VOTE DULU YAA!
-algam-
"Eh kita ada manggung gak malam ini?" tanya Arzan, yang lain menggeleng. "Gimana kalo kita Kepasar malam?" ajak Arzan, berbinar.
"Lu aja sana, dikira kita anak kecil apa!" sewot Arsa. "Main tuh ya jangan dipasar malam, mending nongki-nongki di Kafe," sambung Arsa.
"Yah, yaudah gue ajak adek gue aja kesana," kata Arzan sedikit kecewa.
"Baperan! Kenapa pengen banget kesana sih?" tanya Alan, penasaran.
"Gue pengen naik bianglala, adek gue sering kesana katanya seru banget," jawabnya. "Disana juga bukan anak kecil semua kok, banyak yang pacaran kesana," lanjutnya.
Agam merasa tertarik dengan topik ini, "Banyak yang pacaran kesana?" beo nya.
Arzan mengangguk mantap, "Iya, lo mau kesana kan?"
Agam menimang-nimang, ia ingin ajak Aliza kesana, siapa tahu Aliza senang atau bahkan luluh. "Mau,"
Arzan berbinar, "Wah! Ayo Gam kita kesana nanti malam," ajak Arzan.
"Gam lo gak salah mau kesana?" tanya Arsa ragu. Pasalnya ini Agam loh, anak sultan eh anak bapak Rama maksudnya. Yang sudah Kaya tujuh turunan lima tanjakan dan delapan persimpangan. Masa iya mau ketempat gituan.
Agam menaikan sebelah alisnya, "Salah kenapa? Bukan berarti gue Kaya trus gak boleh gitu ketempat gituan? Lu pikir si Arzan miskin?" kata Agam sewot.
"Nah, lu belom tau bokap gue kerja apaan?" tanya Arzan, semuanya menggeleng. "Bokap gue kerja setiap malam jumat, gue bagian yang jaga trus bokap gue yang keliling, pulang nya bawa uang banyak banget, nyokap gua tinggal nikmatin hasilnya."
Yang lain cengo ditempat. "Blegug sia! Itu mah ngepet bego!" Arsa menoyor kepala Arzan. Yang ditoyor tertawa terbahak-bahak.
"Gila kali kalo bokap gue kerja gituan, lagian emang lo gak tau apa bokap gue kerja apaan dan punya apaan?"
"Punya perusahaan tambang emas," jawab Alan. Yang lain seakan tersadar.
"Ooh ternyata elu beneran anaknya om Indra! Kirain gue lu lagi halu," Arsa tertawa setelah mengucapkan nya.
Arzan kesal sendiri, "Lu kira gua anaknya siapa lagi kalo bukan Papah Indra?!"
Yang lain terbahak, Arga hanya tersenyum tipis.
"Muka lo gak meyakinkan soalnya Zan," ujar Arsa.
"HAHAHA NGAKAK GUE!!" Agam tertawa ngakak. "Mukanya minta dikasihain soalnya,"
"Pundung gue pundung! Arga mereka semua jahat, masa muka seimut ini minta dikasihanin si, omelin dong Ga omelin!" adu Arzan kepada Arga.
"Nggak jahat, emang bener." kata Arga, membuat yang lain tertawa kecuali Arzan.
"Jahat kamu mas!"
-algam-
Mempunyai teman baru, itu masih terasa asing ditelinga Aliza. Selama ini ia tidak mempunyai teman yang benar-benar mau berteman dengannya. Mereka semua hanya memanfaatkan nya.
Jadi, tidak salahkan kalau ia merasa asing atau bahkan tidak mau terlalu percaya kepada teman barunya yang sekarang?
Sekarang mereka berempat sedang berada dikantin. Meja mereka tidak pernah sepi, ada saja suara mercon Mella atau Miya.
"Eh nanti ke Mall kuy!" ajak Mella semangat, yang lain mengangguk kecuali Aliza. Menyadari Aliza tidak mengangguk, ketiganya memandang Aliza bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Algam
Roman pour AdolescentsFyi: Update fast berarti otak lancar. "Gue akan buat takluk lo suatu hari nanti, tunggu aja!" -Agam Dirgantara "Dan gue menunggu hari itu yang nggak akan pernah terjadi." -Aliza Quinza bertemu sosok gadis yang terkenal dengan dingin, gak pedulian...