Part 17

1K 143 20
                                    

"Hyung kau merasa diikuti tidak?" Ucap Q saat mereka baru saja keluar dari gedung bioskop, tepatnya ditempat parkir.

"Aku merasa sedang diawasi," Tambahnya lagi. Hyunjae, Kevin dan Hwall hanya tertawa mendengarnya, Q terlalu sering menonton film bertema horor sepertinya.

"Tidak. Kau ini hyung, jangan terlalu banyak menonton film seperti itu. Bahkan kau menyimpan boneka menyeramkan dikamarmu," Timpal Hwall sebagai balasan.

"Hey! Tidak, aku serius." Q mulai melihat sekeliling.

Karena perkataannya terdengar serius, akhirnya semuanya menjadi takut. Tempat parkir dibawah sini juga cukup gelap, sedangkan Juyeon belum juga kembali dari kamar mandi. Kalau ada apa-apa hanya dia yang bisa berkelahi.

"Hyung!" Kevin menunjuk sisi kanan mereka, dan disana ada seorang perempuan dengan lensa besarnya serta masker yang menutupi wajahnya.

Semuanya menengok. Tunggu, sepertinya wajahnya tidak asing, pikir Hyunjae. Ia kemudian ingat, perempuan itulah yang ia cari selama 2 hari ini.

"JIHO!" Teriaknya. Membuat Jiho langsung berlari ketakutan.

Hyunjae dengan segera berlari mengikutinya, ketiganya bingung harus bagaimana.

"Akhirnya lega— Hyunjae dimana?" Ucapnya begitu sampai dan tidak melihat kekasihnya.

"D-dia mengejar Jihye? Jihyo? Ji siapa tadi- sialan!" Ucap Hwall dengan terbata.

"Jiho! Baiklah aku akan menyusulnya, kalian segera hubungi Sangyeon hyung dan juga polisi. Cepat!" Juyeon kemudian mengejar berlari ke arah yang sama.

Ketiganya langsung mengeluarkan ponsel dan menelfon sesuai perintah Juyeon.

"Ini gila, aku harus cepat." Sudah berlari cukup jauh tapi Juyeon belum juga bisa menyusul keduanya.

Sementara itu Jiho sudah kehabisan tenaga dan berhenti si sebuah gang dengan kondisi lampu penerangan yang temaram.

"Hey kau! Kau tahu apa yang telah kau perbuat?" Bentak Hyunjae dengan nafasnya yang terengah.

Wanita itu tetap diam, ia menyimpan kameranya ke dalam tas. Berjaga-jaga kalau Hyunjae melemparnya.

"Apa? Aku masih mencintaimu dan kau malah memilih bersama lelaki itu, dasar menjijikan." Ucapnya tak kalah kasar.

"Kau, kau yang menjijikan. Dulu kau yang berselingkuh, sekarang kau juga yang mengejarku lagi. Kau yang menjijikan." Kalau didepannya ini adalah seorang lelaki mungkin saja Hyunjae sudah melayangkan pukulannya.

Jiho berdecak sebelum berkata, "Apa yang kau harapkan dari berhubungan dengan laki-laki?"

"Dan apa juga yang kuharapkan dari berhubungan dengan wanita sepertimu? Kasar dan menyeramkan." Hyunjae terus melangkah maju mendekatinya, ia ingin memegang lengan Jiho menahan agar tidak kabur.

"Hyunjae hyung!" Suara lelaki dibelakangnya membuat keduanya menengok.

Jiho bukannya kabur, tapi malah mengeluarkan sebilah pisau.

"Awas hyung!" Juyeon segera berlari sebelum Jiho berhasil melukai Hyunjae. Ia menjadikan badannya tameng untuk menutupi hyungnya.

"Apa yang mau kau lakukan lagi? Melukainya? Atau bahkan membunuhnya?" Emosi Juyeon sudah diambang batas. Sudah 2 hari ini ia menahan untuk tidak memarahi sang pelacak telfon itu karena tidak mendapatkan apa-apa.

"Auw, auw. Pahlawanmu telah datang rupanya," Ejek Jiho.

Tanpa berlama-lama Juyeon berlari ke arahnya dan mencoba melepaskan pisau dari tangan Jiho. Ia mencoba memegang lengan Jiho dengan cepat, sayangnya perempuan itu berbalik badan. Tapi Juyeon tak pantang menyerah, ia kembali mencoba mengambilnya dari arah belakang. Tiba-tiba saja Jiho berbalik kembali dan menggores tangan Juyeon dengan pisau. Suara teriakan terdengar. Darah segar langsung mengucur dari telapak tangannya.

Best Part - Juyeon X Hyunjae [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang