N i n e

9.6K 386 0
                                    

"Sayang, Aku pulang." Teriak Arka sembari berjalan menaiki tangga dirumahnya.

Hening, Itulah yang mendeskripsikan keadaan rumah sore ini. Kemana perginya Aurel? Batin Arka bertanya tanya.

Arka membuka pintu kamar, Bibirnya terangkat membentuk senyuman saat melihat istrinya yang tengah meringkuk diranjang membelakangi pintu.

Pantas saja saat Arka pulang Aurel tak menyambutnya seperti biasa, Ternyata istri cantiknya itu tidur.

Arka berjalan menghampiri Aurel, Setelah sebelumnya ia menyimpan tas yang dipakainya diatas meja rias.

Arka mendudukkan dirinya diujung tempat tidur, Tangannya terangkat membelai lembut rambut Aurel.

"Enghhh." Erang Aurel saat merasakan usapan lembut di rambut nya. Ia menangkup tangan yang bertengger dirambutnya dan membawanya sebagai bantalan dipipi. Ia membalikkan badannya mengahadap Arka yang sekarang tengah tersenyum gemas menatapnya.

"Sayang." Panggil Arka lembut.

"Hm." Jawab Aurel semakin mengeratkan tangkupan tangannya di tangan Arka yang berada dipipinya.

"Bangun, Nakal banget sih suami pulang bukannya disambut malah tidur." Ujar Arka.

Dalam hati Aurel, Ia bertanya tanya bingung. Apa ini mimpi atau nyata, Kenapa ada suara Arka suaminya. Memangnya ini jam berapa? Bukannya Ia baru saja tertidur?

Dengan perlahan Aurel membuka matanya, Seketika matanya terbelalak saat melihat Arka yang kini tengah tersenyum padanya.

"Mas?" Pekik Aurel.

"Hm." Arka mengusap rambut Aurel yang sedikit berantakan karena bangun tidur.

"Kamu kapan pulang?" Tanya Aurel menatap Arka dengan kernyitan didahinya.

"Baru aja kok." Jawab Arka singkat.

"Kok Aku nggak denger suara mobil?" Tanya Aurel bingung.

"Ya gimana mau denger, orang kamu nya aja pules banget tidurnya." Arka menatap Aurel datar, Dan tangannya masih setia mengusap rambut Aurel.

"Masa? Perasaan Aku baru aja tidur deh." Aurel menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emang kamu tidur jam berapa?"

"Em--- abis solat ashar."

"Yehhh, Ini udah jam 5 yang." Jawab Arka malas.

Aurel terbelalak, Ia mengalihkan pandangannya kearah jam dinding yang berada di meja tv. 16.56.

"Katanya lembur?" Tanya Aurel.

"Nggak jadi, Biar sekertaris Aku aja yang kerjain." Arka bangkit dari duduknya, Ia mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang dipakainya.

"Gaboleh gitu ih, Kesian sekertaris kamu nya." Ucap Aurel, Ia bangkit dan berjalan menghampiri Arka yang kini tengah berdiri di depan meja rias.

Aurel mengambil jas dan kemeja bekas pakai Arka, Ia menyimpannya di keranjang cucian.

"Yang." Panggil Arka sembari menatap tubuhnya di cermin.

"Kenapa?" Tanya Aurel yang berdiri dibelakang Arka.

Arka membalikkan tubuhnya, Ia menarik Aurel untuk masuk kedalam dekapannya. Ia juga menyeruakkan kepalanya ke ceruk leher Aurel.

Aurel membalas pelukan suaminya, Ia tau sekarang Arka sedang dalam mode manja.

Seperti ini lah yang terjadi setiap bulannya, Arka akan menjadi manja jika Aurel sedang PMS. Mungkin karena tidak mendapat jatah? Aurel terkadang tertawa geli jika pemikiran itu melintas diotaknya.

"Kamu kapan udahnya?" Tanya Arka dengan suara parau.

Aurel tersenyum, Inilah yang selalu Aurel tunggu tunggu. Sisi lain dari suaminya, Manja.

"Udah apa?" Aurel menuntun Arka untuk duduk diranjang.

"Tamu nya kapan pulang?" Arka semakin menyeruakkan wajahnya keceruk leher Aurel.

"Kan baru tadi pagi dapet nya." Jawab Aurel, Tangannya terangkat untuk mengelus rambut suaminya.

Arka menggeram tertahan, Ia sudah tak bisa lagi menahan hasratnya bila berdekatan dengan Aurel.

Aurel yang mendengar geraman Arka hanya mampu menggelengkan kepalanya. Arka memang paling tidak bisa menahan diri jika berada didekatnya.

***

Revisi selesai

[Sorry typos]

A Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang