ANAK JALANAN [2]

56 22 2
                                    

VOTE AND KOMEN♡!!

--

Jam pulang sekolah sudah lima belas menit yang lalu, tetapi disekolah masih ada beberapa murid yang sedang ekskul. Termasuk Agam. Ia sedang ekskul futsal.

Tetapi tidak berlaku bagi siswi yang ingin menonton Agam bermain futsal. Banyak siswi-siswi yang sedang menonton, relain pulang terlambat demi melihat Agam yang keringatan.

Beberapa kali Agam sudah mencetak goal dibabak pertama maupun kedua, bahkan bisa dibilang kebanyakan goal dari dia dibandingkan yang lain. Seperti biasa suara siswi-siswi selalu heboh bila Agam mencetak goal.

Menjadi kapten futsal, membuat ia jadi congkak. Sifatnya yang tengil, selengean, suka tepe-tepe, tetapi ia termasuk setia. Ia belum dikabarkan dekat dengan siapapun, walaupun mempunyai sifat yang begitu tetapi Agam tidak pernah mempermainkan perempuan.

Motto nya adalah - tepe-tepe boleh, playboy jangan. -

Sekarang ia sedang duduk dipinggir lapangan, membereskan barang-barang nya. Tetapi ia menyempatkan meminum air yang berada disitu, ia tenggak. Jakunnya naik turun, keringat sudah mengucur melewati pelipis, membuat kadar ketampanannya semakin bertambah.

Siswi-siswi yang melihat itu memekik histeris, bahkan ada yang vidiokan untuk membuat instastory. Agam hanya melambai-lambaikan tangannya saja, seperti miss universe. Sudah dibilang kalau Agam ini suka tepe-tepe, tetapi ia tidak punya pacar. Belum ada yang menarik katanya. Terbukti kan Agam setia? Iya setia ngejomblo.

"Kak Agam ganteng banget anjir!"
"Agam cool banget anjim!"
"Eh kak Agam lambain tangannya ke gue!"
"Aaa monangis aja rasanya, gakuat liatnya!!"

Teriakan itu sudah menjadi makanan sehari-hari Agam, ia sudah terbiasa mendengar itu. Biarin saja, toh ia juga tidak masalah bila ada yang ngefans sama dia.

"Gam gue duluan ya!" kata lelaki yang baru saja menepuk pundaknya. Agam hanya mengangguk saja.

Setelah membereskan semuanya, Agam memakai tas nya dipundak sebelah kanan. Lalu berjalan meninggalkan lapangan. Siswi-siswi yang tadi menonton pun sudah hilang entah kemana.

Saat sampai diparkiran, Agam segera menaiki motornya lalu memakai helm full face nya. Tak lama motor milik Agam sudah meninggalkan area sekolah. Membawa motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Motornya terhenti saat lampu berubah menjadi merah. Matanya menatap sekeliling dan tak sengaja matanya menangkap objek yang menarik perhatian.

Terlihat beberapa anak kecil dan ibu-ibu yang kumel, dan satu orang gadis yang sedang ikut makan bersama-sama. Yang paling menarik perhatian adalah seorang gadis yang memakai seragam sekolah sama seperti dirinya, tetapi gadis itu memakai cardigan.

Lampu sudah berubah menjadi hijau, bunyi klakson motor dan mobil saling bersahutan. Tidak sabar. Agam melajukan motornya. Ia menepikan motornya dipinggir trotoar jalan. Melepas helmnya, lalu segera menghampiri gadis yang sudah menarik perhatian nya.

Sisa beberapa langkah lagi, ia melihat gadis ini dari samping. Sederhana. Sesederhana itu gadis ini. Melangkah maju lalu memegang pundaknya, membuat dia menoleh karna terkejut.

Mengernyit bingung, Agam yang melihat ada raut bingung segera berkata, "Gue gak sengaja liat lo barusan, trus langsung gue samperin." kata Agam.

Agam melihat kebelakang sebentar, terlihat mereka semua juga sedang menatap kearahnya dengan pandangan bingung, lalu mengalihkan lagi ke gadis ini, "Lo ngapain disini?"

Gadis itu berdiri, "Makan," bukan itu jawaban yang Agam mau, "Maksud gue bukan gitu, aduh gimana ya jelasinnya," gadis ini hanya menaikan sebelah alis, menunggu jawaban Agam.

Algam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang