[ 1 ] The Indomitable Master of Elixirs

C 45: Lima Roh Mengangkut Kekayaan

Ji Fengyan tersenyum ketika dia melihat pemilik toko berlutut di depannya. Ekspresinya tampak begitu polos dan baik hati.

Ada yang ingin kamu katakan? Ji Fengyan bertanya.

Pemilik toko tidak bisa berkata apa-apa, dan tubuhnya tidak bisa bergerak. Hanya sepasang matanya yang bisa berkedip. Setelah mendengar pertanyaan Ji Fengyan, dia segera mengedipkan matanya dengan marah.

"Sayang sekali aku tidak ingin mendengarkan." Mulut Ji Fengyan perlahan miring ke atas. Dia berdiri, langsung melewati pemilik toko dan berjalan menuju potongan batu impian yang telah benar-benar terbuka. Potongan batu impian ini memiliki ukuran yang sangat besar sehingga dikelilingi oleh energi spiritual yang kental dan kaya. Hanya dengan menjadi sedikit dekat dengannya, itu sudah membuat inti dalam tubuh Ji Fengyan memompa dengan penuh semangat.

Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh permukaan halus batu mimpi, sebelum meletakkan lima lembar kertas, berbentuk seperti seseorang, dia telah menyiapkan sebelumnya di atas batu mimpi. Orang-orang kertas itu tiba-tiba berdiri, seolah-olah mereka telah memperoleh kehidupan dan mengelilingi batu impian. Hebatnya, lima pria kertas tipis berhasil mengangkat batu impian seberat 500 kilogram itu!

Lima Roh Mengangkut Kekayaan Ini adalah salah satu dari banyak mantra yang telah dipelajari Ji Fengyan. Hanya dengan modifikasinya yang sederhana, bukan hanya batu impian seberat 500 kilogram, meski 10 kali lebih berat, tetap mudah diangkut dengan menggunakan kelima paper man ini.

Pemilik toko yang berlutut di samping menyaksikan peristiwa abnormal ini terjadi dan dia begitu terpana sehingga bola matanya hampir jatuh dari rongga mata mereka!

Seolah-olah dia merasakan tatapannya, Ji Fengyan perlahan menoleh dan menembaknya dengan seringai menakutkan. Kemudian dia melambaikan satu tangan di udara dan kabut tiba-tiba menutupi batu impian itu. Setelah itu, seluruh bagian dari batu impian, bersama dengan lima orang kertas telah menghilang tanpa jejak di depan mata pemilik toko.

Pemilik toko sudah gemetar ketakutan. Jika bukan karena dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, kakinya pasti sudah goyah dan jatuh ke tanah.

Monster macam apa sebenarnya bocah ini!

“Sekarang, barang itu sudah dikembalikan ke pemiliknya yang sah, tapi… untuk orang yang berani melihat barang-barangku, mereka tidak bisa menghindari hukuman kecil,” Ji Fengyan dengan santai berjalan di depan pemilik toko. Wajah berdaging pada pemilik toko telah benar-benar kehilangan semua warnanya dan keringat dingin terus menetes di pipinya saat sepasang matanya dipenuhi dengan kegelisahan dan kecemasan.

Ji Fengyan menepuk wajahnya yang gemuk dan berkata, tersenyum, “Otak ini tidak bisa membedakan yang benar dari yang salah. Tidakkah menurutmu tidak ada gunanya menyimpannya? ”

Pemilik toko menggigil sangat keras hingga dia hampir pingsan, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sekarang dia akhirnya menyadari apa yang sebenarnya menyebabkan Su Lingsheng tiba-tiba berlutut!

Sayangnya tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini.

Tangan Ji Fengyan mendarat di atas kepala pemilik toko dan serangkaian kutukan yang sulit dipahami keluar dari mulutnya. Seluruh tubuh pemilik toko bergetar dan yang dia rasakan hanyalah udara panas yang keluar dari atas kepalanya dan ketidaknyamanan dari seluruh tubuhnya.

Tapi setelah Ji Fengyan menarik tangannya, tidak ada apa-apa di dalamnya. Dia hanya tersenyum pada pemilik toko dan dengan langkah besar, dia mendorong pintu dan berjalan keluar. Yang aneh adalah di halaman luar pintu, orang-orang yang sibuk sepertinya tidak melihat adanya kelainan di sini, dan mereka semua melanjutkan tugas yang ada dan bahkan tidak mengangkat mata untuk melihat ke pemilik toko.

Pemilik toko hanya bisa menatap dengan mata terbuka lebar saat pintu kamar di depannya perlahan tertutup. Setelah itu, hanya ada ketakutan yang ekstrim!

Berderak…

Pintunya benar-benar tertutup.

Ji Fengyan, dengan batu impian di belakangnya, berjalan keluar dari halaman belakang toko seolah-olah tidak ada orang di sekitar. Itu seperti bagaimana dia datang; tidak ada yang memperhatikannya.

Segalanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa…