1. New People Who Came

23 3 0
                                    

Aku berjalan dari kantin menuju kelas. Namun sesuatu membuat langkahku tiba tiba terhenti di depan ruang kepala sekolah.

Alisku terangkat karna baru menyadari banyaknya murid murid yang berdiri di depan pintu ruang kepala sekolah yang tertutup itu. Bahkan saking ramainya, aku tidak bisa lewat untuk menuju kelas.

Ada apa ini? Tidak biasanya murid murid berkumpul seperti ini, apalagi mereka berkumpul tepat didepan ruangan kepala sekolah. Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?

" Eh dia keluar tuh ".

" Uuh nggak sabar liat mukanya langsung ".

" Ganteng banget pasti ".

Ya begitulah beberapa percakapan yang ku dengar dari beberapa siswi yang berdiri di dekat ku.

Pintu ruangan itu terbuka. Beberapa orang dari dalam keluar satu persatu. Mataku menangkap seulet laki laki yang mengenakan seragam yang sama dengan seragam anak cowok di sekolahku ini.

Tapi pertanyaannya, siapa dia? Setelah aku perhatikan, wajah anak laki laki itu cukup asing bagiku. Apa dia adalah murid baru?

Aku memperhatikan anak laki laki itu lekat walau dari jauh. Aku akui dia tampan. Wajar saja banyak para cewek menanti nanti dia keluar sedari tadi.

Tiba tiba mataku dan dia bertemu. Ah bukan, mungkin perasaan ku saja. Disinikan banyak orang, bisa saja dia tidak sengaja melihat ku atau mungkin bukan aku yang yang dilihat nya.

Lelah didalam suasana yang begitu ramai. Aku memilih menerobos orang orang yang menghalangi jalanku untuk kembali ke kelas. Usahaku untuk keluar dari kerumunan itu akhirnya berhasil. Lalu aku menangkap sosok sahabatku yang berjalan sendirian tidak jauh dari tempat ku berdiri. Aku menghampiri nya.

" Ve! " Sapaku dengan nada sedikit tinggi. Bukan bermaksud mengejutkan namun suara tinggiku keluar dengan sendirinya. Akibatnya orang yang ku sapa tadi terlonjak kaget.

" Kaget gue! " Pekiknya. Aku tertawa kecil.

" Kantin yuk " ajakku. Kebetulan saat ini semua guru ada rapat dadakan, jadi tidak ada yang mengajar dikelas. Kesempatan ini sudah biasa ku manfaat kan untuk makan atau tidur.

Dia menggeleng. " Gue mau liat anak baru yang rumornya ganteng, gue mau tau seganteng apa dia, Lo dari sana kan? Udah liat dia seganteng apa? " Tanya Ve. Benar, namanya Ve. Memang singkat. Mau tau nama lengkapnya? Tanya sendiri.

Aku tersenyum kecil, otakku tiba tiba saja menyuruh ku untuk mengerjai sahabat ku ini.

" Udah, mending Lo jangan liat deh. Rumornya nggak bener, anak barunya jelek, dekil " jawabku dan tentunya itu bohong.

" Beneran? ".

" Iyah ".

" Makanya mending temenin gue aja makan dikantin " tanpa berlama-lama, aku langsung menarik tangan Ve sebelum mendapatkan persetujuan dari nya. Bodo amatlah. Yang penting aku bisa mengisi perutku.

Ngomong ngomong tentang namaku, apa ada yang ingin mengetahui nya? Shitovia Vichalest. Itu namaku, perkenalannya sampai disini saja.

...

Usai makan dikantin, aku dan Ve langsung menuju kelas. Firasatku mengatakan bahwa rapat guru sudah usai. Buktinya, area luar kelas yang awalnya dipenuhi murid Sekarang sudah terlihat sepi.

Aku dan Ve mempercepat langkah karna takut jika akan diomeli guru yang sedang mengajar dikelas karna tahu kami terlambat.

Akhirnya tiba. Aku menarik nafas dalam terlebih dahulu sebelum membuka pintu kelas yang tertutup. Pintu kelas kudorong perlahan.

" Shito, Ve? Kalian dari mana saja? ".

Aku bernafas sedikit lega. Aku baru ingat kalau sekarang adalah jam pelajaran buk Hasnul. Guru yang terkenal dengan lemah lembut nya. Guru ini juga cukup dekat denganku. Bukan apa apa, karna aku tergolong murid yang aktif di kelasnya, guru bahasa Mandarin.

" Maaf buk, tadi Shito dan Ve kantin dulu karna belum sarapan, tadikan nggak ada guru jadi Shito sempat sempatin, maaf ya buk " jawabku seadanya dengan nada yang bisa terbilang sopan.

Buk Hasnul memang baik, bahkan dia tidak melarang anak muridnya untuk ngemil didalam kelas, asalkan saja nggak makan nasi bungkus, bisa ribet belajarnya nanti katanya.

" Oh yaudah, kapan kapan jangan telat lagi yah. Sekarang duduk gih".

Aku dan Ve mengangguk, kemudian berjalan masuk kedalam. Tapi langkah ku lagi lagi terhenti, aku merasa aneh pada tempat dudukku. Serasa ada yang menjanggal, tapi apa?

Tas dan barang barangku ada.

Mejanya ada.

Kursinya ada. Masih seperti biasanya.

Tapi.. ah Baner, kenapa ada yang duduk disebelah bangkuku? Perasaan aku duduk sendiri selama ini. Kenapa? Ya karna tidak ada yang mau duduk denganku. Jangan berfikir aku dibenci orang orang hingga tidak ada yang mau menjadi teman sebangku-ku. Tapi alasan yang tepat karna aku adalah tipe orang yang pemarah saat belajar.

Kata mereka aku galak dan pelit ngasih contekan padahal aku termasuk murid pintar. Jadi mereka seakan tersiksa jika duduk denganku yang tidak ada asik asiknya. Ve saja juga tidak mau duduk denganku. Tapi dari pada memiliki teman sebangku, aku jauh lebih suka duduk sendirian karna bisa lebih leluasa.

Dan sekarang pertanyaannya kenapa ada seseorang yang duduk disebelah bangkuku? Siapa dia? Dan.. kenapa wajahnya terlihat tidak asing bagiku.

" Shito, kenapa belum duduk? ".

Aku berasa pernah melihatnya, tapi dimana? Ayolah Shito, kenapa kamu jadi pelupa begini?

" Shito ".

" Eh iya buk ".

Nahkan aku jadi nggak denger buk Hasnul manggil aku.

" Kita ada murid baru. Karna hanya bangku disebelah mu saja yang kosong jadi dia duduk disebelah mu yah? ".

" Iya buk " jawabku.

Aku melihat nya sekilas. Kemudian berjalan kearah bangku paling depan yang terletak tepat ditengah dan hampir sejajar dengan meja guru.

Ah aku ingat sekarang. Diakan murid baru yang dikerubungi para murid didepan ruang kepala sekolah tadi. Ternyata dia sekelas dengan ku, bahkan sekarang menjadi teman sebangku-ku. Aku penasaran bagaiman sifatnya. Kuharap tidak menjengkelkan.

Aku melirik sekilas kearah depan. Buk Hasnul Sedang menulis materi dipapan tulis. Berhubung aku belum tahu namanya, jadi aku rasa saat ini adalah waktu yang terbaik untuk berkenalan.

Aku memberanikan diri menjulurkan tangan kananku didepannya. Cowok itu menoleh.

" Kenalin, nama gue Shito ".

...

Hallo para readers..
Gimana menurut kalian part awalnya? Tungguin terus yah kelanjutan ceritanya dan jangan lupa

Vote and komen.. jangan lupa juga untuk merekomendasikan cerita ini ke teman teman kalian. Terima kasih

Salam dari author
9 Agustus 2020

dialogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang