| prologue

331 22 0
                                    

「 𝚜 𝚎 𝚕 𝚌 𝚘 𝚞 𝚝 𝚑 」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

「 𝚜 𝚎 𝚕 𝚌 𝚘 𝚞 𝚝 𝚑 」

Berpaling sesaat, sebelum akhirnya menancap pada pemuda yang tengah berdiri ditengah lapangan sana. Rambut emas yang terlihat begitu halus, badan yang masih saja mungil meski harus Jungkook akui bahwa tingginya tidak sama seperti dulu--ia terlihat lebih tinggi. Pipi yang lemaknya tidak hilang, bibir tebalnya masih ada hingga sekarang. Jarinya yang dulu terlihat mungil kini sudah dihiasi oleh pembulu darah yang menonjol dari sana, terlihat menarik. Bola basket berwarna coklat ditangannya, lalu dengan mudahnya memasukan benda bundar itu kedalam ring--sebelum akhirnya berbalik badan menghadap langsung kearah pintu gelangga olahraga.

Gerakan berbalik itu terasa slow motion bagi Jungkook, bak film yang sering ia saksikan. Setitik harapan seakan berirama, ekspetasi tentang mata yang akan memandangnya dengan penuh cinta dan puja--seperti dahulu kala.

Namun lagi-lagi tertegun, ketika Jungkook sadar bahwa pancaran netra itu tak lagi sama. Tatapan itu terasa,

Asing, langka, aneh namun menganggumkan.

Ia membeku,

Pria itu tidak lagi menatapnya sama.

Detik itu pula Jungkook mengerti, bahwa sang kapten dari sekolah sana masih memegang hatinya bahkan setelah dua tahun lamanya.

「 𝚜 𝚎 𝚕 𝚌 𝚘 𝚞 𝚝 𝚑 」

writter note; gue mencoba mengalihkan pikiran gue dari nasib buku jikook di acc pertama, dan lahirlah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

writter note; gue mencoba mengalihkan pikiran gue dari nasib buku jikook di acc pertama, dan lahirlah ini.

| to be continued |

selcouth • kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang