Chapter 6

36 15 2
                                    

Happy Readings 🌈

Satu-satunya,
Hal yang lebih menyedihkan
Dari di benci adalah di abaikan.

Aku berharap
Kamu mengerti Kenapa
Aku meninggalkan mu

Aku merupakan musuh bagi diriku sendiri,
bahkan itu yang terbesar
sebab aku juga yang menjadi penyebab
Semua kekecewaan ku.

***
Devan.

Devan pun kembali ke sekolah untuk mengambil barang-barang nya setelah menenangkan diri.
Dan betapa terkejut nya ia.banyak polisi di sekolahnya yang sibuk mencari ketiga temanya itu.banyak teman-teman devan yang menonton hal itu,tapi ia tak memperdulikan mereka.

"Yah si batu buat masalah lagi deh"

"Nah tu dia orang nya!!!"

"Mampus lu!sukurin"

"Lah kok bisa gini si?!pangeran gw kena kasus!!"

"Kenapa tu? kenapa?"

Suara teman-teman devan yang membicarakan dirinya di depan nya membuat ia semakin tak perduli dengan mereka.benar-benar manusia batu.devan hanya berbicara akan hal yang penting saja.jika tidak?ya dia tak perduli.

"Nak,devan sini kamu!sebenarnya siapa yang memanggil polisi nak?"ucap bu rina yang di dampingi pak kepsek.

"Saya pak,bu.karena Dafa,alan dan tio merencanakan pembunuhan berencana kepada saya dan mereka menyekap sandra di gedung belakang sekolah."jawab devan jujur

"Motif pembunuhan pelaku?dan senjata tajam yang mereka gunakan akan saya selidiki sekarang juga.tolong selidiki gedung di belakang sekolah!"ucap pak polisi kepada devan dan anggota polisi lainya.

"Siap komandan!"

"Motifnya karena mereka membenci saya pak dan......"ucap devan berusaha menjelasakan apa yang terjadi pada dirinya dan sandra.

"Nak!kamu harus ikut kami sebagai saksi mata".ucap para polisi.

***

Setibanya di kantor polisi.

BUUAGGGHH!!

"Bukan kami pak yang salah si bangsat ini pak yang menusuk sandra!heh lo anak sok pinter berani nya lo nuduh kami!"ucap Dafa sambil menggebrakan meja di depan pak polisi.

"Kami mohon jangan buat keributan,tolong jelaskan,devan"jawab pak polisi.

"Baik pak"

Devan berusaha menjelaskan kejadian tadi dengan jujur.namun,di bantah oleh alan

"Berani nya lo nunduh kami!liat lo!"celetuk alan.

Tiba-Tiba seorang anggota polisi datang.

"Pak barang bukti beserta saksi mata sudah kami kumpulkan,jadi lengkap bahwa mereka bersalah."ucap pak polisi sambil menujuk mereka bertiga yang sedang emosi terhadap devan.namun,dengan santainya devan tak perduli dengan mereka.

"Tangkap mereka pak!"

"Siap komandan!"

Para polisi segera memborgol mereka dan segera memasukkan mereka ke jeruji besi.

"AWAS LO YA!ANJING SIALAN INI SEMUA GARA-GARA LO"ujar mereka bertiga yang emosi meledak ledak.

mereka bertiga di penjara.jiwa devan akhirnya tenang.dan ia berusaha tetap diam dan tak ingin mencari masalah dengan siapapun.walaupun,orang tua devan tak mengetahui masalah ini.

***

Devan tak pernah menghiraukan siapa pun yang membicarakan nya di sekolah.karena ia tak bersalah.hari-haripun yang sunyi seperti biasanya ia lalui tanpa sandra.

Tringg
(Bell masuk berbunyi)
Dengan tatapan hampa,devan terus berjalan.dan..

BRAKKKKKK!!!

"Heh kalo jalan lihat-lihat dong jangan bengong aja!"

"Heh lo denger gue GAK SIH!"

"Sok cool gaya lo"
Bentak gadis berambut pendek yang memiliki paras cantik namun ia sedikit kasar.

"Lo siapa?"jawab devan sambil menaikan salah satu alisnya.sepertinya,ia tak familiar dengan gadis ini.

"GA PENTING!!jawab gadis itu lalu pergi dan menabrak bahu devan kasar.lalu ia meninggalkan devan yang memiliki banyak pertanyaan di benak nya.biasanya gadis-gadis di sekolahnya sangat menyukai nya secara paksa.tapi,ah sudah lah ia tak perduli lagi.kenapa harus memikirkan hal itu?


HAYOOOO PENASARAN KAN!!!
Siapa ya kira-kira yang nabrak devan tadi???lalu bagaimana keadaan sandra sekarang?
Sebelum itu follow yuk
@txraa.mn_
Jangan lupa vote and comment agar author nya juga semangat buat ceritanya hehe.
bye-bye🙋







Devandra[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang