04 : Kerja Keras

209 55 109
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Kerja Keras"










***

Tidak seperti biasanya, pagi itu Doyoung secara ajaib bisa bangun lebih awal dari yang lain. Dia biasanya bangun saat semua orang telah selesai bersiap, ikut sarapan padahal belum mandi.

Hari ini Doyoung harus mendapat penghargaan karena sudah bangun lebih awal!

"Eoh? Kau sudah bangun?"

Haebin baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia gantungkan di leher, mengusak-usak kasar rambut basahnya dengan handuk tersebut.

Hah.. Doyoung batal menjadi orang pertama yang bangun hari ini.

"Hari ini kau yang membuat sarapan, ya?" Ujar Haebin sambil melewati Doyoung, menepuk bahu laki-laki itu sekilas sebelum menaiki tangga kembali ke kamar. "Oh ya! Doyoung!"

Doyoung baru saja hendak melangkah, ia dibuat mendongak mendengar panggilan Haebin dari lantai atas. Wajah laki-laki itu masih jelas terlihat mengantuk. "Apa?!"

"Jangan memecahkan piring lagi!"

Laki-laki itu berdecak pelan dan menuju dapur dengan langkah lebar. Entah apa yang mau ia buat setelah ini. Youtube, tolong bantulah Doyoung!

Satu persatu penghuni disana terbangun, baru saja Hana dan Soyee berebut kamar mandi kosong. Sally yang baru selesai mandi segera menyusul ke dapur dimana Haebin dan Doyoung sedang menyiapkan sarapan.

"Yak! Kau belum mandi?" Ujar Sally sambil mengambil buah apel di dalam kulkas. Dia duduk di salah satu kursi meja makan sambil menatap punggung Doyoung dan Haebin yang masih memasak.

"Ada iblis yang menyuruhku mema-AW!!" Sebuah sendok melayang mengenai kepala Doyoung dengan keras. Tahu siapa yang melakukannya, ia hanya merengek sambil mengusap-usap kepalanya. "Kau sungguh jahat, nuna!"

Haebin berdecak pelan sambil lalu untuk menyiapkan makanan di meja. "Cepat selesaikan, Kim!"

Doyoung hanya menggerutu kesal sambil menyelesaikan kegiatan memasaknya. Tinggal meletakkan nasi goreng buatannya ke piring dan selesai.

Makanan yang di masak Doyoung sudah siap di meja makan. Laki-laki itu cuma membuat nasi goreng dan telut gulung. Ia juga menyediakan kimchi instan untuk mereka bertujuh makan.

Tidak seperti biasanya pula, hari ini meja makan terasa sepi dengan mereka yang hanya fokus menghabiskan makanan di piring masing-masing. Apalagi Doyoung yang sekarang sedang memperhatikan penampilan yang lainnya.

"Kalian mau pergi?" Tanya lelaki itu kemudian saat ia sadar kalau hanya dirinya dan Sejeong yang masih mengenakan baju tidur.

"Aku dan Sally akan ke akademi." Sahut Hana tanpa mengalihkan perhatian. Menghabiskan makanan lebih penting untuknya.

LIPSTICK PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang