menyadarkan

11K 601 38
                                    

"Winwin."
  
  
Langkah Winwin terhenti saat merasa namanya terpanggil, ia berbalik dan matanya menangkap sosok yang tak asing dihadapannya.

"Oh—Yuta, ada apa?"

"Lo apain si Jaehyun?" tanya Yuta tanpa basa-basi.

Winwin mengerenyitkan dahi. "Maksud Yuta?"

"Jangan pura-pura gak ngerti, pasti ini semua rencana lo, 'kan?"

"Hah? Kenapa Yuta—"

"Lo yang bikin Taeyong ngejauhin Jaehyun, 'kan?"

Winwin cukup terkejut, bagaimana bisa Yuta mengetahuinya? Apa Taeyong mengadu pada Yuta? Bagaimana jika nanti Yuta memberitahu Jaehyun—dan membuat Jaehyun jadi membencinya?

"Winwin beneran gak ngerti apa yang Yuta omongin." ujar Winwin santai, ia mencoba untuk tetap tenang dan terlihat biasa saja, walau sebenarnya ia sedikit gelisah.

Yuta menatap Winwin sendu. "Lo udah nyakitin 2 pihak, Win." ia menarik nafas dalam. "Gue gak tau apa yang udah lo lakuin, tapi—jangan lo pisahin mereka. Jaehyun sama Taeyong itu soulmate, mereka ditakdirkan buat bersama. Jadi mending lo berenti, jangan ngusik kehidupan Jaehyun lagi dan biarin dia bahagia sama pasangannya."

Dada Winwin terasa sesak begitu mendengar penuturan panjang lebar pria dihadapannya. Winwin tahu—ia sangat tahu jika Jaehyun sudah memiliki soulmate, tapi ia tidak bisa menerima kenyataan itu. Winwin mencintai Jaehyun, ia sangat menginginkan alpha itu. Walaupun Jaehyun dan dirinya bukan soulmate, tapi Winwin yakin—ia bisa membuat Jaehyun bahagia. Ia mempunyai banyak cinta untuk Jaehyun, bukankah itu cukup untuk menjadikan Jaehyun sebagai miliknya?

Winwin menunduk, ia mengigit bibir bawahnya. "Soulmate Jaehyun itu Winwin, yang bisa bikin Jaehyun bahagia—cuma Winwin.." kukuhnya.

Yuta menghembuskan nafasnya kasar. "Bukan, lo bukan—"

"Winwin cinta sama Jaehyun!"

"Lupain masa lalu, Win. Jangan nutupin kenyataan, Jaehyun gak punya perasaan apa-apa sama lo. Dia cuma—"

"Gak, enggak. Jaehyun cuma milik Winwin, cuma Jaehyun yang—"

"Sekeras apapun usaha lo ngejauhin mereka, takdir tetep gak bisa diubah. Jaehyun gak bisa jadi milik lo, dan selamanya tetep begitu. Apa lo gak sadar, kalo yang lo lakuin itu bikin Jaehyun menderita?" jelas Yuta panjang lebar.

Winwin terdiam, hatinya sangat sakit mendengar kenyataan pahit itu. Ia meremat ujung bajunya, matanya memanas—pandangannya mulai buram tertutupi air mata yang menggenang dikelopak matanya. Sebisa mungkin ia menahan untuk tidak berkedip—agar air mata itu tidak lolos begitu saja dari matanya.

Yuta menghela nafas pelan, ia tidak tega melihat Winwin terlihat begitu menyedihkan dihadapannya. Tapi mau bagaimana lagi? Ia juga tidak bisa membiarkan Jaehyun—sahabat kecilnya itu menderita. Ini adalah jalan terbaik.

"Pikir ini baik-baik, Win." Yuta berbalik. "Gue pamit."

Kemudian Yuta melangkah pergi menjauh, meninggalkan Winwin yang terdiam merenungi setiap perkataan yang ia lontarkan.

I've become Omega [JaeYong AU] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang