Pacar Boongan

16.8K 1.5K 111
                                    

Satu kebohongan akan menjerumuskan pada kebebohangan-kebohangan selanjutnya.

-Gavin-

Reya merutuki mulutnya sendiri yang asal nyeplos. Ia menyeret kakinya, berusaha mengabaikan Gavin yang terus menuntut penjelasan.

"Jadi gue pacar nih bukan bodyguard?"

Astaga naga dragon ball!!!

Ingin sekali Reya menyumpal mulut Gavin dengan sepatunya. Reya pura-pura tidak mendengar, ia tetap meneruskan langkahnya yang tertatih sampai akhirnya tiba di depan  kelas.

"Jadi gimana? Pacar atau bodyguard?"

Reya memutar bola matanya, kenapa Gavin jadi cerewet. Bukannya dia kaya Limbad ya, jarang ngomong. Terus apa-apan ini? Dari tadi ngoceh mulu!!! Reya berbalik, menghadap Gavin.

"Denger ya, Gavindra Pradipta. Manusia Es dari kutub utara, kembarannya Limbad. Lo denger baik-baik, gue tadi khilaf ngomong gitu. Jadi sebaiknya lo lupain aja," ucap Reya panjang kali lebar, berharap Gavin akan mengerti.

Gavin manggut-manggut, mengurut dagunya sambil berpikir. "Oh, jadi yang tadi boongan. Jadi gue cuma dijadiin pacar boongan?"

Reya mengembuskan napas kasar, ia jadi gondok sendiri. Sebenarnya papanya nemuin Gavin di mana si?

"Terserah lo, mending lo pergi sono. Husss!" Reya mengibaskan tangannya, mengusir Gavin seperti mengusir ayam saja.

"Lo gak mau kasih gue kiss gitu?" Sontak saja Reya melotot siap melahap Gavin hidup-hidup, tapi Gavin malah lebih dulu membekap mulut Reya. "Mantan lo masih ngeliatin di ujung sana," bisik Gavin.

Reya megap-megap ketika Gavin melepaskan bekapannya, mengatur napas sebelum bertanya, "Serius?" Reya sudah akan melihat ke belakang Gavin, tapi dengan cepat Gavin menahannya.

Reya terkesiap, ia mendongak. Matanya bertemu dengan mata Gavin yang berwarna kecoklatan, mirip kaya bule ... bulepotan.

"Jadi gimana? Lo mau kasih gue kiss boongan?"

"Yaa, jangan sampai buwung lo gue tendang pake jurus taijutsu!" ancam Reya penuh penekanan.

Gavin mendengus geli, menundukkan kepalanya. "Yakin? Yaudah. Tapi jangan salahin gue kalau mantan lo pikir kita cuma boongan, walaupun kenyataanya emang iya."

Reya terdiam, otaknya dipaksa berpikir keras. Sementara dedemit dalam hatinya terus merongrong mengompor-ngompori, saling menghasut.

"Gak papa Reya, itung-itung buat balas dendam ke Gilang. Emangnya cuma dia yang bisa mesra-mesraan di depan umum," kata si cabe setan yang berwarna merah menyala.

"Jangan Reya, dosa. Ingat ciuman itu dosa, kamu bisa masuk BK nanti," sahut si cabe rawit yang polos gak pake baju.

Lagian mana ada cabe pake baju.

Bukannya kalau dosa masuk neraka ya, kok ini masuk BK? batin Reya.

Reya menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran-pikiran sesat yang berseliweran. Tapi saat melihat Gavin beranjak berbalik, entah mendapat dorongan dari mana. Tiba-tiba saja Reya menarik dasi Gavin sampai cowok itu kembali berbalik menghadapnya dan detik berikutnya sebuah kecupan mendarat di pipi Gavin.

My Sweet Bodyguard ( TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang