘astagfirullah, bukunya jatoh pas nabrak kang santri, tapi kok bukunya bisa sama umi?" batin Hanifa sambil memainkan tangannya karena merasa malu kepada umi.

"Bener umi,itu bukunya Hanifa"ujar Hanifa sambil tersenyum canggung kepada umi.

" Ini buku kamu Hanifa!"ujar umi sambil menyerah kan buku yang tadi dipegang.

"Tapi umm...! "Perkataan Hanifa pun terpotong karena ada yang menyelanya.

"Umi, bahan dapur udah pada habis loh!"Ujar seorang lelaki yang berperawakan, tinggi, kulit putih, dan sangat tampan.

Hanifa terkejut, melihat siapa yang datang. " Itu bukannya kang satri yang nabrak aku ya!"Batin Hanifa sambil was-was kalau firasatnya benar.
  
    Bersambung

Wah-wah kira2 siapa ya yang datang itu, penasaran pantoin terus y! Jangan lupa semangatin author ok.

Santri Ngeselin Itu Gus KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang