[ 1 ] The Indomitable Master of Elixirs

C 43: Memberi Skor

Pemilik toko merasa bahwa dia memiliki nasib buruk seperti itu. Su Lingsheng adalah cinta tersayang Lei Min, dan dia menemui kesulitan di tempatnya. Siapa yang tahu bagaimana dia akan menyelesaikan masalah dengannya di masa depan. Setelah menutup pintu toko, pemilik toko menarik wajah yang panjang saat dia berjalan menuju halaman belakang.

Halaman belakang ditumpuk dengan berbagai jenis dan ukuran bijih, yang jumlahnya berkali-kali lipat dari yang dipajang di toko.

“Dimana benda itu?” kata pemilik toko sambil melirik seorang pelayan.

Pelayan itu mengerti dengan diam-diam dan menunjuk ke sebuah ruangan.

“Baiklah, kalian semua bisa berkemas dan kembali lebih awal hari ini. Juga, bocah bodoh itu muncul entah dari mana, namun menciptakan begitu banyak masalah bagiku, ”pemilik toko itu bergumam dan berjalan menuju ruangan itu.

Di dalam ruangan, dua orang sedang menggiling sebongkah batu alam raksasa, dan bijih biru kusam bersinar terang di bawah cahaya lilin. Wajah pemilik toko yang awalnya tertekan, setelah melihat warna biru kusam itu, benar-benar hilang dan mulutnya miring ke atas untuk memberikan senyum bangga.

“Bos, kualitas batu ini lumayan. Kami hampir membuka separuh batunya, namun bijihnya belum dibuka sepenuhnya. Sepertinya ada banyak bijih di dalamnya. " Pria yang membuka batu itu menoleh untuk berkata kepada pemilik toko.

Pemilik toko mengangguk, senang, dan melihat ke batu impian yang perlahan dibuka. Senyum di wajahnya semakin melebar. Dia segera duduk di kursi di samping dengan kaki siap di udara dan berkata, “Keberuntungan saya hari ini buruk, tapi setidaknya masih ada penghiburan. Bocah bodoh itu begitu pendiam, yang tahu bahwa keberuntungannya akan begitu baik baginya untuk memilih dua potong batu dengan harga setinggi langit. ”

"Kamu masih yang pintar, bos, tahu untuk menyembunyikan potongan batu ini," pria di samping menjilat.

Pemilik toko melambaikan tangannya di udara, “Jika saya telah membuka sepenuhnya batu ini pada saat itu, Nona Su akan kalah di ronde pertama dan tentu saja, saya tidak bisa membiarkan bocah bodoh itu melakukannya. Sayang sekali aku tidak bisa mendapatkan sepotong batu bulan; kalau tidak, saya bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar lagi. "

Saat membayangkan batu cahaya bulan diambil oleh Ji Fengyan, pemilik toko merasa sedih. Meskipun potongan batu moonlight itu kecil, itu pasti masih bisa dihormati hingga harga setinggi langit di pasar.

Pemilik toko menjadi lebih tertekan ketika dia memikirkannya, dan dia hanya bisa menghilangkan amarahnya menggunakan batu impian di depannya. Setelah seluruh batu impian dibuka, ukurannya hanya satu lingkaran lebih kecil dari batu aslinya. Meski tak selangka batu moonlight, namun sebongkah batu impian sebesar itu juga langka di kerajaan ini.

"Kalian semua bisa pergi, biarkan aku melihat lagi," pemilik toko mengusap dagunya, dan melihat ke batu impian besar di hadapannya dengan mulut meneteskan air liur keserakahan. Nilai batu ini kemungkinan besar melebihi uang yang bisa dia peroleh dalam setahun.

"Kalau bukan karena bocah bodoh dan Nona Su itu punya dendam, aku bahkan mungkin memanfaatkan peruntungannya," kata pemilik toko sambil melamun.

Hanya ada pemilik toko yang tersisa di ruangan itu. Dia memandang dengan rakus ke batu mimpi halus, dan dengan sepenuh hati ingin menemukan sekelompok pedagang yang akrab dan melelang batu ini untuk mendapatkan kekayaan besar.

Pemilik toko yang asyik dengan mimpinya mencari uang, sama sekali tidak memperhatikan pintu yang terkunci rapat di belakangnya telah dibuka secara sembunyi-sembunyi dan sesosok mungil diam-diam memasuki ruangan.

“Ck ck, bongkahan batu impian ini memang tidak kecil,” sebuah suara dengan sedikit tawa terdengar tiba-tiba.

Pemilik toko yang masih asyik, tidak menyadarinya dan berkata dengan senyum tercela, “Memang! Batu impian yang sangat besar, di seluruh kerajaan ... "

Pemilik toko tidak menyelesaikan kata-katanya dan punggungnya tiba-tiba menegang. Khawatir ada sesuatu yang tidak benar, dia dengan cepat berbalik dan sosok kurus tiba-tiba di depan matanya!

"Mengapa kamu di sini? Siapa yang membiarkanmu masuk! ” pemilik toko tampak terperangah pada Ji Fengyan yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Matanya tidak percaya apa yang dilihatnya!