Tanggerang

5.4K 897 55
                                    

SUDAH DIREVISI

Another cast:
- Sadewa=Mingyu
- Tama=Byungchan
- Gentra=Dokyeom
- Gibran=Yugyeom
- Bamstraja=Bambam
- Yujura=Yuju
- Jean=Jungkook
- Chanara=Chaeyeon
- Jefhan=Jaehyun

Sekedar mengingatkan kalian saja.

Dan setelah menempuh lamanya perjalanan dari Bandung ke Tanggerang, mobil yang dikendarai bergantian oleh Sadewa dan Tama itu—sedangkan si cantik Lisa kita asik liat perjalanan selama mobil berjalan dan tidur ketika mobil berhenti untuk istirahat sejenak. Akhirnya mereka sampai dirumah Chanara sekitar jam 9 malam, semacet itu.

Ternyata mereka semua minus Winarta sama Naraya doang. Udah kumpul sejak siang dirumah Chanara, disambut sama Rahel dan Zansa yang lagi maskeran, kata Jean tuan rumah nya a.k.a kedua orang tua Chanara lagi ada acara keluarga, dan kebetulan sang anak tidak mau ikut. Jadilah rumah orang tua Chanara berisik sampe terdengar keluar rumah.

"Lisa.... lo pokoknya harus tidur bareng gue, Zansa, Una sama Eca yaa... di lantai bawah!!" Paksaan dari Rahel di angguki sama Lisa lemes, gak mudeng dikit sama ucapan Rahel jadi Lisa ngangguk-ngangguk aja, soalnya dia agak mual terus kepala nya juga sedikit pusing padahal kan Lisa kebagian duduk terus dimobil.

Lisa memutuskan memisahkan diri dari keributan diruang tengah dan memilih duduk disofa ruang tamu sambil memainkan hp memberi kabar kepada Bunda nya bahwa ia sudah sampai ditanggerang dengan selamat, sedangkan yang lainnya berkumpul di ruang keluarga ditambah suara berisik anak laki-laki yang lagi mainin ps.

Gibran yang mau kelantai atas malah belok arah jalannya keruang tamu nyamperin Lisa, begitu melihat Lisa terkapar disebuah sofa ruang tamu sendirian. "Lo kenapa disini?" Tanya Gibran, mampu membuat Lisa langsung mendongakkan kepalanya guna melihat jelas muka Gibran.

Namun bukan jawaban yang Gibran mau yang keluar dari mulut Lisa, "Cape gib hehe, gue pengen rebahan bentar jok mobil sadewa keras banget anjir pegel gue." Jawab Lisa dengan kekehan diakhir kalimatnya.

Gibran hendak menoyor dahi Lisa yang dari dulu tertutup poni, tapi keburu sama Lisa dihempas pelan tangannya. 

"Ihhh gabisa diem lo dari dulu jail banget."

"Lo juga masih sama... Masih ae ponian!"

"Yang penting gue cantik, wle.."

Baru saja tangan Gibran akan menjangkau dahi Lisa lagi, tentunya untuk menoyor. Namun lagi lagi dihempas oleh tangan Lisa.

"Gue pingsan disini, lo yang angkut gue!"

Dahi Gibran menyerit lalu dengan cepat, punggung tangannya ia tempelkan dipipi tembam Lisa, kalau mau ngecek suhu didahi Lisa ribet yang ada si empu poni bakalan ngamuk.

"Gak panas deh, lo pusing? minum obat gih!"

"Mual doang."

"Udah minum tolak angin?" Dan Lisa mengangguk.

Gibran masih belum puas untuk bertanya, khawatir jelas dalam raut mukanya. "Udah makan nasi?" Lagi, Lisa mengangguk.

"Gue bikinin teh anget mau? sekalian gue juga mau ngambil minum haus euy."

Tanpa berpikir panjang Lisa mengangguk. "No sugar." Gibran terkekeh mendengar requestan Lisa, "suwun... kanjeng putri" canda Gibran lalu langsung lari ketika melihat muka kesal Lisa.

Mas Mantan | Lisa ft 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang