BAB VIII

727 66 9
                                    

HAPPY READING

Noah yang saat ini masih memandang memuja pada nadira, pun menyeringai.dengan lembut dia mengusap kepala nadira dan memberi kecupan singkat.

Tak lama kemudian.....

Suara smartphone canggih noah menginterupsi kegiatannya itu, noah pun keluar dari kamar itu, dan mengangkatnya.

"hmmm"

"APAAAA......."

Author pov

Masih dengan wajah datarnya." Dimana keparat itu sekarang, kau harus mendapatkannya bagimana pun caranya,aku tidak mau mendengar apapun."

"Besok kita Harus rapat."

Noah pun menghentikan telepon itu tanpa menunggu jawaban dari seberang sana.

"tit"

Telepon tadi adalah dari anak buah noah, salah satu pengkhianat yang korupsi diperusahaan noah berhasil kabur .

Masih dengan mengepalkan tangannya noah pun menyeringai sadis.

(apakah yang sedang direncanakan noah)

Lalu tiba-tiba suara rintihan kecil terdengar , noah pun masuk kembali kedalam.

"ada apa dira, apa kau baik-baik saja"

"ahh, aku baik-baik saja hanya pusing sedikit.

"ohh"

Nadira pov

Lagi lagi dan lagi aku masih berada diruangan ini, masih dengan suasana asing yang masih meliputiku bunyi detik mesin rumah sakit dengan diiringi dengan bau rumah sakit yang sangat menyengat.

Kurasakan kepalaku berdenyut ngilu,tak terasa aku merintih kecil, hingga kutak menyadari seseorang yang gagah dan tampan telah ada dihadapanku menatapkku dengan khawatir.

Masih dengan tatapan khawatir dia menatapku, entah mengapa rasa nyaman dan tidak nyaman itu bercampur menjadi satu saat kumenatapnya.

aku berfikir apakah benar seseorang sepertinya bisa menjadi suamiku, karena aku merasa bagaimana seseorang yang sepertinya sangat sempurna dapat menjadi suamiku,sedangkan diriku sepertinya bukan sosok yang special.

Lagi denyutan dikepalaku semakin nyeri saat kumulai bertanya-tanya didalam kepalaku.

"ahh, aku baik-baik saja hanya pusing sedikit." Ucapku

Kurasakan tangan besar dan hangatnya memegang kepalaku dan memijitnya lembut .

"kemarilah bersandar padaku, aku akan memijit kepalamu. Mana yang sakit ini?ini?.ucapnya lembut sambil menarikku kedalam pelukannya menyandarkan tubuhku pada dadanya yang bidang.

"Deg deg deg deg"

Suara jantungku bertalu saking gugupnya berada dekat dengan pria ini. saking berdebarnya aku merasa bahwa jantungku akan copot dari tempatnya.

Tubuh ini terasa membeku, raga ini tidak dapat bergerak, hati jiwa dan jantung ini seolah berdebar debar gila,hingga aku merasa sesat di dada .

Kurasakan deru nafas menghembus ditelinga ku. Sambil berbisik

"ada apa hmm? Sambil menyandarka kepalannya dibahuku

"aku aku tidak apa-apa"ucapku

Dan langsung berbalik mencoba menghindarinya, tapi bukannya menghindar darinya malah kami malah semakin dekat wajahnya bahkan beberapa senti dihadapanku.

Gup...gup...gup...

"diamlah....."ucapnya sambil membalikkan tubuhku kembali seperti semula.

Aku hanya bisa diam membatu dan menurut saja.

My mate is muslimah[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang