Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oi, Choi Beomgyu!"
Saat ini suasana kelas benar-benar kacau setelah wali kelas mengumumkan rapat komite. Itu artinya seluruh kelas kosong tanpa harus pulang lebih awal.
Walaupun sangat berisik, tapi Beomgyu yang sejak tadi hanya memandangi luar jendela dari dalam kelas dengan damai dapat mendengar teman laki-lakinya yang berteriak dari belakang tepat di ambang pintu.
"Gadis paling cantik memangggilmu!"
Laki-laki ini menampakkan senyum cerah sekaligus menggoda yang membuat laki-laki bermarga Choi ini mengernyit kebingungan dari tempat duduknya.
Sementara satu laki-laki yang juga berdiri di sebelah pemberi kabar tadi terlihat bertanya penasaran, bersamaan dengan jawaban laki-laki pemberi kabar yang sudah pergi lebih dulu.
"Siapa lagi, bodoh? Shin Ryujin."
Beomgyu langsung kembali pada posisi. Dia masih diam di kursinya tanpa berniat untuk berdiri dan segera pergi.
Kali ini untuk apa Ryujin ingin bertemu dengannya? Apa dia akan mempermasalahkan kejadian pacar waktu itu.
Tidak mungkin, karena baik Beomgyu maupun Ryujin sudah mengganggap hal ini tidak pernah terjadi.
Lalu, sekarang?
Ryujin memanggilnya lagi setelah mengusirnya tanpa rasa bersalah? Ayolah, yang benar saja.
Ketika ia mendorong kursinya ke belakang hendak berdiri, gadis berambut panjang hitam bergelombang berdiri di sampingnya yang otomatis menghalangi jalannya. Beomgyu diam menunggu lawannya berbicara.
"Itu, apa kau mau pulang bersamaku?"
Detik itu juga, bersamaan dengan ajakan gadis ini, semua siswa yang ada di dalam langsung memusatkan perhatian ke arah mereka berdua. Suasana yang tadinya berisik tanpa ketenangan kini jadi sedikit canggung tapi tetap santai walau terkesan memaksakan kehendak.
Beomgyu sempat membuka mulutnya tidak percaya. Bukan karena dia terkejut karena ajakan atau semacamnya, tapi jika dilihat lebih dekat siapa yang berbicara dengannya tentu membuatnya berpikir puluhan kali.
Mereka teman satu akademi walau tidak dekat tapi kenal satu sama lain sudah sangat lama. Tapi anehnya, Hyejoo tidak pernah sejauh ini berbicara padanya, hanya obrolan klasik seputar pelajaran dan diskusi singkat.
Lalu yang lebih gila ketika seluruh siswa yang ada di dalam ikut antusias dengan situasi sekarang sedangkan yang diajak pulang bersama tampak kebingungan.
"Iyakan atau kau akan menyesal!"
Satu orang terdengar berteriak senang dan tentunya gadis yang ada di depannya saat ini, Hyejoo terlihat memberikan senyum malu sambil menyelipkan anak rambutnya ke telinganya serta berkali-kali membuat gestur dengan tangan-meminta seluruh temannya untuk berhenti menggoda.