2

608 73 7
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, Dahyun merasa sangatlah lelah hari ini. Banyak tugas yang diberikan. Apalagi dalam kondisi tidak fokus dan selalu memikirkan kejadian bersama Sana tadi pagi

Kondisi kelas sudah sepi, semua murid sudah pulang bahkan kedua sahabat gesrek Dahyun pun mereka sudah pulang terlebih dahulu. Lantas bagaimana dengan Dahyun?

Dahyun harus merapikan kelasnya, dia bertanggung jawab untuk piket hari ini. Semua sudut sudah Dahyun rapikan. Dahyun hanya perlu mengambil tasnya dan segera pulang

Ketika Dahyun berbalik badan...

"KAMJAGIYA....!!!"

"SANA..?"

"Kenapa disini?"

Yang ditanya hanya memberikan senyum manisnya. Sedangkan Dahyun? Dia masih menormalkan jantungnya yang berdetak kencang

"Belum pulang..?"

"Belum..." balas Dahyun singkat

"Mau pulang bersama?"

Dahyun hanya diam ketika Sana mengajaknya untuk pulang, raut kebingungan terukir sangat jelas di wajah putih milik Dahyun

"Tidak mau pulang bersamaku...?"

"Kenapa tiba-tiba?" Dahyun balik bertanya

"Aku takut pulang sendirian Dahyun. Apalagi koridor sudah sangat sepi. Bahkan kita berada di Lt 3 sekarang. Sangat mengerikan jika jalan sendirian. Bukankah lebih baik kita jalan bersama?"

Dahyun paham dengan penjelasan dari Sana. Memang sedikit menyeramkan jika harus jalan sendirian sekarang

"Baiklah, kita pulang bersama.."

Bukannya merespon Dahyun, Sana malah sudah jalan duluan meninggalkan Dahyun yang masih berdiri di dalam kelas

"YAK..!"

"Sana..."

Yang dipanggil hanya menoleh ke belakang..

"Katanya takut pulang sendirian? Kenapa meninggalkanku..?"

Sana hanya terkekeh pelan.. "Kau bisa berjalan mengikutiku Dahyun"

"Bukan seperti itu..."

"Lalu..?"

Dahyun mendekat kearah Sana. Dan beralih menautkan jemari keduanya. Sana jelas terkejut dengan perilaku yang diberikan oleh Dahyun

Entah keberanian dari mana Dahyun bisa seperti ini. Sedangkan Sana? Tentu detak jantungnya sudah tidak karuan. Rona merah sudah terlihat di pipi Sana

Sana hanya memalingkan wajahnya agar Dahyun tidak bisa melihat wajahnya ini. Tapi, karena jarak mereka sangat amatlah dekat. Tentu Dahyun bisa melihat wajahnya

"Kamu malu..?"

Sana sontak kaget dengan perkataan Dahyun barusan. Sana ingin melepas genggaman tangannya. Tapi Dahyun menahan

"Baru pertama kali ya, di genggam orang cakep..?

"YAK..!"

Dahyun hanya terkekeh geli melihat tingkah menggemaskan Sana

"Sana...."

"Ya..?"

"Ayo pulang..."

Sana hanya mengangguk pelan. Jemari mereka masih terikat satu dengan lainnya. Berjalan di sepanjang koridor dan menuju keluar sekolah

Selama perjalanan pulang, mereka hanya diam. Diam dalam lamunan masing-masing, menunggu salah satu dari mereka untuk memulai berbicara

"San..."

"Hmmm.."

"Maaf, untuk kejadian tadi pagi.." ucap Dahyun

"Tidak apa.." balas Sana dengan senyum lembutnya

"Kenapa pulang jam segini?" tanya Dahyun

Sana tersenyum, "aku piket hari ini, sama sepertimu"

. . . . .

Mereka sudah berada di arah jalan rumah masing-masing. Sana dan Dahyun memiliki jalan yang berbeda

"Dahyun... Kita berpisah disini.."

Dahyun yang mengerti maksud dari perkataan Sana pun melepaskan genggaman tangannya

"Hati-hati.." ucap Dahyun pelan

"Kamu.. juga"

Sana melambaikan tangannya dan tersenyum manis kepada Dahyun. Dahyun hanya membalas apa yang Sana perbuat

Dahyun masih memperhatikan Sana yang makin lama sudah jauh dan meninggalkannya

1..2..3...

San... Nomor telepon mu..?

Dahyun lupa untuk memintanya

_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________

TBC

REMEMBER OUR STORY [saida]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang