Haii!
Masih ingat ga? huhuEnjoy 1886 words💗
☀
"chan bangun hey" ucap Johnny sambil menepuk pipi Haechan.
"emm?" dengan suara serak nya Haechan mengucek mata nya sambil mengeratkan guling dari pelukan tanda masih ingin tidur.
"sarapan dulu yuk" ajak Johnny yang kini menyingkirkan tangan Haechan. "jangan keras-keras, diusap aja"
Haechan menoleh ke arah jam dinding yang menunjukan angka 6 pagi. "masih terlalu pagi hyung"
"sarapan bareng dulu sebelum Taeyong dan Mark berangkat" Johnny menyibakan selimut Haechan melihat belum ada tanda-tanda pergerakan dari si bungsu.
Haechan mendengus, mendudukan diri nya lalu mengangguk. Ia pikir sudah lama juga tidak sarapan dengan full member karena biasa nya ada saja kesibukan mereka.
"gue ke kamar mandi dulu, hyung duluan aja" kata Haechan sambil turun dari tempat tidur dan memakai sendal rumah berbulu coklat.
"baiklah, jangan sampai terpeleset" kata Johnny sebelum menutup pintu.
Setelah sepuluh menit akhirnya Haechan menuju ruang makan sambil tersenyum menepuk-nepuk perutnya itu.
"bagaimana tidurnya chan?" sapa Taeil dengan senyum lembutnya itu.
"sangat baik, tapi dibangunkan dengan Johnny hyung" Haechan menunjuk Johnny dengan bibir manyun, hah dia sedang menjalankan drama nya.
"kalau tidak dibangunkan kau akan kehabisan daging rebus ini" kata Taeyong yang sedang mengaduk kuah berisi daging.
"lalu mengomel sepanjang hari" tambah Jungwoo yang disambut tawa mereka semua.
"kemana Doyoung hyung?" tanya Haechan sambil mendudukan diri nya di depan Mark.
"masih membereskan tempat tidurnya" jawab Yuta.
"ck anak itu" Haechan memutar bola mata nya mendengar kelakuan hyung yang mirip kelinci itu.
"hey apa yang kau bilang tadi?" tubuh Haechan menegang lalu dengan cepat menoleh kebelakang terdapat Doyoung yang sedang berjalan kearahnya. "sangat tidak sopan! Gue ini hyung lo"
"hehehe" wajah Haechan seperti tidak ada dosa.
Mereka semua makan dengan lahap, terlebih Haechan yang sudah tiga kali nambah. Haechan berpendapat masakan bibi dorm itu terenak nomor dua setelah bunda nya. Jaehyun yang berada disamping Haechan bergidik membayangkan perutnya tidak lagi atletis jika gaya makan nya seperti Haechan.
"kalian jalan jam berapa?" tanya Jungwoo kepada Taeyong dan Mark.
"sekitar jam delapan" jawab Taeyong sambil membantu bibi membereskan meja makan.
Mark mengangguk. "sehabis recording gue kerumah lo ya chan, lo abis ini pulang kan?" tanya Mark pada Haechan.
"iya, mau ngapain lo?" kata Haechan yang sudah menempelkan pipi nya ke meja.
"ngapain kek gitu, kangen suasana rumah aja gue" jawab Mark.
"yaud- eh tapi" Haechan mengangkat kepala nya. "lo dateng jam berapa? Gue sore ada urusan" lanjutnya.
Alis Mark menukik "urusan apaan lo? Bukannya lagi gaada jadwal?"
"ada dah ketemu temen"
"yaudah nanti gue kabarin gimana nya" putus Mark lalu meninggalkan ruang makan dan jalan ke kamarnya untuk bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Rêve || Lee Haechan
Fiksi RemajaApa mimpi itu ditakdirkan tidak nyata? tidak bolehkah aku buat mimpi terwujud? ☀ [bahasa campuran] 'Happy reading'