BAB VII

783 73 10
                                    

HAPPY READING

Author pov

Kedua insan yang saat ini masih terbuai tidurnya tidak menyadari bahwa matahari semakin menyingsing,hingga salah satu dari mereka mulai akan menunjukkan gelagat yang tidak nyaman sepertinya  dia akan bangun. Tepatnya nadira dengan perlahan mata indah gadis itu mulai terbuka perlahan-lahan.

Nadira beranjak bangun dari posisinya dia merasakan tangan besar dan hangat mengenggam tangannya. Entah mengapa dia langsung menarik tangannya kasar. Tanpa memperdulikan pria itu nadira mulai menyusuri ruangan yang penuh dengan kegelapan bahkan sinar matahari tidak sempat untuk mengintip masuk.

Nadira dengan ekspresi bingung bertanya-tanya dalam hatinya dimana dia,siapa dirinya, apa yang dilakukannya disini.karena  bingung dengan semua itu nadira tiba-tiba merasakan nyeri dikepalanya. Sambil memegang kepalanya dia meringis.

Noah yang merasakan hentakan kasar pun spontan terbangun dari tidurnya, ternyata nadira sudah sadar. saat noah memperhatikan nadira dia melihat matenya meringis kesakitan sambil memegang kepalanya, karena panik akhirnya noah beranjak dan menarik nadira kekpalanya sambil menenangkannnya.

“greppppp  …….”

“tenang….,tenang ya aku disini ,tidak sakit kkok tidak apa-apa.”ucapnya memeluk nadira dan meniup kepalanya dengan lembut.

Sedangkan nadira yang mendapat perlakuan itu , hanya bisa diam dan menerima perlakuan noah.

“ak-aku siapa?” ucap nadira tiba-tiba dengan tatapan bingung menatap noah

Noah yang mendengar pertanyaan nadira bagaikan tersambar petir, apa yang dikhawatirkan tabib telah terjadi nadira mengalami lupa ingatan.

Merasa syok karena tidak tau apa-apa nadira mulai bertanya beruntun-untun “kumohon tuan ak-aku siapa, aku tidak tau aku dimana, tolog katakan apa yang terjadi, kenapa aku tidak tahu apa-apa semuanya se-se-semuanya kosong aku takut.” Ucap nadira mulai tidak sabar.

“ husss…. Tenang…..tenang kau nadira kau istriku.kau mengalami kecelakaan saat pulang dari resepsi pernikahan kita sayang .tenang ya.”ucap noah berbohong  sambil mengelus kepala nadira lembut.

Nadira pov

Aku bingung apa yang sebenarnya terjadi kepalaku kosong,tidak ada apa-apa.tapi pria ini bilang aku ini istrinya apa itu benar apa  aku harus percaya padanya .

“ ayolah sayang percaya padaku kau istriku aku suamimu , lihat kita telah melangsungkan pernikahan lihat tanganmu dan tanganku.”ucapnya seperti mengetahui apa yang kupikirkan.

Aku melihat ketanganku sekilas terlihat cincin dengan warna silver dengan corak aneh dilengkapi dengan berlian kecil berwarna zamrud  lalu kulihat tangannya terdapat juga cincin dengan warna dan corak yang sama bedanya dia polos tanpa ada berlian dipermukaannya.sepertinya dia tidak berbohong benar aku telah menikah . seolah mengetahui pikiranku pria itu mengangguk dan berkata.

“ iya sayang, percaya padaku , kau istriku.”ucapnya semakin mendekat dan akhirnya memelukku.

Aku yang masih enggan berbicara  hanya diam dan mengangguk masih syok dengan semua ini, benarkah aku sudah menikah.,entah mengapa aku merasa semua ini salah, bahkan tubuhku sempat tersentak seolah tidak membenarkan  tapi aku hiraukan mungkin dia memang suamiku akan lebih salah lagi jika aku mengabaikannya hanya karena aku hilang ingatan lalu kubalas pelukannya yang semula asing semakin lama  terasa nyaman dan hangat.

Kurasakan dekapannya semakin kencang dan membuatku sesak napas.” Suami ku aku merasa sesak, lepaskan.”ucapku memohon lembut dan mengelus punggungnya

My mate is muslimah[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang