Part 2

1.8K 80 0
                                    

Author pov
"Heii rania cepet kekelas woiiii njirrrr dah telat ini"ucap mila tiba tiba datang dan berteriak ,"anjirr emang jam berapa "ucap rania melihat jama di perpustakaan seketika rania melotot dan
"MILA HAYUU NJIRRRR TELATTT MANA KATA LU SEKARANG GURUNYA GURU KILLER AAAAAA"teriak rania sambil berlari menuju kelas tak memperdulikan mila yg jauh dibelakangnya"NIA TUNGGU GW ANJIMMM"teriak mila mengejar rania yg sudah jauh.

Setelah sampai didepan kelas mila dan rania
Dihukum karna terlambat dan ya mereka dihukum hormat kebendera.
"Sebel dah ama tu guru gua baru masuk disekolah ini sebagai murid baru malah dihukum cuman terlambat 20 menit"ucap rania kesal "gpp dah dijemur yg penting bisa liat doi dari sini"ucap mila sambil senyum dan menatap satu lelaki yg sedang belajar di kelasnya.

"apa lahh nasib gw yg gapunya doi hisk sedihh kan gw "ucap rania  meratapi dirinya sendiri "yaaa itu mah nasib lu tong hahahaha"ucap mila yg berakhir menertawakan rania, rania yg mendengar dirinya diejek mendengus kesal "diem lu "ucap rania menatap mila dengan tajam seketika mila diam dan melihat kearah doinya lagi dan lagi




"Hahh cape nya "ucap rania mengusap keringat yg ada didahinya sekarang dia dan mila sedang dikantin meminum air dingin yg sejuk ditenggorokan mereka, "gila tadi panas beut gw jadi pen pinsan"ucap mila yg menaruh gelas dingin di pipinya "kalau lu pingsan gw yg repot njirr"ucap rania lalu menyeruput air minumnya "kan lu juga bisa diuks bareng gua jadi kagak panas panasan "ucap mila memejamkan matanya.

"bener juga kenapa tadi kita gak ngelakuin itu etdah "ucap rania sambil melihat gelasnya yg sudah habis "gw masih ausss lu beliin sono minuman buat gw "ucap rania menyuruh mila "kagak gw cape "ucap mila menyenderkan dirinya dan meminum air dongin yg tadi dibuat untuk kedua pipinya.

"Ahhh gw cape banget yg mau beli"ucap rania memejamkan matanya siapa tau hausnya hilang tapi tiba tiba dipipinya terasa dingin rania pun membuka matanya dan melihat jus jeruk dingin"buat lo"ucap seseorang yg memberi ia minum tampa basa basi rania mengambil nya dan meminumnya setelah hausnya hilang ia melihat kearah seseorang yg mengasih dirinya minum itu.

"Eehhh lu bukan nya yg tadi itu kan yg narik gw secara paksa itu kan "ucap rania bertubi tubi "ehh btw makasih airnya mwehehe"ucap rania sekali lagi "hmm ya "ucap alan ya prang itu adalah alan yg tadi , "nia lu kenal ama alan kapan kenalin gw dong"bisik mila kearah rania
Rania yg mendengar itu hanya mendengus kesal , "ehh btw kenalin nama gw rania "ucap rania bersalaman dengan alan "dan ini sahabat gw mi-"belum sempat ia mengucap mila mengambil alih tangan alan untuk bersalaman "mila"ucap mila sok di imut imut tin.

' bangsat ' batin rania melihat mila yg centil centil gitu 'centil amat gw punya temen malu kan gw ' batin rania menatap mila tajam , "btw nanti lu pulang sama gw "ucap alan kepada rania , rania hanya melotot "heiii gw kenal lu aja baru baru ini dan lu mau nganter gw pulang mau macem macem lu "ucap rania sinis "biar kalau ada apa apa ga susah "ucap alan menatap rania memaksa ,"hufff serahhh"ucap rania pasrah.

Dan ya kini alan dan rania berada dimotor alan , rania sudah memberi tahu alamat rumahnya diperjalanan tidak ada yg membuka suara ' canggung bener dahh ' batin rania "lo bakal tau siapa gw nanti , inget inget wajah gw ok "ucap alan yg menbuat rania mengerutkan keningnya "maksud lu ape dahh "ucap rania bingung "berjalannya waktu lo bakal tau gw "ucap alan sekali lagi dan langsung memberhentikan motornya didepan rumah yg dimaksud rania.

