Chapter: Eight

678 68 3
                                    

✶✧𝓂𝒶𝓃𝓉𝒶𝓃 ; 𝒷𝓇𝒾𝑔𝒽𝓉𝓌𝒾𝓃 𝒶𝓊❢ ✧✶

ᴋᴇɴᴀɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ "ʟᴜᴀʀ ʙɪᴀꜱᴀ" ꜱᴇᴅᴇʀʜᴀɴᴀ

Terkadang hal kecil yang mungkin sepertinya tidak terlalu penting tetapi selalu dijadikan rutinitas, lebih susah dilupakan dan dikubur kenangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang hal kecil yang mungkin sepertinya tidak terlalu penting tetapi selalu dijadikan rutinitas, lebih susah dilupakan dan dikubur kenangannya.

Bright tidak pernah absen memberikan coklat putih padaku setiap pagi. Ia selalu mengantarkannya ke kelasku setiap pagi, tak lupa note kecil yang menggemaskan setiap harinya. Notesnya bahkan ku kumpulin di diaryku loh! hahaha.

Saat aku baru sampai di depan kelasku, aku sudah melihat Bright menungguku di depan pintu. Iya, aku jarang berangkat ke kampus dengan Bright, kalau pulang jangan ditanya! Hahah,

"Selamat pagi, pacar." Sambut Bright sambil tersenyum.

"Apa banget si lo pagi-pagi udah ngejogrok depan kelas orang." Balasku sambil meninju pelan pundaknya, dan dia tertawa.

"Gapapa, nih penyemangatnya, semangat buat hari ini, sayang." Jawab Bright sambil mengusak rambutku.

"Gue balik kelas dulu, ya? Yang bener belajarnya jangan tidur." Lanjut Bright sambil menyentil dahiku

"Argh! sakit sialan." Kesalku, Bright menyentilku bukan main-main, dan itu menyebalkan.

Setelah Bright pergi, aku menatap coklat putih itu dan secarik catatan menggemaskan. Kadang aku menyimpan catatan itu dan menempelkannya di buku diaryku, lucu sekali.

"Lo tuh gemes banget pacarnya siapa sih hah? ya gue lah sial." monologku. Untung tidak ada yang dengar, kalau ada, aku malu!

( jangan lupa tinggalkan vomment! maaf baru up🥺)

|2| mantan ; brightwin vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang