USAHA AGAM [5]

42 16 1
                                    

Agam 👆

VOTE DULU YUK♡!

-algam-

"Anak kayak kamu gak pantas hidup!"

"Nyesel saya lahirin kamu!"

"Anak penyakitan kayak kamu, kenapa gak dari dulu aja mati?!"

"Anak gak guna!"

Aliza terbangun dari tidurnya. Mimpi itu selalu menghampirinya. Membuat ia ingat kepada masa lalu, dimana Mama nya yang masih ada.

Dari dulu hingga sekarang Aliza tidak pernah mendapatkan kasih sayang keluarga. Ibunya sendiri membencinya, bahkan Ayah nya pun sama. Sampai Kakak dan Adiknya.

Aliza selalu berdoa, kapan kebahagiaan itu datang? Aliza capek, capek selalu diperlakukan bukan layaknya seorang anak.

Ia lalu keluar kamar, untuk mengambil minum. Jam menunjukan pukul 04.12. Setelah minum ia segera membereskan rumah, dari nyapu dan ngepel, dilanjut dengan menyapu teras rumah.

Ia tidak merasa takut sedikitpun, karna sudah terbiasa. Setelah itu segera mencuci bajunya, kalau baju ketiga orang itu sudah semalam.

Setelah semuanya beres, ia segera mandi dan sholat subuh. Lalu, memasak sarapan untuk dia berempat. Aliza selalu sarapan duluan, karna ia tahu mereka tidak mau satu meja dengannya.

Selesai semuanya, segera ia berangkat sekolah. Masih jam enam kurang, lebih baik ia berjalan. Hemat ongkos.

Gerbang sekolahnya masih ditutup, satpam pun belum datang. Aliza menunggu di depan gerbang. Tidak lama kemudian Pak Agus, satpam sekolahnya datang. Pak Agus terlihat kaget saat melihat Aliza sudah datang.

"Eh neng Aliza kan?" tanya Pak Agus, Aliza hanya mengangguk.

"Meni pagi pisan euy datengnya,"

"Iya, soalnya takut telat."

"Aduh eneng, masih lama kan masukna, jam 07.15 bel masuk. Dan kamu datang jam enam pas,"

"Gapapa pak," ucap Aliza. Satpam itu membuka gerbang yang digembok, lalu mempersilahkan Aliza masuk.

"Terimakasih pak." Pak Agus hanya mengangguk.

Aliza berjalan melewati kelas-kelas yang kosong, lalu menaiki tangga untuk berjalan ke lantai dua dimana kelasnya berada.

-algam-

Seorang laki-laki sedang berdiri didepan cermin. Ia sedang melihat penampilan nya, mulutnya tak berhenti-henti memuji diri sendiri.

"Diliat-liat gue ganteng, Kaya apalagi. Tapi kenapa Aliza gak suka?" tanya Agam pada diri sendiri.

Ada yang membuka pintu kamarnya, dan itu adalah adiknya, Airyl. Wajahnya menggemaskan sekali, berdiri didepan pintu dengan menggendong kucing kesayangan nya.

"Abang tumben udah bangun?" tanya Airyl bingung.

Airyl baru saja ingin membangunkan abangnya, tetapi tidak jadi. "Kan emang biasanya bangun jam segini Cill," Agam berjalan menghampiri adiknya, dan menggendong nya.

Kucingnya sudah hilang entah kemana.

"Abang biasanya bangun siang mulu, halus Ai bangunin dulu," kata Airyl lucu. Agam menggigit pipi Airyl saking gemasnya, membuat Airyl menangis.

"Abang! Sakit! MAMA ABANG GIGIT AI," teriak Airyl, Agam langsung menurunkan Airyl, dan mengambil tas nya.

"Agam! Kamu ngapain gigit adek kamu?" tanya Lala, saat sudah tiba didepan kamar Agam.

Algam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang