part 1

17 1 0
                                    

Aku berjalan menuju ayahku yang sedari tadi sudah memanggil-manggil namaku untuk menghampirinya. Ada apa sih sebenarnya? Jarang sekali ayah memanggilku sampai mengeluarkan nada yang cukup tinggi.

Aku duduk disebelah ayahku, dan mendengarkan bait demi bait penuturannya. Dan kaget, syok, itulah yang bisa aku gambarkan ketika mendengar ucapan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, saat itu.

"Apasih yah .. aku kan baru keluar sekolah kemarin, masa udah mau dinikahin aja?" ucapku, aku kesal ketika ayah berniat menikahkanku dengan seseorang yang belum pernah aku temui sebelumnya, seseorang yang bahkan aku tidak mengenalnya, mungkin.

"ini demi kebaikan kamu, biar nanti kuliah kamu ada yang antar jemput dan itu sudah mahram, kamu juga terjaga nantinya" ucap ayahku sambil berjalan menuju ruang makan

"Tapi Putri gak mau yah, Putri udah punya calon sendiri" ucapku. Memang, akhir-akhir ini aku sedang dekat dengan seorang pria. Menurutku, crush-ku ini tampan, cukup cerdas, dan juga baik. Aku merasa nyaman jikalau sedang berada didekatnya, entahlah rasa ini sama dengan yang dia rasakan atau tidak. Tapi bisa dibilang, kami selangkah lebih dekat menuju jenjang serius, aamiin.

"kalau begitu, suruh dia temui ayah besok malam. Kamu sudah besar Put, kamu sudah tidak boleh bermain-main dengan yang namanya Cinta lagi. Hubungan kamu sudah harus serius dan baiknya harus mengarah kearah pernikahan dan masa depan" ucap ayahku. Aku hanya terdiam seraya berfikir, apakah dia (yang sedang dekat denganku) akan sanggup untuk menemui ayahku secepat ini?

"Baiklah.. nanti Putri usahakan dan suruh dia datang menemui ayah besok malam" Jawabku. Lalu ku tinggalkan ayah, ibu, dan juga Adikku yang sedang menikmati makan malam dimeja makan.

Aku terdiam, dan bingung. Kenapa harus secepat ini ayah menyuruhku untuk menikah? Menikah menurutku adalah sesuatu yang sakral. Yang harus dijalani oleh dua orang yang saling mencintai.

Siapakah dia yang sudah berani mengambil hati ayahku terlebih dahulu?

Siapakah lelaki yang berani melamarku langsung ke Ayah tanpa berkenalan dulu denganku?

Siapakah kamu?

Tak lama, Handphoneku berdering tanda panggilan masuk dari seseorang. Kurasa itu dari dia, orang yang sedang dekat denganku akhir-akhir ini. Ku pencet tombol hijau dan langsung tersambung

"Halo.. Assalamu'alaikum Put" Ucapnya diseberang sana

"Wa'alaikumussalam, za" jawabku

"Put, kamu gakpapa kan? Ko gak jawab chat aku?"

"Eh, kamu ngechat? I'm sorry ... tadi aku gak lagi pegang HP jadi gak tau kalo kamu ngechat"

"Aku ngechat banyak loh Put, termasuk aku mau izin kalo besok aku pergi ke semarang, ada acara disana"

Hah? Dia besok mau pergi? Lantas bagaimana dengan rencanaku yang akan mempertemukan dia dengan Ayah?. Arrgghhh ,..

"Halo, Put? Kamu dengerin aku kan?"

"Eh iya, aku dengerin kok. Kamu ko ngedadak banget ke semarangnya?"

"Iya nih, temenku ada yang nikah jadi harus kesana. Mau ikut?"

"Engga deh hehe, sok aja. Kalo gitu aku tutup telfonnya ya udah adzan. Assalamu'alaikum, za. Hati-hati berangkatnya" ucapku mengakhiri obrolan dengannya

"Waalaikumussalam" ucapnya,
aku mematikan sambungan telfonku dengannya, ada sedikit kekecewaan setelah mendengar kabar dari Reza. Tidak, aku tidak kecewa dengan Reza, tapi aku kecewa dengan diriku sendiri yang tidak bisa meyakinkan ayah kalau hubungan aku dan Reza akan berakhir ke jenjang serius, walau tidak secepat yang dipinta Ayah. Ah, memikirkannya aku sudah frustasi, akupun langsung bergegas untuk mengambil wudhu dan melaksanakan Sholat isya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai, ini cerita pertama ku
Maaf jika terlalu monoton, mohon kritik dan sarannya yaa🙏
Jangan lupa vote and comment !!!🙏

KEHENDAK TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang