Galaxy 14

275 39 1
                                    

"Bahagiaku itu sederhana."

***

Eunha menatap sungai yang terbentang di hadapannya. Kini gadis itu beralih menatap jembatan yang terbentang di atas sungai. Gadis berambut hitam itu menghela nafasnya pelan.

Rencananya untuk menonton OneStep batal sudah. Ketika ia berlari keluar dari rumahnya tadi, tanpa sadar gadis itu sudah menjatuhkan tiketnya di halaman rumahnya. Perjuangannya untuk keluar rumah sia- sia sudah.

Eunha menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang berada di atas lututnya. Gadis itu menghentak- hentakkan kakinya yang tertekuk ke atas aspal. Hal itu membuat Jungkook yang rebahan di sampingnya sambil menutup kedua matanya dengan salah satu lengan merasa terusik lalu membuka kedua matanya.

"Bisakah kau diam?" suruh Jungkook.

Mendangar perintah Jungkook, dengan cepat Eunha menghentikan kakinya. Namun, gadis itu masih menyembunyikan wajahnya di dalam lipatan tangannya. Tak lama punggung mungil itu perlahan bergetar. Suara isakan terdengar lirih di pendengaran Jungkook.

Jungkook bangkit dari tidurannya dan menoleh ke arah Eunha. Lelaki itu menyentuh bahu Eunha yang bergetar.

"Kang Eunha. Kau menangis?" tanya Jungkook. Dengan gesit Jungkook berpindah ke depan Eunha.

Lelaki itu menyentuh kedua bahu Eunha berusaha menjauhkan kepala gadis itu dari lipatan tangannya. Jungkook melihat ke sekeliling. Beberapa orang yang merupakan remaja tanggung sepertinya menatap keduanya dengan heran. Sebagian dari mereka ada yang menatap Jungkook dengan sinis sekilas lalu memalingkan wajah mereka dan saling berbisik satu sama lain.

"Eunha, ada apa denganmu?" tanya Jungkook panik. Lelaki yang memakai pakaian serba hitam itu masih berusaha untuk mengangkat kepala Eunha. "Jangan seperti ini. Kau membuat orang- orang salah paham padaku."

Tak lama Eunha mengangkat kepalanya. Genangan air mata tercetak jelas di bawah matanya. Hidungnya yang memerah juga matanya yang masih berair menatap sendu ke arah Jungkook. Hampir saja Jungkook kehilangan separuh kesadarannya jika gadis di hadapannya tidak merengek keras dan membuatnya harus menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Jungkook meringis pelan. "Bisakah kau diam? Kau membuat semua orang disini melihat kita." Lelaki berparas tampan itu berbisik pelan di telinga Eunha.

Bukannya diam, Eunha semakin merapatkan tubuhnya pada Jungkook. Memeluk erat tubuh Jungkook dan menyembunyikan wajahnya di dada lelaki itu. Membiarkan kaos hitam itu basah karena air matanya. Dia hanya ingin melampiaskan kekesalanya karena tidak bisa menonton OneStep kepada lelaki yang sedang dipeluknya saat ini. Meski ini hanya masalah sepele, tidak tau kenapa gadis itu benar- benar sudah tidak bisa menghentikan air matanya.

Tubuh Jungkook menegang sesaat ketika kedua lengan yang tadi tergeletak lemas di samping tubuh Eunha kini melingkar tepat di pinggang Jungkook. Walaupun tidak begitu erat, hal itu cukup membuatnya terdiam.

Jungkook kembali mengumpulkan jiwanya yang berserakan. Perlahan tangan kanannya yang berada di kepala gadis itu bergerak. Bersamaan dengan itu, sebuah nama yang samar masih dapat didengarkan Jungkook terucap dari gadis dalam pelukannya kini.

"Kak Sejeong."

***

Jungkook menuntun sepedanya dengan pelan. Sesekali kedua matanya melirik ke arah gadis yang berjalan di sampingnya sambil memainkan tali tasnya. Wajah gadis itu terlihat begitu sembab. Sesaat setelah Eunha menghentikan tangisnya dan melepas pelukan Jungkook, lelaki itu mengusap wajah basah Eunha dan segera mengajaknya pulang.

GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang