part 2

11 1 0
                                    

       Pagi ini kami semua sedang berkumpul ditaman belakang menikmati udara yang sejuk. Melihat deretan pegunungan yang serasa dekat, dan juga bercanda gurau dengan sanak saudara.

    Lagu " Terlanjur Mencinta – Tiara Andini" mengalun indah dipagi ini. 'Aku merindukanmu Za' ucapku dalam hati.

Memang, aku selalu Merindukannya.  Dia adalah candu bagiku, tidak pernah sedetikpun aku berhenti, berhenti untuk selalu merindukannya.

Sekarang dia sedang melakukan perjalanan menuju Semarang, kenapa aku tau? Ya karena tadi selepas sholat subuh dia mengirimkan WhatsApp kepadaku.

"Gimana Put? Orang yang kamu suka jadi datang menemui Ayah nanti malam?" Ucap Ayahku lalu duduk dikursi berdampingan dengan kursiku

Aku mematikan alunan lagu yang sedang aku dengarkan melalui headsetku, Dengan berat hati aku menjawab pertanyaan Ayah tadi, "Gak Jadi Yah, Dia lagi ada urusan ke semarang"

"Tuhkan Ayah sudah menduga Jika dia tidak serius padamu Put. Sudahlah terima saja laki-laki baik yang sudah siap membahagiakanmu" Ucap Ayah

"Ayah kan belum kenal Dia" jawabku

"Dia siapa?" Tanya Ayah

"Iya Dia orang yang Putri suka" jawabku

"Iya justru karena Ayah belum kenal Dia, makanya ayah suruh kamu terima laki-laki yang sudah menemui ayah kemarin. sudahlah sayang, terima saja orang yang sudah memintamu pada Ayah kemarin secara baik-baik pula"

"Emang nya siapa sih  orang itu?" Tanyaku. Jujur rasa penasaran selalu menyerangku, se-spesial apakah orang itu sampai-sampai selalu dipromosikan Ayah padaku?

"Ah nanti juga kamu bakal tau" jawab Ayah

"kalau nanti malam orang yang kamu suka tidak akan hadir tak apa. tapi, kamu harus tetap bersiap dan dandan cantik nanti malam. Karena orang pilihan Ayah akan datang berkunjung" ucap Ayah lalu pergi meninggalkan aku yang masih mencerna perkataan Ayahku itu

Jadi nanti malam orang itu akan datang?

Hmm penasaran juga..

Malam pun tiba.

Jujur, aku tak mau dan tak ingin ada di rumah saat ini. Meskipun aku sangat-sangat ingin mengetahui wujud orang yang telah berani memintaku pada Ayahku. Namun disisi lain, aku benar-benar tidak ingin dijodohkan.

Aku mencintai Reza, dan selamanya akan selalu begitu.

*tok .. tok .. tok*

Aku tidak segera membuka pintu, aku tahu pasti mama akan segera memanggilku untuk pergi keruang tamu

*tok .. tok .. tok*
Suara pintu terdengar diketuk kembali oleh orang diluar kamar, aku tetap tidak menghiraukannya.

"Teh keluar yuk, tamu nya udah datang" panggil mama

Aku tak menjawab. Aku beranjak untuk membuka pintu kamarku.

"Yuk sayang, pakai hijabmu" ucap mama
Aku menghembuskan nafas kasar, lalu mengangguk meng-iyakan permintaan Mama.

Setelah selesai dengan persiapanku, akupun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruangan yang aku yakin mereka semua sudah berkumpul di Ruang tamu. Dan benar saja, sudah banyak orang disana, dan semua mata tertuju padaku Yang sedang berjalan menuju perkumpulan itu

Ko ada wajah seseorang yang tak asing –batinku

"Sini duduk" ucap Ayahku.
Akupun langsung duduk disebelah Ayah
Disana sudah ada nenekku, kakekku, paman, bibi, keponakanku dan juga dia.

"Jadi gimana san?" Tanya Ayahku padanya

(ekhem) "Bismillah .. karena Putri sudah ada disini jadi langsung saja om. Saya kesini berniat untuk meminang Putri, anak Om. Saya mungkin tidak akan pernah bisa membahagiakan anak Om, tapi seperti yang pernah saya katakan kemarin, saya akan selalu berusaha ada untuk Putri dan juga insya Allah saya akan berusaha memberikan apa yang Putri inginkan sekemampuan saya" tuturnya

Wait...
Waitt...
Waittt..

OMG!

Dia,

JADI DIA?

Saat itu Aku tidak bisa mencerna akal pikirku dengan baik, bagaimana bisa DIA?

Namanya Ikhsan Akbar Ramadhan. Tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranku, aku akan bertemu dengannya lagi, setelah 7 tahun lamanya.

Dia yang dulu pernah jadi bagian dalam hidupku,

Dia yang dulu pernah menjadi alasan aku semangat menjalani hari-hariku,

Dia yang dulu pernah menjadi alasan aku tersenyum dan juga menangis,

Dia yang dulu pergi, dan dengan mudahnya sekarang Dia memintaku untuk kembali padanya? DIA MEMINANGKU?

"Jadi gimana Put? Kalian juga kan sudah saling mengetahui satu sama lain jadi tidak perlu berkenalan lagi kan?" Tanya Ayah padaku

Semua orang melihatku, menanti jawabanku. Kulirik dia yang ada dihadapanku, dia melihatku dengan tatapan yang sulit ku artikan. Ternyata Tatapan itu masih sama, masih membingungkan tetapi juga meneduhkan.

"Mmmm .. Maaf semua, sepertinya Putri tidak bisa menerima lamaran Dia" Jawabku

"Tapi kenapa?" Tanya nya

"Putri sedang ingin fokus ke persiapan kuliah dan belum ada niatan untuk menikah" jawabku

Ku perhatikan dia, mimik muka ketika sedang kecewa masih sama seperti dulu. 'Jujur, aku kangen kamu san. Tapi maaf jika untuk kembali, sepertinya hatiku sudah tak ingin.'

"Bolehkah aku meminta kesempatan satu kali saja padamu Put?" tanyanya padaku

Aku diam. Aku tak ingin menjawabnya. Karena kalau dia sudah memahami diriku arti diamku itu adalah jawabannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yey langsung Up 2 Chapter
Semoga suka yaaa gais
Jgn lupa vote and comment! 🙏

KEHENDAK TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang