kisah ini aku ambil dari pengalaman teman aku,sebut saja namanya Nia. Nia adalah salah satu siswi di salah satu perguruan swasta di Pematangsiantar. Jadi nia ini memiliki seorang teman dekat, cowok, namanya kita samarkan menjadi Aldi. Kata nia, aldi bukanlah teman dekat biasa. Lebih dari teman, tapi juga tak lebih dari teman, hmm aku juga bingung mendevinisikan. Mereka sudah dekat cukup lama, sejak SMA kelas 10. Sehingga waktu demi waktu timbullah benih-benih perasaan diantara keduanya. Hingga pada suatu hari, si Aldi mengungkapkan perasaannya. Namun, yang terjadi justru Nia tidak mau berpacaran terlebih dahulu. Yang difikirkan nia saat itu adalah, seandainya pacaran nia akan bertemu dengan perpisahan, cukup sampai disini aja, sebagai teman rasa pacar.
Kejadian penolakan itu tak membuat hubungan nia dan aldi menjadi berjauhan. Meskipun, kata nia ada sedikit perbedaan yang terjadi pada aldi. Namun Nia dan aldi masih cukup sering bertemu, meskipun terpisah jarah yang lumayan jauh. Lama kelamaan nia merasa ada perubahan besar yang terjadi pada sikap Aldi. Hingga suatu hari aldi bicara bahwa hubungannya dengan nia tidak jelas dan belum terikat kata “pacaran”. Lalu aldi menganggap nia menggantungkan perasaannya. Nia bingung, dalam hati sebenarnya nia memiliki perasaan yang sama dengan aldi, namun dia tidak mau berpacaran terlebih dahulu.
Hingga ada kejadian yang membuat nia sangat patah hati dengan Aldi. Saat itu nia dan aldi ketemuan di salah satu cafe di kota Pematangsiantar. Tidak ada hal mencurigakan yang terfikirkan oleh nia. Semuanya terasa baik-baik saja dan menyenangkan seperti biasanya. Hingga beberapa hari kemudian Nia mendapati beberapa pesan dari seorang cewek. Dan yang membuat nia sakit hati adalah ternyata cewek tersebut adalah pacar barunya aldi. Setelah pesan tersebut, aldi mulai berubah dan mulai upload foto-foto cewek yang tidak dikenalinya. Padahal yang nia tahu aldi bukanlah tipe cowok yang sering upload di social media.Sebenarnya hubungan aldi dan pacar barunya itu tak bertahan lama, karena hanya sebulan mereka bersama. Namun, nia sangat patah hati dan tidak mau berhubungan sama sekali dengan aldi.
Sampai sekarang nia masih belum bisa move on dari aldi, entah kenapa aldi adalah satu-satunya cowok yang membuat nia menangis. Dan sebelum kejadian itu terjadi, aldi sempat ngomong meyakinkan nia bahwa dirinya layak untuk dipertahankan dan memohon nia untuk menunggunya dan menjalin hubungan yang lebih serius.
Kisah nia dan aldi ini sangat menarik, karena aku pernah merasakan bagiamana rasanya digantung oleh seorang wanita. Memang, jika aku mengambil sudut pandang aldi, pacaran disaat kita masih ada hubungan intens dengan seroang cewek adalah hal yang salah, namun aldi juga tidak bisa disalahkan karena belum terikat oleh nia. Sebenarnya bukan salah nia ataupun aldi, dilain sisi nia ingin mempertahankan komitmennya untuk tidak pacaran, dan entah apa yang difikirkan aldi hingga membuat blunder fatal dengan berpacaran dengan orang yang tidak dia cintai.
Dari kisah yang diceritakan nia, keduanya baik nia maupun aldi memiliki perasaan yang dalam. Sama-sama saling mencintai, namun belum bisa bersatu untuk saat ini. Mungkin akan ada masa dimana mereka dipertemukan, jauh setelah hari ini, setelah mereka menyelesaikan masalah masing-masing dan berdamai dengan dirinya sendiri. Nia mau memaaflan aldi dan aldi mengakui bahwa dirinya memang bersalah berpaling dari nia.
Sejauh apapun nia pergi, kenangan itu selalu terngiang dikepalanya. Tak bisa dipungkiri bahwa aldi adalah cinta yang belum terselesaikan bagi nia. Masih ada sepenggal cerita yang bisa dilanjutkan di masa depan. Namun tidak menutup kemungkinan keduanya akan saling melupakan dan memulai hidup baru sebagai orang lain.
Meskipun bekas luka itu masih ada, dan sakit ketika disentuh, mereka mencoba menutupi dan mencoba mencintai orang lain dengan segenap hati. Dengan cara itulah mereka saling melupakan dan memulai hidup baru untuk saling membahagiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Catatan Dalam Melupakan Mu
Fiksi RemajaSebuah catatan penulis tentang seberapa mampu dapat melupakan mu...