01. Prewedd(?)

4.4K 518 16
                                    

Suasana kelas pagi ini cukup kondusif, maksud dari kondusif adalah suasana damai karena hari ini di nyatakan free tugas. Tepat kelas 11 IPA 2 ini sedang terbagi menjadi beberapa kubu.

Ada kubu gosip, kubu nangkring didepan kelas alias godain adek kelas yg lewat dan ada kubu gamers yg sambil teriak teriak ga jelas.

Suasana yg semula bak surga itu berubah menjadi mencekam, tatkala pria berkacamata dengan memeluk sebuah buku jurnal itu memasuki kelas. Siswa yg menyadari aura tak nyaman ini ada yg langsung melarikan diri, tapi pintu kelas sudah ditutup lebih dulu.

"UANG KAS! UANG KAS!!" teriak pria berkacamata itu sambil melepas kacamata nya yg sudah bertengger semenjak dia sibuk di ruang osis tadi.

"Kok lo lagi sih yg nagih? Winwin kemana lagi??" Celetuk salah satu siswa di pojokan.

"Lo pada ga bisa baca apa di grup chat semalam? Winwin hari ini ga masuk karena sakit, jadi gue sementara gantiin. Gue juga sibuk nih ngurusin duit osis, daripada banyak protes sekarang keluarin duit kalian!" Titah bendahara dadakan itu.

Dia mengelilingi kelas seperti seorang preman, menagih satu per satu siswa yg tampak nya tidak berkutik.

Lee taeyong ini beda dengan winwin, karena winwin lebih lembut dan toleransi kalau soal menagih kas. Sedangkan taeyong gak bisa sabaran, apalagi dia memang juga sibuk di osis.

Meja terakhir adalah meja belakang deret ketiga, ada 3 cowok yang seperti berpura pura tidak tau akan kehadiran taeyong.

Brak!

Taeyong memukul meja hingga yuta dan lucas terperanjat kaget. Sedangkan satu cowok lagi santai sambil menyungging bibir kanan nya untuk tersenyum.

"Bayar! Bayar! Astagaa kalian ini gue liat daftar masih banyak banget kosong. Apalagi lo jepri! Ini lo belom bayar sama sekali semenjak kita naik kelas 11."

Yuta dan lucas menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar kas, taeyong pun mencatat nya dan memasukan nya ke sela buku. Taeyong memandang malas cowok satu ini, senyam senyum tapi bayar enggak.

"Tuy, lo kasi tau tuh temen lo. Jangan nunggak utang. Ntar kuburan sempit baru tau rasa!" Taeyong langsung melangkah ingin pergi.

"Ekhem! Kok lo ga nagih ke gue langsung?" Jaehyun akhirnya meletakkan ponsel nya, dan mengangkat suara.

Taeyong menoleh, mata nya memicing tajam seolah tak suka dengan perkataan basi jaehyun.

"Jawaban lo tetap sama jepri! Lo pasti bilang 'gue lunasin semua kas gue, tapi ambil sendiri di rumah gue' Helloww lo kira gue babu lo apa?!"

Taeyong akhirnya memakai kacamata nya lagi dan beranjak meninggalkan kelas.

"Bucin banget lo jep!" Itu lah kalimat singkat dari lucas, lalu mereka bertiga lanjut main game.

***
Ruangan osis juga cukup sibuk dengan tugas masing masing jabatan, taeyong duduk tenang sambil berkutat dengan buku jurnal dan uang yg di pisah pisah. Beberapa kali menghela nafas sambil memijit singkat tulang hidung nya. Terasa pening, batin nya.

Tiba tiba sesuatu yg dingin menyentuh kulit pipi nya, membuat Taeyong tersentak kaget.

"Istirahat dulu yong." Ucap orang itu. Taeyong tersenyum tipis sambil meminum habis air mineral dingin itu.

"Gimana laporan nya beres?"

"Beres kalo untuk alat band. Sisa nya belom, mungkin sore nanti gue beresin. Bingung gue duit kas kelas juga gue yg tanganin."

Moonbin hanya terkekeh, melihat taeyong menderita seperti ini dia malah memasang wajah gemas. Tidak seperti biasa nya terlihat berkharisma.

"Gapapa kalo ga bisa sore ini, bisa kirim file nya malam aja ke gue. Biar gue yg print terus kasi ke pak chen."

Taeyong sumringah, akhirnya sedikit beban nya teratasi. Memang ketua osis seperti moonbin bisa diandalkan.

"Lo sore ini temenin gue ya ke tempat dekor, gue masih milih konsep apaan yg cocok buat perpisahan senior kita. Lo kan estetik human, pasti lo tau lah yg beginian."

"Tenang aja bin, lo jemput gue aja ntar sore."

"Okee sip."

***
Seperti rencana tadi disekolah, taeyong benar benar ke tempat dekor bersama moonbin menggunakan mobil. Taeyong sebenarnya juga heran tumbenan moonbin bawa mobil, biasa nya juga selalu bawa motor.

"Lo tumben bin bawa mobil? Motor lo kemana?" Tanya taeyong di sela perjalanan.

"Sengaja. Sore gini cuaca lagi panas panas nya. Gue gak mau lo kepanasan."

"Ahaahh lebay lo. Gue mau panas berapa watt juga tahan."

Moonbin hanya tersenyum manis sambil geleng geleng melihat taeyong. Susah peka orang nya

Setiba nya mereka di tempat dekor, moonbin tidak sengaja bertemu salah satu teman lama nya saat SMP. Jadi moonbin sibuk mengobrol sedangkan taeyong yg berkeliling tempat dekor yg luas dan cantik itu sendirian, sambil memilah milah hiasan mana yg cocok untuk konsep perpisahan senior nanti.

Ketika di sebuah area bunga, taeyong dan seseorang mengambil sebuah bucket bunga secara bersamaan. Mereka saling tatap dengan sinis sambil tak melepas bucket bunga itu.

"Itu punya gue!" Ucap duluan pria dengan dimpel di pipi nya, memberikan kesan manis pada wajah tampan nya.

"Apaan? Gue dulu jepri!" Ucap taeyong tak kalah sinis.

"Nama gue jaehyun, jung jaehyun. Bukan jepri!" Jaehyun memajukan wajah nya, namun taeyong tak gentar demi bucket bunga indah itu.

"Bodo amat jepri! Siniin bucket nya, gue duluan!" Taeyong merampas nya dan tersenyum kemenangan.

"Ohh gitu. Untuk prewedd lo sama pak ketua yang terhormat, hm?" Usil jaehyun, tak terima taeyong langsung melotot kesal. Mata bulat indah nya itu membola sempurna dihadapan jaehyun.

Bugh!

Bucket bunga cantik itu digunakan untuk memukul tubuh kekar jaehyun, jaehyun hanya bisa terkikik tanpa ingin membalas.

"Diem lo." Ucap taeyong lalu pergi.

***
Setelah memesan bahan hiasan dekorasi, moobin dan taeyong pun ingin pulang. Taeyong sudah terkujur lesu sambil berjongkok bersenderkan mobil moonbin.

"Capek?" Tanya moobin ikutan berjongkok.

"Ah enggak. Cepet pulang, gue sibuk lagi ntar" taeyong beranjak berdiri lalu membuka sendiri pintu mobil.

Dalam perjalanan cukup hening. Taeyong yg memejamkan mata nya tapi tidak tertidur, hanya sekedar melepas penat.

"Kita makan dulu ya, isi tenaga biar nanti lo gak terlalu lesu."

Taeyong agak terkejut, tapi yasudahlah makanan gratis ga ada alasan untuk di tolak.

Mereka sampai di sebuah restoran langganan moobin, terlihat dari pelayan yg tampak akrab menyapa moobin dengan nama.

"Lo mau pesan apa?" Tanya moobin lebih dulu menyerahkan buku menu.

"Samain aja." Ucap taeyong.

"Hari ini kita ada spesial promo khusus couple. Beli satu porsi free satu porsi lagi, menu berbeda juga bisa." Ucap pelayan ramah.

"Haha engga mbak. Kami bukan couple." Taeyong tertawa hambar, begitu juga moonbin tersenyum miris.

Setelah makanan datang, mereka makan dengan tenang tak bersuara. Padahal restoran ini sudah memutar musik klasik romantis.

Moonbin tergerak untuk mengambil secarik tisu lalu mengusapkan nya pada sudut bibir kiri taeyong yg terdapat saus. Taeyong yg semula kaget lalu biasa saja sambil nyengir

Setelah mereka makan, mereka pun pulang. Moonbin hanya mengantar sampai pagar saja, taeyong tersenyum manis dan berterima kasih. Memandang punggung taeyong kian menjauh lalu lenyap karena dia sudah memasuki rumah nya.

"Sampai kapan gue harus mendem ini?" Gumam moonbin.



--------

Gimana gimana?? 😂

Vote juseyo~
👇

Uang kas [ Jaeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang