20menit rendi baru sampai disekolahnya, ia merapihkan sepeda motornya ditempat parkir, untung saja masih jam istirahat waktu belajar-mengajar belum dimulai jadi masih ada waktu untuk rendi makan siang dikantin.
Rendi berjalan ke arah kantin sambil sesekali melempar senyum kepada orang yang menyapanya, selain rendi ketua osis ia pun senior kelas 12 disini. Banyak yang menghormatinya pun banyak yang mengidolakannya.
Sudah sampai dikantin ia memesan bakso sebagai menu makannya hari ini, lalu duduk dikursi pojok kanan belakang tempat favorit rendi bersama arul dan irfan.
"Garing banget deh gue, makan sendirian gini, berasa jomblo" rendi berbicara sendiri.
"Tapi kan gue emang jomblo"
"Bukan jomblo deng tapi belum waktunya aja"
"Ah basi banget lo ren, zaman new gini masih jomblo? Apa kata haters" rendi menampar pelan pipinya.
"Apaan sih ko gue ngomong sendiri, kalo ada yang denger mau taruh dimana nanti harga diri gue" ucapnya menyadari.
*Author ngetiknya sambil ketawa dong wkkww
Setelah rendi bergulat ria dengan dirinya sendiri, ia teringat.
"Kenapa juga gue gak ngabarin arul sama irfan buat nemenin gue makan" ucapnya.
Setelah itu ia membuka ponsel dan mencari grup yang didalamnya hanya ada rendi, arul dan irfan.
"Woy gue udah sampe disekolah sini kek temenin gue" seperti itulah rendi mengirim pesan.
"Cek lokasi?" Irfan membalas.
"Kantin" balasan rendi.
Tidak sampai 10menit, arul dan irfan sudah sampai dikantin. Mereka duduk dikursi sebelah kanan dan kiri rendi.
"Makan gak ajak-ajak gue lo, giliran kesepian aja butuh kita" canda arul.
"Pesen gih sana jangan kaya emak-emak yang belum dikasih jatah bulanan, bawel" jawab rendi sambil makan baksonya tadi.
"Siap bosqu, eh lo mau rul biar gue pesen sekalian" kata irfan antusias.
"Gue udah makan pesen es jeruk aja deh" jawab arul.
"Siap" irfan pergi memesan makan dan minum.
"Lo bilang mau cerita sama gue soal zaina kan" kata arul kepada rendi.
"Lo gak liat gue lagi makan" jawab rendi sinis.
"Sans bro" ucap arul sambil mengangkat dua jarinya, vis.
"Ini mas es jeruk spesial buat mas yang pernah ditolak sama cewek, hahaha" kata irfan tertawa.
"Rese lo" balas arul.
Rendi yang melihat tingkah konyol kedua sahabatnya pun ikut tertawa.
"Jangan salah lo fan, gini-gini arul pernah jadi perusak hubungan orang, jangan sampe dia jadi orang ketiga dihubungan lo sama dina" ucap rendi ikut meledek.
"Tau tuh, gue abrik-abrik hubungannya baru tau rasa" jawab arul.
"Sory bro, cewe gue tipenya bukan kaya arul" irfan tak mau kalah.
"Iya tipenya kayak lo, PLAY BOY!" Kata arul menekan.
"Udah deh dari pada berantem, mending lo denger berita terpanas dalam sejarah hidup gue, mau tau gak?" Ucap rendi menengah.
"Soal zaina bro, juniornya diosis" kata arul.
"Wah, ada yang cinlok nih" irfan ikut bersuara.
"Ini masih proses ko belum mateng sempurna, hahaha" rendi menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life'enc
Teen FictionCerita ini awal dari kisah 2 remaja SMA. Dengan usia yang terbilang masih begitu belia, namun ia sudah merasakan kerasnya hidup. Sejak saat itu, kegaduhan dirumah yang pernah ia anggap sebagai surga, kini menjelma menjadi jutaan kembang api. Disamp...