INSIDEN [6]

49 15 10
                                    

Note: bayangin yang diatas itu pertengkaran antara Aliza dan kakak kelasnya.

Vote dulu yaa🐟

-

"Morning Al! Udah sarapan belum?" sapa Agam.

Aliza menatap malas Agam, "Udah,"

"Yah padahal gue mau ajak sarapan bareng. Yaudah deh gapapa, gue gak usah sarapan." ucap Agam lesu.

Aliza menghentikan langkahnya, "Sarapan sana,"

Agam tersenyum tidak jelas, "Ini lo kan Al? Kok perhatian gini, aw jadi baper,"

"Apaan sih! Udah ya gue mau ke kelas," Aliza segera pergi dari situ.

"EH AL! AI LOPE U!" teriak Agam, tidak tahu malu.

Aliza mengacungkan jari tengah, tanpa berbalik badan.

-algam-

Kelas Xl IPA 6, sedang belajar di laboratorium. Yang mengharuskan memakai jas lab, bagi yang tidak membawa akan kena hukuman.

Dan sialnya Agam, Arsa, dan Arzan tidak membawa. Mereka sedang memikirkan bagaimana caranya mendapatkan jas lab itu.

"Kita keliling aja deh ke kelas lain, siapa tau ada yang bawa," usul Arsa, keduanya mengangguk.

"Nah lo pada keliling sana," ucap Alan.

"Gue duluan." Arga sudah melengos pergi, membuat Alan langsung mengejarnya.

"Ayo cepetan, nanti pak Irwan ngomel." ketiganya segera keluar kelas.

Anak IPA hampir semua sudah ditanyai tetapi tidak ada yang membawa, satu kelas lagi yang belum mereka kunjungi. Yaitu kelas Xl IPA 3.

Tok..
Tok..
Tok!

Arzan mengetuk pintu dengan tidak santai. "Assalamualaikum! Spada, permisi, paket!" teriaknya agak kencang.

Pintu terbuka menampakan wajah garang bu Fitri. "Waalaikumsalam. Siapa yang teriak tadi?!"

Agam dan Arsa langsung menunjuk Arzan, membuat yang ditunjuk tersenyum lebar. "Maaf bu, abisnya kita lagi buru-buru.."

"Mau ngapain kalian?"

"Anu bu, kita mau pinjam jas lab apa ada yang bawa?" tanya Arsa.

Bu Fitri mempersilahkan masuk.

"Ada yang bawa jas lab gak?" tanya Agam, satu persatu mengacungkan tangan.

Agam mengedarkan pandangan nya, ia melihat Aliza juga mengacungkan tangannya. Agam tersenyum, lalu menunjuk Aliza.

"Nah Al pinjam dong,"

"Ambil sendiri," kata Aliza malas.

Agam menggeleng, "Lo kesini dong, masa gue sih."

Aliza segera berdiri lalu memberikan jas lab nya, Agam menerimanya lalu mencium tangan Aliza. Membuat Aliza dan satu kelas kaget sekaligus memekik. Yang memekik hanya siswi.

Aliza menggeplak kepala Agam, "Sembarangan! Lancang banget,"

"Ciee.." sorak satu kelas.

Agam hanya tertawa, "Kebalik ya harusnya lo yang cium tangan gue. Gantian nih Al," Agam menyodorkan tangannya.

"Ogah," Aliza langsung melengos begitu saja.

"Bisa-bisanya lo modus kadal!" ujar Arsa sembari menoyor kepala Agam.

"Modus sama calon pacar emangnya kenapa? Daripada sama mantan," sindir Agam.

Arzan tertawa, "Bener, apalagi sampe ngehaluin mantan. Ups.."

Algam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang