Date pt.2

3.1K 506 39
                                    

Sedari tadi suasana dalam mobil tidak terlalu ramai. Pasalnya kedua orang itu tidak mengeluarkan suara apapun. Jeno yang sibuk dengan kemudinya, dan nana yang asik dengan jalan pikirannya. Keduanya ditemani suara musik sebagai pelengkap.

Kedua bola mata Nana nyaris membulat, tapi tak lama kembali seperti semula. Ia tau ini arah jalan kemana, tapi ia tidak ingin bertanya juga.

Mobil Jeno berbelok ke arah kiri, disana tertera 'JAFETARIA' di bagian plang toko. Kemudian mobil berhenti di area parkir yang tidak kecil tapi juga tidak terlalu lebar.

"Lo mau ikut turun atau disini aja?"

"Ikut"

Keduanya memasuki toko itu dan berjalan ke arah kasir.

"2 Ice Americano , 1 kotak macaron. Lo mau apalagi na?" -Nana menggeleng. "Udah itu aja mba" -lanjut Jeno.

"Dine in atau take away?" -mba kasir

"Take away"

"Baik, ditunggu ya mas" - mba kasir

Beberapa saat kemudian pesanan Jeno telah siap. Ia berbalik dan menatap Nana, kemudian tersenyum dan mendekat.

"Kalo ga mau pesen apa-apa tunggu dimobil aja okeiii"

Mengusak pelan rambut Nana, dan merangkul bahunya.

"Lepasin Jen"

"Galak banget sihhh"

Keduanya telah sampai depan mobil. Seperti kewajiban, Jeno membukaan pintu mobil untuk Nana. Tanpa disuruh lagi Nana masuk ke dalam mobil.

Lagi-lagi sebelum jalan Jeno melirik Nana. Memakaikan sabuk pengaman (lagi) kemudian tancap gas.

"Di makan macaron-nya, itung-itung buat ganjel perut karna belom makan siang. Nanti pulangnya baru makan"

Tak ada jawaban, Jeno yang merasa di tatap Nana akhirnya memanglingkan muka kearahnya.

"Kenapa? Kok diem aja? Kan disuruh di makan"

"Ck, reseh lo"

Jeno tertawa, ia tahu Nana akan mengeluarkan decakan itu ketika diperintah.

Nana mengambil 1 macaron dan membukanya menjadi 2 bagian.

"Ini ada strawberry-nya Jenooo"

"Sini-in"

Nana menyodorkan potongan strawberry ke mulut Jeno.

"Ambilin minum gue Na, sekalian masukin sedotannya tolong ehehe"

Diluar bayangan Jeno, pasalnya ia hanya meminta Nana mengambil minumnya, namun Nana menyodorkan ice americano ke depan bibir Jeno. Jeno yang mengerti pun menyedot isi dari gelas kopi tersebut.

"Makasih"

Sebenarnya itu bukan hal yang aneh untuk Jeno, ia sering kali mendapat perlakuan seperti itu dari Nana. Tapi itu dulu, sebelum hubungan baiknya merenggang dan menjadi kucing-anjing setiap berpapasan dengan Nana.

Jeno juga tau bahwa Nana tidak suka strawberry, makanya ia menyuruh Nana mengoper potongan buah segar itu untuknya. Jeno kira perlakuan Nana yang berubah dari beberapa tahun belakangan ini mengubah semua sikap perdulinya. Ternyata tidak, Nana masih inget perlakuan-perlakuan kecil yang Jeno suka. Contohnya menyodorkan minuman saat Jeno sedang sibuk karena sesuatu.

Jangan kalian pikir Nana bertindak diluar kesadarannya. Nana sadar, sepenuhnya sadar.

Nana sedikit merasakan terharu. Yap, Jeno masih mengingat tentang dirinya. Ia tidak menyukai hal apapun yang berbau Strawberry dan vanila, Ice Americano sebagai minuman kesukaannya, dan macaron sebagai makanan manis yang selalu ia makan bersama dengan ice Americano.

Yellows Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang