Enam

40 6 3
                                    

Jhope focus
.
.
.

"Dasar payah! Ayo cepat kejar aku! Aku hampir sampai hahaha..."

"Hyung~! Pelankan sedikit, tunggu aku.."

Seusai makan siang bersama para member tadi, aku dan Jimin bermain video game bersama di ruang keluarga. Hanya game sederhana yang tidak sulit dimainkan. Game balap mobil tentunya.

"Yuhuuu! Aku menang! Aku menang! Aku hebat kan?.."

"Jangan sombong dulu hyung. Kita hanya beda 3 mobil, aku diurutan 23 dan hyung diurutan 20. Apa nya yang perlu dibanggakan?"gerutu Jimin.

"Tapi aku tetap menang darimu, kan? Hahahaha..."

"Huh... selalu saja seperti itu."Jimin memajukan bibirnya kesal tapi tetap terkesan imut dimataku.

"Ada apa sih ribut-ribut?"Seokjin hyung menghampiri kami.

"Tidak tahu."jawab Jimin ketus.

"Jimin kalah bermain game, tapi dia tidak mau mengakuinya, hyung."

"Tidak. Hobie hyung yang curang!"

Seokjin hyung menggelengkan kepalanya sembari terkekeh, "Jhope ayo mengalah, kasihan Jimin jadi merajuk seperti wanita hahaha.."candanya.

Jimin melotot bersiap melempari kami dengan bantal di kursi. Tapi niatnya diurungkan ketika melihat Suga hyung yang menatap kami dengan horor di depan kamarnya yang berada di lantai 2.

"Maaf hyung.. aku tidak akan berisik hehe.."ujar Jimin kikuk.

Tawaku dan Seokjin hyung pun meledak seketika setelah melihat bagaimana paniknya Jimin melihat Suga hyung terbangun dari tidurnya karena suara gaduh kami.

"Sudah berhenti tertawa, perutku sakit."ujar Seokjin hyung.

"Setelah kejadian semalam, akhirnya kita benar-benar bisa beristirahat ya.."ujarku sembari meletakkan kedua tanganku ke belakang kepala dan menyandarkannya di kepala kursi.

"Aku jadi ingat,"Jimin melirik ke arahku,"Kenapa hyung menanyakan nama gadis itu kemarin?"

Aku mengerutkan keningku. Berusaha untuk mengingat siapa gadis yang dimaksud Jimin, "Si pemalu itu?"

Jimin mengangguk.

"Sebenarnya hanya iseng saja. Tapi, dia cantik juga,"

"Hyung? Apa kamu suka padanya?"tanya Jimin.

"Bukan suka. Hanya tertarik."

"Tapi bukankah masih ada gadis lain yang lebih baik dari dia? Hyung kan bisa mendapatkan yang setaraf Blackpink, Twice, Red Velvet, kenapa tidak mereka?"

"Ada yang menarik dari gadis itu."Aku tersenyum simpul. Ya, menurutku gadis itu berbeda. Dia terlihat natural secara sikap dan penampilan. Hanya saja dia terlalu pemalu dan penakut.

"Benar. Masakan gadis itu juga enak sekali. Tidak biasanya kan aku mengakui ada yang lebih hebat membuat makanan lezat selain aku?"Seokjin hyung ikut menyetujui perkataanku.

"Majayo! Aku jadi ingat lagi, Hobie hyung tadi malam sampai mengambil nasi dua kali. Apa seenak itu, hyung?"

Aku hanya tersenyum pada Jimin. Menurutku, agak aneh kalau Jimin menanyakan hal ini. Kenapa dia sangat penasaran sekali dengan aku dan gadis itu?

Walaupun memang sangat lucu rasanya jika mengingat kejadian tadi malam. Mulutku seperti tidak mau berhenti mengunyah semua makanan itu. Perutku juga seperti tidak pernah cukup dengan makanan itu. Tanpa sadar dua piring nasi sudah bersemayam dalam perutku.

BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang