Author's POV
"Sayang boleh?"
Joy mengerjap-ngerjapkan matanya dan memandang pria di hadapannya dengan raut terkejut. Jeffrey, pria yang dipandangnya ini mengernyit menyadari Joy yang diam saja.
"Hah gimana gimana?" tanya Joy agak gugup. Jeffrey tersenyum kecil.
"Panggil Valeria gaboleh ya?" ujarnya pelan. Matanya menatap ke arah Joy dengan begitu intens membuat wanita ini sedikit gelisah.
"Eh itu tapi tadi lu bilangnya bukan itu perasaan" Joy menggigit bibir bawahnya. Jeffrey memiringkan sedikit kepalanya mendengar ucapan Joy, ia menolehkan kepalanya pada Devin yang berada di depannya.
"Eh emang gua bilang apa deh tadi?" tanya Jeffrey.
"Valeria boleh? Tadi gue dengernya lu bilangnya begitu" ujar Devin menirukan gaya bicaranya Jeffrey.
"Oh" ujar Joy malu. Ia menyelipkan rambutnya di balik telinganya. Di bawah meja tangannya mencubit pahanya sendiri.
'Goblok bgt' batinnya dalam hati.
"Emang lu dengernya apaan ?" tanya Yuta penasaran. Pria keturunan Jepang ini menatap Joy dengan penuh selidik, di antara semua pria di meja ini memang Yuta dikenal sebagai pria yang sangat peka dan lembut. Ia menyadari Joy terlihat begitu gugup dan malu, entah mengapa.
'Gila, bisa-bisanya gue halu masih siang gini anjir malu banget sumpah untung mulut gue engga ikutan goblok buat nyerocos lebih panjang tadi' batin Joy dalam hati.
"O-oh, uhm engga gue juga lupa tadi denger apaan hahaha" ucapnya canggung pada Yuta. Johnny yang menyadari tingkah Joy yang sedikit aneh menyenderkan sedikit badannya ke arah Joy dan mendekatkan bibirnya pada telinga Joy.
"Ah masa sih dek?" bisik Johnny, Joy yang mendengarnya mendelik pada Johnny dan mencubit pinggangnya kecil.
"Jadi, gua panggil Valeria aja ya?" tanya Jeffrey sekali lagi, mencoba peruntungannya.
"Eh jangan jangan, gue anu, uh, panggil Joy aja, udah biasa begitu, kan ga lucu kalau nanti lu nyapa gue pake nama itu tapi guenya ga nanggepin karena ga merasa kan hehe" jelas Joy panjang lebar sambil tertawa canggung, berusaha mengalihkan perhatian agar tidak ada yang menyadari pipinya memerah karena malu sudah membayangkan yang tidak-tidak.
"Oh, eum, okay Joy" ujar Jeffrey dengan sedikit kecewa. Namun ia segera menutupinya dengan senyuman miliknya sehingga tidak ada yang menyadari perasaannya.
Melihat Joy dan Devin yang belum memesan makanan dan minuman, Johnny pun berinisiatif memanggil pelayan cafe untuk meminta daftar menu. Joy memesan Ice Green Tea kesukaannya dan Devin memesan Cappucino Latte, selesai menuliskan pesanannya, Devin mengoperkan kertas pesanannya pada Jeffrey, dan Jeffrey mengoperkannya pada Johnny, mengirimkan sinyal agar Johnny yang menyerahkan kertasnya ke kasir. Johnny mendengus pelan merasa malas, namun ia tetap menuruti Jeffrey.
Setelah Johnny kembali dari kasir, mereka kembali mengobrol meski tidak dapat dipungkiri masih ada rasa canggung diantara Joy, Yuta dan Jeffrey.
"Heum, btw lu jurusan apa Joy ?" tanya Jeffrey pada Joy, basa-basi sebenarnya, sebagai ketua pelaksana dia kan sudah tahu Joy jurusan apa.
"Basic banget Jeff, perasaan lu udah tahu deh Joy sejurusan sama gue" potong Devin
"Gua nanya Joy bukan lu" balas Jeffrey.
"Pertanyaan lu bodoh masalahnya"
Jeffrey menghembuskan nafasnya dalam-dalam.
"Eh iya kalau Joy jurusan Hubungan Internasional berarti lu kenal sama Mark juga ya?" potong Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[JAEHYUN SERIES] HEARTSICK
Fanfic"So, you're lovesick." "What's another word for love?" "Heart, why?" "I'm heartsick. Love is too strong word." Valeria & Jeffrey complicated love story ** start : June 2020 end : ? #508 relationships (19 August 2020) #3 jaejoy (16 August 2020) #89...