06 : Kotak Pandora

208 47 83
                                    

"Dalam mitologi, kotak pandora yang terbuka berisi segala macam hal buruk yang mengancam kehidupan manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam mitologi, kotak pandora yang terbuka berisi segala macam hal buruk yang mengancam kehidupan manusia. Tapi tahu apa yang tidak terbebas dari dalamnya? Harapan."








"Kotak Pandora : Setiap Orang Punya Impian"








***

Kalau kalian pikir mereka semua sungguh bahagia dengan apa yang sedang mereka perlihatkan sekarang..

Jawabannya, tidak.

"Kalian belum tidur?"

Mimi yang baru turun karena ingin membuat ramyeon segera menghampiri Sally dan Hana yang sedang duduk santai di ruang tamu dengan kaleng bir masing-masing.

"Eonni.." Sally memanggil dengan suara pelan sambil menyuruh Mimi mendekat dengan lambaian tangannya. Mimi melihat sekilas jam yang ada di dinding ruang tamu. Sudah lewat tengah malam.

"Aku mau membuat ramyeon, kalian juga mau?" Dan keduanya mengangguk kompak. Mimi pun segera menuju dapur untuk membuat ramyeon.

Sementara itu Hana dan Sally kembali melanjutkan obrolan mereka yang sempat terpotong.

"Oh ya. Eonni benar-benar tidak bisa membujuk Doyoung?" Hana hampir tersedak mendengar pertanyaan Sally. Perempuan itu menggeleng lemah sambil meneguk lagi bir miliknya.

"Dia itu keras kepala."

"Padahal dia yang menyuruhku belajar fashion disana.."

Kedua perempuan itu saling melirik satu sama lain dan tertawa pelan.

"Setidaknya dia membantumu mencari tempat yang layak untuk belajar. Tidak seperti tempatmu yang dulu."

"Benar.."

Seperti yang kalian tahu, Sally ini kan seorang perantau. Niatnya datang ke Korea adalah untuk belajar fashion. Tapi sayang, dia kurang beruntung di tempatnya pertama kali belajar. Ia sampai rugi berjuta-juta won hanya karena harus membayar tempat kursusnya itu.

Sekali lagi, CEO Im Wonhee memang baik sudah mau menawarkan pekerjaan untuk Sally.

Ah, juga, alasan kenapa sekarang Sally tidak begitu masalah kalau Doyoung mengganggunya adalah karena bantuan lelaki itu. Kalau bukan Doyoung yang mengajaknya ke akademi dan mengenalkan Sally langsung kepada pemilik akademi itu, Sally mungkin tidak akan pernah bisa belajar lebih dari apa yang sudah ia punya.

Setidaknya, karena ia yang memang terlambat berkecimpung di dunia fashion, bantuan yang Doyoung lakukan untuknya ini sudah lebih dari cukup. Sangat lebih. Kalau tidak begitu, Sally mungkin akan terus tertinggal dari yang lain.

"Aku hanya berharap Doyoung menggunakan kesempatannya di akademi untuk dirinya sendiri." Hana tiba-tiba berbicara, sambil ia juga mengingat-ingat waktu ia pertama kali bertemu dengan Doyoung. "Kesempatan yang Jung ssaem berikan untuknya tidak banyak.."

LIPSTICK PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang