"hei! Ada apa denganmu sebenarnya?!" teriakku tanpa sadar saat membawa wajahnya berhadapan denganku.
Tanganku dengan cepat meraih tisu di atas nakasnya, dan menyumpal hidungnya setelah aku menggulung kecil.
Aku tanpa sadar membersihkan area bawah hidungnya dengan tisu lainnya. Menyadari jika dia tersenyum bodoh aku menegakkan badanku kaku.
Apa-apaan ini?!!
Wahh! Kang Daniel peduli pada pemuda ini eoh??
Sial! Tetap saja hatiku itu masih ada sisa sedikit kemanusiaan. Melihatnya masih menatapku seperti itu aku mendengus kesal.
"aku akan adukan pada ibu," datarku sambil memasukkan kedua tanganku pada celana sekolah.
"jangan hyung!!"
Alisku naik lalu mengangkat bahu tidak peduli.
"kau begadangkan?! Ngaku saja!" sengitku padanya.
"ti-tidak." dia menunduk, aku langsung mengangkat dagunya dengan telunjukku.
"angkat kepalamu sialan! Jika aku berbicara padamu tatap aku jangan menunduk seperti itu!"
Aku membentaknya terus terusan, sebenarnya aku tidak ingin darahnya keluar lebih banyak saat dia menunduk dan-heiiiii apa yang aku pikirkan?!
Sepertinya jiwa kemanusiaanku sedikit agak banyak, ah sudahlah! Omonganku sedikit tidak masuk akal, Ada apa denganku hari ini!?
"berhenti merepotkanku!"
Pintu terbuka, ibu berdiri di sana.
Shit! Apa dia mendengar bentakanku pada anaknya barusan?
"Jihoon?"
Ibu mendekat duduk disamping anaknya yang dapat aku lihat dia gelisan ditempatnya, aku menyeringai.
"ibu, dia-"
"ibu, Jihoonie agak sedikit tidak enak badan." ujarnya memotongku. Aku mendelik tidak terima. Beraninya dia memotong ucapanku?!
Ibu membuang nafasnya pelan, "kau begadang sayang?" seperti dugaanku.
"hm. Aku mengerjakan tugas. Maaf,"
"apa Hyungmu yang mengantarkanmu pulang?"
"ti-"
"iya!" lihat!! Dia berani sekali padaku sekarang, wah! Memotong ucapanku dua kali. Ck dasar bocah tengik!
Ibu mengalihkan pandangannya padaku, tersenyum lembut lalu mengusap lenganku.
"terimakasih," ucapnya padaku yang menukik alis.
Jelas-jelas bukan aku yang membawa bocah sialan ini pulang, tapi ya sudahlah daripada aku menjawab 'tidak' ibu pasti bertanya kenapa aku di sini padahal masih lama waktu jam sekolah.
Omong-omong ujian sebentar lagi, tapi aku masih membolos seperti biasanya. Tidak apa, otakku itu encer. Belajar sehari sebelum ujian aku bisa, wah! Kang Daniel, kau memang luar biasa sempurna!
Aku bangga padamu.
"ibu, aku tidak kesekolah hari ini. Aku mau merawatnya." ujarku. Itu tidak sungguh-sungguh.
Lagi, ibu tersenyum padaku. "baiklah, ibu pulang karena ada barang ibu yang tertinggal. Jihoonie istirahat saja hari ini. Dan terimakasih Daniel, Ibu pergi dulu" ibu mengusap bahuku sebelum dia keluar dari kamar ini.
"hyung?"
"apa?! Aku tidak benar-benar dengan ucapanku yang ingin merawatmu itu! Jangan menganggapnya serius! Sampai kapanpun aku selalu membencimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothin' Without You (NIELWINK/PANWINK)√
Random(COMPLETED) Aku yang dulu membencinya kini berubah menjadi sebaliknya. Mengetahui akhir yang begitu menyedihkan, aku menyesalinya, sungguh. ahh benar kata orang-orang, penyesalan akan datang di akhir kisah itu sendiri. Aku hanya bisa berharap. Berha...