"Ehhh makasih ya "ucap rania yg sudah turun alan hanya menganguk dan pergi rania pun masuk "mahh yahh rania pulang "ucap rania masuk kerumahnya dan berjalan kearah meja makan gaada siapa siapa rania menuju dapur gaada siapa siapa.

Rania pov
'Ayah sama mamah kemana sihh 'batinku
Aku pun berjalan kearah kamarku , saat tiba disana aku menaruh tas ku membuka sepatu dan berganti baju aku pun duduk dimeja belajar ku tetapi yg membuat ku aneh disana terdapat sebuah buku kuno dengan ukiran rumit "mmm buku apa ini seperti buku kuno buka ga yah buka engak buka engak buka aep dahh"ucap ku membuka buku itu setelah berfikir.

The Magic school akademi

Pada suatu hari didunia ini ada dua dimensi dunia fantasy dan dunia manusia
Dunia fantasy ini tidak ada yg tahu kecuali penduduk disana , dunia dimana terdapat penyihir iblis wolf vampire dll

Penyihir dibagi menjadi beberapa bagian
Dengan elemen mereka dan bakat
Jika memiliki dua elemen maka itu normal
Jika memiliki tiga elemen itu bisa disebut langka dan ada satu lagi yg belum

Pernah ditemuka dengan semua elemen dan bakat ada sebuah ramalan yg terdiri

' seorang penyihir dengan semua element akan ada saat dimana kegelapan akan menyerang penyihir disitu akan terungkap
Satu penyihir yg sangat sangat kuat tak tertandingi '

Ramalan itu dianggap hanya lelucon
Tapi masih ada yg mempercayai ramalan itu dinyatakan bahwa

Belum selesai membaca buku kuno itu tiba tiba ada sebagian yg dirobek jadi tidak bisa melanjutkan membaca buku itu.

Aku membawa buku itu dan menuju kekamar orangtua ku setelah sampai didepan pintu aku memnggetuk nya "mahh yahh"ucap ku tapi tak ada jawaban "mahh yahhh "ucap ku sekali lagi tetapi tidak ada jawaban aku pun membuka pintu kamar ortu ku dan mereka ada

Author pov
"Ada apa nak"tanya mamah rania bingung
Rania hanya tersenyum 'dari tadi dipanggilin ga denger heh 'batin rania sad :)
"Mah nia mau tanya "ucap rania sedikit gugup "yaudah sini "ucap mamah
Rania pun berjalan kearah mamah dan ayahnya rania duduk ditengah tengah mereka , "mah yah buku ini kok tiba tiba ada dirania plus ada halaman yg hilang "ucap rania mengeluarkan buku yg dia umpetin di punggungnya mamah rania dan ayah rania terkejut .

"Hmm kaya nya kita harus kasih tau sekarang " ucap ayah yg diangguki oleh mamah , rania yg melihat itu sedikit bingung
"Jadi sebenarnya mamah ayah dan kamu itu penyihir " ucap mamah , 8 kata itu membuat rania melotot terkejut "ahh mamah bercandanya galucu"ucap rania sedikit canggung "rania kami ga bercanda "ucap ayah "ja-jadi kita.. itu p-pen-nyihir"ucap rania gugup mamah dan ayah menganguk
"Yeeeee huhuhu penyihir penyihir "ucap. Rania senang orang tua nya sedikit bingung
"Mah yah rania itu dari dulu pengen jadi penyihir ehh malah beneran yuhu uyeyy"ucap rania sambil loncat loncat dikasur sepert anak kecil yg sangat mengemas kan.

"Dan mamah ayah mau memberika kamu sesuatu"ucap mamah berjalan kelaci dan mengeluar kan sebuah kotak lalu mengasihnya ke rania , "apa ini mah yah?"tanya rania yg memegang kotak itu
"Buka aja "ucap ayah dan mamah

Ranai pun membukanya dan .... didalam kotak itu ada sebuah dres cantik yg berwarna biru tua yg elegan , kalung yg senada , hels yg senada dengan bajunya
Tak terlalu mewah tapi elegan

"Makasih mah yah ini bagus banget "ucap rania memeluk sang ayah dan mamah nya
"Sama sama sayang"ucap kedua orang tuanya , " kamu lusa bakal ke akademi atau bisa disebut sekolah sihir , jadi siap kan barang barang mu dan diri mu "ucap ayah mengecup puncak kepala rania sebenarnya ia tak tega untuk menyuruh putri nya itu untuk ke akademi tapi ini demi rania

Bersambung

Transmigrasi(Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang